Agar Bisa ‘Survive’, Presiden Jokowi Sebut Pasar Rakyat Perlu Perhatian Khusus

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Desember 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 13.528 Kali
Presiden Jokowi berfoto bersama peserta Rakernas Asparindo 2018, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (12/12) siang. (Foto: AGUNG/Humas)

Presiden Jokowi berfoto bersama peserta Rakernas Asparindo 2018, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (12/12) siang. (Foto: AGUNG/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dalam masa 4 (empat) tahun hingga 2017, pemerintah telah membangun kurang lebih 2660 pasar di seluruh tanah air, ditambah 2018 kurang lebih 1500 an. Plus pasar-pasar di desa yang dibangun sebanyak 6.500 pasar desa, yang meskipun kecil-kecil tapi sangat sangat bermanfaat bagi ekonomi di pedesaan.

Menurut Presiden, pasar rakyat memang memerlukan sebuah perhatian khusus agar eksistensi pasar betul betul tetap bisa survive di tengah gempuran supermarket-supermarket, pasar pasar modern yang hampir semua kota ini ada.

“Sebetulnya dari sisi kompetisi, persaingan produk-produk yang dijual di pasar tradisional itu bisa bersaing,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Tahun 2018, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (12/12) siang.

Kepala Negara membandingkan harga produk di pasar tradisional saat dirinya blusukan ke Pasar Bogor, beberapa waktu lalu, dimana kangkung dijual Rp1.500, dan bayam juga Rp1.500. Sementara harga di hypermart untuk kangkung Rp3.400, bayam kurang lebih sama Rp3.500.

Artinya, menurut Kepala Negara, secara daya saing pasar kita ini menang tetapi memang jangan dibiarkan pasar ini kumuh, becek, tidak ada tempat parkir, dan tidak rapi.

“Ini tugas dari kementerian, tugas dari pemerintah untuk memperbaiki dan juga tugas BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), tugas swasta untuk menarik agar konsumen, pembeli tetap mau datang ke pasar,” ujar Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, menurut Presiden Jokowi, ke depan perlu dibangun sebuah ekosistem yang online dan yang offline bisa sambung. “Pasar ini offline, bagaimana bisa disambungkan dengan yang online. Dua  sistem tuh harus nyambung, pasar cepat berkembang karena disisi harga bisa bersaing. Apalagi kalau punya marketplace sendiri, antar  sampai ke rumah,” ungkap Presiden Jokowi.

Inilah, lanjut Presiden, pekerjaan besar kita, pekerjaan Asparindo ke depan.

Sementara di sisi pembayaran, Presiden meminta  Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk membantu agar baik cara pembayaran yang tanpa uang cash, cashless  bisa ditempatkan di pasar-pasar.

“Semua perdagangan kita harus mulai diintervensi dengan cara-cara seperti itu, ada EDC, ada pembayaran yang tanpa uang cash. Saya kira harus mulai diintervensi, diberikan pelatihan,” tutur Presiden Jokowi.

Dengan demikian, Presiden meyakini betul betul pasar rakyat itu naik tingkat dan bisa bersaing, bisa bersaing dengan supermarket, dengan hypermarket.

“Saya yakin itu. Sejak awal saya menyelesaikan persoalan-persoalan dari pasar. saya yakini bisa bersaing, hanya memang manajemennya belum kita perbaiki bersama-sama,” ucap Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Mensesneg Pratikno, Menkominfo Rudiantara, dan Ketua Umum Asparindo Joko Setyanto. (DNS/AGG/ES)

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terbaru