Temu Kader Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) se-Indonesia, 16 Maret 2019, di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Maret 2019
Kategori: Sambutan
Dibaca: 3.784 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

AMPI!
AMPI!
AMPI!

Yang saya hormati Bapak Kepala Staf Kepresidenan, Bapak Jenderal Moeldoko,
Yang saya hormati Bapak Gubernur Sumatra Utara,
Yang saya hormati Bapak Agung Laksono, seluruh senior-senior AMPI,
Yang saya hormati Pak Wali Kota Kota Medan,
Yang saya hormati adinda saya, Ketua AMPI Indonesia Mas Dito dan Ketua DPD AMPI Provinsi Sumatra Utara, adinda David,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Panas? Di situ panas, di sini juga panas. Tapi demi AMPI enggak apa-apa, saya duduk panas di sini enggak apa-apa. Tadi enak, tadi enak adinda Dito pidatonya di sana enggak panas, saya diberi bagian yang panas-panas di sini, enggak apa-apa.

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian,
Saya ingin mengingatkan, sekali lagi mengingatkan kepada kita semua, bahwa negara kita Indonesia ini adalah negara besar. Kita harus ingat itu. Penduduk kita sekarang sudah 269 juta, 269 juta yang hidup di 514 kota dan kabupaten, 34 provinsi, dan hidup di 17.000 pulau yang kita miliki.

Apa yang ingin saya pesankan di sini? Indonesia dianugerahi oleh Tuhan, oleh Allah subhanahu wa ta’ala berbeda-beda, berbeda-beda. Berbeda suku, berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi, berbeda bahasa daerah. Di sini kalau di Medan, “horas”. Nanti ganti ke tempat lain, ke Jawa beda lagi, “sugeng enjang”. Nanti ke Jawa Barat, ke Sunda beda lagi, “sampurasun”. Nanti kita agak ke tengah, “mejuah-juah”, ke Nias, “ya’ahowu”. Inilah Indonesia, kita memiliki seribu seratus lebih bahasa daerah yang berbeda-beda. Anugerah yang diberikan Allah kepada bangsa kita ini harus kita jaga bersama-sama.

Saya sangat berbangga sekali bahwa sejak AMPI dilahirkan sampai sekarang terus mengawal persatuan Indonesia. AMPI juga terus mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). AMPI juga terus mengawal ideologi kita, Pancasila. AMPI juga terus mengawal Undang-Undang Dasar 1945.

Inilah kenapa saya hadir pagi hari ini. Saya kembali lagi ingin mengingatkan, marilah kita jaga persatuan kita, marilah kita rawat persaudaraan kita, marilah kita jaga dan kita rawat kerukunan kita. Harus kita jaga bersama-sama.

AMPI sebagai agen pembaharuan harus selalu menyosialisasikan ini kepada masyarakat. Sampaikan kepada masyarakat,  jangan sampai karena urusan pilihan bupati, pilihan wali kota, pilihan gubernur, pilihan presiden kita ini menjadi pecah-pecah, kita menjadi seperti tidak saudara lagi. Rugi besar bangsa ini.

Karena pilpres, pilihan gubernur, pilihan bupati, pilihan wali kota setiap lima tahun pasti ada. Setiap lima tahun pasti ada. Jangan sampai antarkampung enggak saling omong gara-gara pilihan bupati. Jangan sampai antartetangga enggak saling sapa gara-gara pilihan gubernur. Jangan sampai di majelis taklim, satu majelis taklim enggak saling bicara, enggak saling ngomong karena pilihan presiden. Ini apa-apaan ini? Kita sudah lupa bahwa kita adalah saudara sebangsa dan setanah air.

Saudara setuju dengan apa yang saya sampaikan? Setuju?

AMPI!
AMPI!
AMPI!

Saya melihat yang di hadapan saya adalah anak-anak muda, sehingga harus mengerti bahwa dunia global, dunia telah berubah, global telah berubah begitu sangat cepatnya. Kita tahu ada yang namanya Revolusi Industri 4.0, Revolusi Industri Jilid Keempat. Kita harus mengerti semuanya itu. Anak-anak muda ini harus mengerti semuanya, ini harus mengerti. Harus mengerti artificial intelligence, harus mengerti bitcoin, mengerti cryptocurrency, mengerti virtual reality, mengerti internet of thing, mengerti semuanya. Harus mengerti. Karena apa? Kalau ndak, negara ini akan kalah berkompetisi, kalah bersaing dengan negara-negara di sekitar kita, kalah dengan negara-negara lain di dunia. Setuju? Setuju belajar semuanya kita internet of thing? Belajar semuanya artificial intelligence, belajar semuanya cryptocurrency, belajar semuanya mengenai virtual reality, advanced robotic, semuanya harus belajar.

Saya sangat berbangga sekali, sekali lagi, bahwa AMPI yang hadir di sini memperlihatkan semangat anak-anak muda pembaharuan yang kita harapkan dengan militansi yang tinggi mampu nantinya berkontribusi dalam persaingan global, dalam kompetisi global.

Yang kedua, saya titip ini menjelang pilpres seperti ini sekarang ini banyak fitnah-fitnah, banyak hoaks, banyak kabar-kabar bohong. Benar? Jangan ragu untuk melawan itu. Jangan takut melawan yang namanya kabar fitnah, kabar bohong,  hoaks. AMPI takut ndak? AMPI takut ndak? AMPI takut ndak?

AMPI!
AMPI!
AMPI!

Ini di bawah, di bawahkan lagi ramai, katanya pemerintah baru nanti akan melarang pendidikan agama, akan melarang azan, akan melegalkan perkawinan sejenis, akan melegalkan zina. Saudara-saudara percaya ndak pada itu? Saudara-saudara percaya ndak pada itu? Itu harus diluruskan. AMPI harus berani meluruskan ini. AMPI harus berani meluruskan ini. Jangan ragu-ragu, jangan takut. Sampaikan bahwa ndak mungkin negara ini, negara yang penuh dengan norma-norma agama melarang azan, enggak mungkin. Siapapun presidennya enggak mungkin melarang itu. Apalagi menghapuskan pendidikan agama, enggak mungkin. Negara ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Logikanya enggak masuk tapi harus diberitahu ke akar rumput, ke bawah, ke rakyat harus diberitahu. Enggak mungkin, logikanya enggak masuk. Tapi dari survei, sembilan juta orang percaya mengenai ini. Hati-hati.

Jadi AMPI mempunyai kewajiban untuk meluruskan ini. Sanggup? Sanggup? Jangan sampai dibiarkan nanti. Kalau dibiarkan bukan hanya sembilan juta orang yang percaya, bisa jadi 15 juta, bisa jadi 20 juta. Bener ndak?

Yang terakhir, marilah kita mengajak tetangga-tetangga kita, mengajak kawan-kawan kita, mengajak saudara-saudara kita untuk tanggal 17 April 2019 berbondong-bondong ke TPS, berbondong-bondong ke TPS. Jangan biarkan satu orang pun golput. Jangan biarkan satu orang pun golput. Harus diajak memilih, datang ke TPS sehingga partisipasi pemilih nanti menjadi tinggi. Ini keinginan kita. Sanggup AMPI? Sanggup?

AMPI!
AMPI!
AMPI!
AMPI!
AMPI!

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru