Rapat Terbatas mengenai Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota, 29 April 2019, di Kantor Presiden, Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 April 2019
Kategori: Pengantar
Dibaca: 4.464 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati Pak Wakil Presiden,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Rapat siang hari ini akan dibahas mengenai rencana pemindahan ibu kota. Dan sebelum saya mempersilakan Menteri BPN/Kepala Bappenas untuk menyampaikan hasil kajian mengenai rencana pemindahan ibu kota, saya ingin menekankan beberapa hal.

Yang pertama, gagasan untuk pemindahan ibu kota ini sudah lama sekali muncul, sejak era Presiden Soekarno, sampai di setiap era presiden pasti muncul gagasan itu. Tapi wacana ini timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang.

Yang kedua, dalam membicarakan soal ini kita tidak boleh hanya berpikir yang sifatnya jangka pendek maupun dalam lingkup yang sempit tapi kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa, negara, dan kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara besar dalam menyongsong kompetisi global. Dan ketika kita sepakat akan menuju negara maju, pertanyaan pertama terutama yang harus dijawab adalah apakah di masa yang akan datang DKI Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul dua beban sekaligus, yaitu sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik dan sekaligus pusat bisnis. Beberapa negara sudah mengantisipasi perkembangan negaranya di masa yang akan datang dengan memindahkan pusat pemerintahannya. Saya kira kita contohkan banyak sekali, baik Malaysia, Korea Selatan, Brazil, Kazakhstan, dan lain-lain. Jadi sekali lagi, kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini.

Dan ketiga, memindahkan ibu kota memerlukan persiapan yang matang, persiapan yang detail, baik dari sisi pilihan lokasi yang tepat, termasuk dengan memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur pendukungnya, dan juga soal pembiayaannya. Tapi saya meyakini insyaallah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan.

Demikian sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan. Dan saya persilakan Pak Menteri untuk menyampaikan.

Pengantar Terbaru