Saat Presiden Jokowi Tanya Menteri Agama Soal Perpres Zakat Bagi ASN

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 16 Mei 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 11.509 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menag dan Seskab menyerahkan zakat kepada BAZNAS 2019, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Menag dan Seskab menyerahkan zakat kepada BAZNAS 2019, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, zakat sangat penting sekali untuk menggerakkan baik pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Untuk itu, Presiden mengajak kepada para Muzakki (orang-orang yang wajib memberi zakat) untuk memberikan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Bahkan Presiden menanyakan kepada Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin apakah sudah saatnya untuk dibuatkan Peraturan Presiden (Perpres) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kalau dianggap sudah perlu ya sudah dorong ke meja saya. Tergantung Pak Menteri Agama,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5) siang.

Kepala Negara mengajak para Muzakki untuk memberikan zakat melalui BAZNAS supaya lebih lama dan juga ada keteraturan, dan benar-benar tepat penyalurannya kepada para mustahik (yang berhak menerima zakat).

Ke depan, Kepala Negara berharap agar dalam pengumpulan dan penyaluran zakat ini terintegrasi dengan digital dan database zakat yang betul-betul bisa dikerjakan dengan sistem yang baik, yang lebih baik. Sehingga penyalurannya pun bisa berjalan efektif dan efisien.

Punya Potensi

Sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena pengumpulan dan penyaluran zakat di Istana yang dilakukan oleh BAZNAS mulai 2016 lalu, telah berjalan secara rutin, dan ini dapat menjadi pilar penguatan keuangan syariah.

Presiden menekankan bahwa potensi zakat yang besar di Indonesia harus bisa dimaksimalkan. Ia mengutip laporan yang disampaikan oleh Ketua BAZNAS,ada potensi Rp232 triliun, dan yang baru bisa masuk ke BAZNAS  Rp8,1 triliun.

“Artinya, masih ada sebuah potensi yang sangat besar,” ujar Presiden Jokowi.

Namun demikian, Kepala Negara juga sangat menghargai bahwa rata-rata dalam 5 tahun ini pertumbuhan penerimaan zakat yang melalui BAZNAS mencapai 26,64. “Ini juga sebuah pertumbuhan yang sangat besar dan kita harapkan ke depan ada sebuah lompatan-lompatan pertumbuhan pengumpulan dan pengelolaan zakat di negara kita,” ucapnya.

Zakat, lanjut Kepala Negara, sangat penting sekali untuk menggerakkan baik pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

Penyerahan zakat yang dilakukan di Istana Negara itu diikuti oleh sejumlah menteri, Jaksa Agung, para pejabat tinggi TNI/Polri dan pejabat eselon I kementerian/lembaga, serta direksi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Jaksa Agung Prasetyo, dan Kapolri Jendral Tito Karnavian. (FID/JAY/ES)

Berita Terbaru