Dukung Pariwisata Sulut, Presiden Jokowi Berharap Tol Manado-Bitung Selesai April 2020

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Juli 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 20.582 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR memperhatikan maket jalan tol Manado-Bitung, saat meninjau pembangunan jalan tersebut di Simpang Susun Airmadidi, Bitung, Sulut, Jumat (5/7) siang. (Foto: BKP Kementerian PUPR)

Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR memperhatikan maket jalan tol Manado-Bitung, saat meninjau pembangunan jalan tersebut di Simpang Susun Airmadidi, Bitung, Sulut, Jumat (5/7) siang. (Foto: BKP Kementerian PUPR)

Setelah sempat terkendala oleh proses pembebasan lahan sepanjang 13 kilometer (km), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan Jalan Tol Manado – Bitung (Mabit) yang awalnya ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019, diharapkan bisa selesai April 2020.

Presiden berhrap, pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung itu diharapkan tidak hanya memudahkan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung salah satu pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur, namun juga mendukung sektor Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Pulau Lembeh.

“(Tol Mabit) Akan mendukung keduanya, pariwisata dan industri. Pariwisata baru di Pulau Lembeh dan mendukung industri terutama industri perikanan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebagai akses Pelabuhan. Ini akan men-trigger perekonomian di Bitung berkembang,” kata Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan Tol Mabit sepanjang 39,9 km tepatnya, di Simpang Susun Airmadidi, Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (5/7) siang.

Dibangun Jembatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan itu secara terpisahh mengatakan, untuk mendukung pariwisata di Pulau Lembeh, akan dibangun jembatan ke Pulau tersebut yang akan dimulai tahun 2020.

“Nantinya, Tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan – Likupang saja akan tetapi juga untuk kawasan pariwisata Pulau Lembeh, yang dapat di akses melalui pelabuhan Bitung,” kata Basuki.

Akses tersebut, lanjut Menteri PUPR, berupa dibangunnya jembatan penghubung dari Pelabuhan Bitung ke Pulau Lembeh dengan panjang sekitar 1 km dengan kebutuhan anggaran Rp500 miliar untuk dimulai konstruksinya pada tahun 2020.

Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan nilai investasi total Rp6,19 triliun. Kehadiran tol pertama di Sulawesi Utara ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari saat ini sekitar 90-120 menit, menjadi sekitar 30 menit. Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri yang sudah mulai mengalami kepadatan.

Jalan Tol Manado-Bitung memiliki dua seksi. Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan progres Seksi 1A (7 km) sudah mencapai 90,65% dan ditargetkan bisa selesai pada Oktober 2019 dan Seksi 1B (7 km) sudah rampung 100% dan ditargetkan beroperasi pada Oktober 2019.

Pendanaan pemerintah untuk konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan dukungan pemerintah untuk meningkatkan tingkat kelayakan investasi jalan tol Mabit.

Sedangkan Seksi 2 Air Madidi – Bitung (25 km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung yang terbagi Seksi 2A Air Madidi – Danowudu (11,5 km) progresnya 87,23% dan Seksi 2B Danowudo – Bitung (13,5 km) progresnya 19,37%. Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam peninjauan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. (HIM/JAY/ES)

Berita Terbaru