Tinjau Lokasi Bencana, Presiden Jokowi Minta Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara Diselesaikan
Setelah melakukan perjalanan darat sekitar 45 menit, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana langsung meninjau lokasi longsor di Desa Sampang,Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/12) siang.
Sejumlah petugas terlihat memberi penjelasan kepada Presiden terkait musibah tanah longsor yang merenggut korban jiwa 20 orang lebih itu. Presiden tampak memberikan semangat kepada para relawan dan TIM SAR yang terus berjuang melakukan pencarian para korban.
Setelah beberapa menit di lokasi bencana, Presiden Jokowi menuju ke tempat penampungan pengungsi. Presiden yang ditemani oleh Ibu Negara Iriana Widodo sambil duduk lesehan tampak menyimak satu persatu keluhan, unek-unek dan cerita yang disampaikan para pengungsi.
Prioritaskan Evakuasi
Menanggapi keluhan dan unek-unek pengungsi itu, Presiden Joko Widodo meminta evakuasi korban tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, segera diselesaikan.
“Yang paling penting sekarang evakuasi dulu. Saya sudah pesan tadi, dirampungkan dulu evakuasinya, kita tidak akan bicara yang lain, konsentrasi evakuasi,” kata Presiden kepada wartawan di Banjarnegara.
Presiden melanjutkan, nanti kalau jalannya sudah didorong, sudah bisa dibuka, ekskavator masuk. Ia memperkirakan besok ekskavator masuk karena memang kondisinya seperti itu.
Saat ditanya mengenai batas waktu evakuasi, Presiden mengatakan bahwa hal itu akan dilihat berdasarkan kondisi di lapangan.
Presiden mengakui titik-titik rawan longsor di Jawa Tengah banyak sekali dan mengimbau warga waspada, terutama yang berada di daerah rawan longsor.
Saat meninjau lokasi tanah longsor, Presiden menyempatkan diri turun ke permukiman yang tertimbun tanah longsor untuk melihat lebih dekat proses evakuasi.
Bantu Pengungsi
Sementara itu Kepala Desa Sampang Purwanto mengemukakan, dalam kunjungan ke lokasi bencana longsor dan menemui para pengungsi itu, Presiden Jokowi memberikan bantuan uang untuk setiap keluarga korban tanah longsor, terutama yang rumahnya tertimpa longsoran.
Selain itu, Presiden juga memberikan bantuan uang Rp20 juta kepada Kepala Dusun Jemblung untuk memenuhi keperluan pengungsi selama beberapa hari.
Menurut Purwanto, di Dusun Jemblung ada 82 keluarga yang terdiri atas 253 orang. “Jumlah warga kami yang tertimbun sekitar 100 orang,” katanya.
Berdasarkan data sementara Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, sudah ada 32 jenazah korban yang ditemukan, tujuh di antaranya belum teridentifikasi.
Sementara jumlah pengungsi secara keseluruhan mencapai 649 jiwa yang tersebar di 12 lokasi pengungsian. Para pengungsi tidak hanya berasal dari Dusun Jemblung, tetapi juga dusun lainnya yang terancam bencana tanah longsor. (*/WID/ES)