Sejak 2014, Jumlah Wisatawan ke Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo Naik 2 Kali Lipat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Juli 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 13.600 Kali
Presiden Jokowi dan rombongan menyaksikan Komodo saat mengunjungi Pulau Rinca, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7) pagi. (Foto: Rahmat/HumasO

Presiden Jokowi dan rombongan menyaksikan Komodo saat mengunjungi Pulau Rinca, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7) pagi. (Foto: Rahmat/Humas)

Terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami mengalami peningkatan dua kali lipat lebih. Tahun 2014 berjumlah 80 ribu orang, tahun 2018 sebanyak 170 ribu orang lebih.

“Dari jumlah tersebut rata-rata 60 persen merupakan wisatawan mancanegara,” kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, saat mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi Pulau Rinca, salah satu lokasi di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT , Kamis (11/7) pagi.

Sementara mengenai jumlah satwa Komodo, menurut Lukita, kurang lebih 2.800 ekor. Khusus di Pulau Rinca berdasarkan kajian data kami tahun 2018 berjumlah kurang lebih 1.040 ekor.

Namun Kepala Taman Nasional Komodo itu menjelaskan, jumlah Komodo ini selalu fluktuatif, tidak flat, karena kondisi alam. Ketika jumlah mangsa naik, populasi komodo akan naik, dan sebaliknya.

“Memang kondisi rantai makanan seperti itu, tapi optimalnya, stabilnya, jumlah komodo di seluruh kawasan taman nasional antara 2.000 sampai 3.000 ekor,” jelas Lukita.

Kawasan Taman Nasional Komodo, menurut Lukita, terdiri dari 147 pulau, di antaranya 5 pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, Nusa Kode, dan Gili Motang. Dari 137 ribu hektare Kawasan Taman Nasional Komodo, 60 persennya adalah perairan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Taman Nasional Komodi Lukita Awang memohon arahan Presiden terkait peningkatan fasilitas penunjang di Pulau Rinca, misalnya dermaga yang perlu ada peningkatan kapasitas dermaga untuk mengantisipasi penambahan wisatawan. Selain itu, jalan menuju kawasan Loh Buaya di Pulau Rinca juga perlu peningkatan karena pada musim tertentu kerap terjadi banjir.

Lukita juga menyampaikan, bahwa Komodo tidak hanya ada di Taman Nasional Komodo, tetapi ada juga di dataran Flores. Karena itu, ia mengingatkan pentingnya kesadaran kita bersama untuk ikut menjaga, sekaligus untuk mengembangkan destinasi baru di dataran Flores. (DND/RAH/ES)

 

Berita Terbaru