Peresmian Gedung Sekretariat ASEAN, 8 Agustus 2019, di Gedung Sekretariat ASEAN, Kebayoran Baru, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Agustus 2019
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 1.031 Kali

Wartawan
Soal gedung yang baru diresmikan Pak, tanggapannya bagaimana Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, ini kan memang sudah direncanakan lama dan problem awal dulu memang masalah lahan tanah yang belum ada. Tapi DKI Jakarta menyerahkan ini kepada kita dan setelah itu langsung bisa dibangun. Ini gedung yang sangat besar sekali, luas dan tinggi, enam belas lantai. Kita harapkan nanti bisa dijadikan aktivitas, seluruh kegiatan-kegiatan ASEAN di sini.

Wartawan
Perpres Mobil Listrik sudah ditanda tangani Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh sudah, sudah, sudah. Sudah saya tanda tangani hari Senin pagi. Sudah.

Wartawan
Dengan Perpres itu harapannya apa Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, kita ingin mendorong agar industri otomotif mau segera merancang, mempersiapkan untuk membangun industri mobil listrik di Indonesia. Kita tahu, enam puluh persen dari mobil listrik itu kuncinya ada di baterainya. Dan bahan untuk membuat baterai entah kobalt, mangan, dan lain-lainnya itu ada di negara kita sehingga strategi bisnis negara ini bisa kita rancang agar kita nanti bisa mendahului membangun industri mobil listrik yang murah, yang kompetitif, karena bahan-bahan ada di sini.

Wartawan
Mobil listriknya ini nantinya mayoritas untuk ekspor atau pasar domestik?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini kan masih lama lah. Masih lama. Jadi membangun sebuah industri seperti ini tidak mungkin memakan waktu setahun, dua tahun, tiga tahun. Pasti akan juga melihat pasar, melihat pembeli. Membuatnya bisa, yang beli ada? Karena mobil listrik sekarang ini hampir empat puluh persen harganya lebih mahal dari mobil yang biasa. Mau beli? Mau beli?

Kita harapkan nanti dengan ketemunya bahan-bahan baterai yang ada di Indonesia mungkin harganya bisa ditekan lebih murah atau syukur bisa sama. Itu baru kita akan mobil-mobil listrik akan berseliweran di seluruh kota di Indonesia.

Wartawan
Rencana jangka panjang seperti itu untuk mengganti, rencana jangka panjang menjadi mengantisipasi polusi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya. Mengganti boleh. Keinginan kita itu. Tetapi mendorong konsumen untuk membeli kalau harganya terlalu mahal siapa yang mau juga. Sehingga kita mendorong, terutama Pak Gubernur DKI yang APBD-nya gede bisa memberi insentif. Saya kira sudah dimulai, ganjil-genap bebas untuk mobil listrik. Itu sudah memberi insentif.

Mungkin bisa saja nanti parkirnya digratisin, bisa saja nanti misalnya beli mobil listrik balik namanya digratisin. Bisa saja insentif-insentif yang untuk kota-kota yang memiliki APBD besar. Atau ditambahi subsidi. Ada negara yang memberi subsidi sekian dolar apabila beli mobil listrik.

Dan dimulai, seperti Jakarta saya kira bisa dimulai dengan busnya, transportasi umum. Bisa dimulai mendorong taksi-taksinya. Saya kemarin sudah sampaikan ke Menteri Perhubungan agar mulai didorong seperti itu. Bisa saja misalnya sepeda motor listrik yang sudah diproduksi oleh kita sendiri didorong untuk digunakan di DKI dulu. Dibelikan oleh Pak Gubernur bisa saja, kenapa tidak?

Wartawan
Jadi target untuk mobil murah ya Pak, bukan untuk mobil mahal? Mobil listrik itu untuk mobil murah?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bukan murah dan mahal. Ya mobilnya itu bisa dibeli oleh konsumen. Mesti seperti itu. Enggak mungkin buat mobilnya bisa tapi yang beli enggak ada. Untuk apa? Atau bisa membuat mobil mobilnya murah tapi rusak terus, ya untuk apa?

Wartawan
Terkait kunjungan ke Malaysia Pak? Rencana kunjungan ke Malaysia nanti sore Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Banyak. Banyak hal yang perlu kita bicarakan dengan Tun Dr. Mahathir Muhammad, terutama yang berkaitan dengan perbatasan, dengan TKI kita, dengan banyak. Ya. Termasuk mengenai diskriminasi minyak kelapa sawit kita. Itu yang utama.

Wartawan
Terima kasih Pak.

Keterangan Pers Terbaru