Desember Ini, Pemerintah Mulai Bangun Bendungan Logung di Kudus

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Desember 2014
Kategori: Nusantara
Dibaca: 20.772 Kali

LogungTerhitung mulai Desember 2014 ini, pemerintah akan mulai membangun Bendungan Logung, yang terletak di Dukuh Slalang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Untuk pembangunan Bendungan Logung itu, Ditjen Sumber Daya Air diwakili BBWS Pemali Juana Budiantoro telah menunjuk konsorsium kontraktor (PT Wijaya Karya  – PT Nindya Karya, yang ditandai dengan penandatanganan oleh PPK Prasarana Konservasi Sumber Daya Air PJSA, BBWS Pemali Juana Budiantoro dengan Kontraktor (PT Wijaya Karya (jo) – PT Nindya Karya Nariman Prasetyo.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono yang hadir dalam acara itu dalam arahannya meminta agar pembangunan Bendungan Logung dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

“Saya harap pembangunan bendungan ini tidak ditunda-tunda. Harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Pembangunan Bendungan Logung merupakan salah satu dari 50 bendungan yang menjadi rencana pada pemerintah” ujar Basuki.

Pembangunan Bendungan Logung akan dilaksanakan  dalam waktu 1460 hari kalender hingga Tahun Anggaran 2018. Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan tersebut sekitar 196 ha dengan luas areal genangan sekitar 144,06 Ha.

Menurut Juana Budiantoro, untuk konstruksi pembangunan Bendungan Logung itu memerlukan biaya sebesar Rp 584,9 miliar. Sedangkan biaya supervisi pembangunan bendungan tersebut senilai Rp 19,7 miliar.

Bendungan Logung yang terletak di Dukuh Slalang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo itu akan menampung debit air dari, daerah genangan Dukuh Sintru, Desa Kandang Mas, Kecamatan Dawe dan Dukuh Slalang, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

“Pemilihan dearah tersebut sebagai tempat pembangunan bendungan telah sesuai dengan fungsinya ditinjau dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kudus,” kata Juana Budiantoro.

Dirjen Sumber Daya Air Mudjiadi yang hadir dalam acara penandatanganan itu mengatakan, pembangunan Bendungan Logung tersebut akan sangat menunjang pendayagunaan sumber-sumber air meliputi penampungan, tataguna, pengembangan dan pengusahaan air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.

Dengan adanya tampungan waduk, maka akan meningkatkan konservasi lahan pada DAS Bendungan Logung, termasuk sistem pola operasi dan pemeliharaannya,” kata Ari.

Ia menyebutkan, beberapa manfaat pembangunan  Bendungan Logung antara lain memenuhi kebutuhan air irigasi untuk lahan potensial maksimal 2.180 Ha, yang terdiri dari luas Irigasi Logung sekitar 1.200 Ha dan rencana pengembangan irigasi sekitar 982 Ha di wilayah Kabupaten Kudus, serta peningkatan produktivitas tanaman padi.

Kemudian, untuk memenuhi kebutuhan air baku untuk air minum 200 liter/detik di perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kudus. Bendungan tersebut juga bermanfaat untuk pengendalian banjir serta Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,50 MW.

Total kapasitas Bendungan Logung adalah 20,15 juta m3 dengan volume efektif sebesar 13,72 juta m3. Tinggi bendungan 56 meter dan panjang bendungan 350 m. Adapun luas daerah pengaliran sungai seluas 43,81 km2 dengan curah hujan rata-rata tahunan 2.205 mm.

Adapun progres pembebasan lahan per November 2014 yaitu, realisasi pembebasan lahan milik masyarakat seluas 95 Ha, sedangkan lahan yang belum terbebaskan seluas 100,99 Ha. Jumlah tersebut terdiri dari 53,35 Ha lahan milik masyarakat dan 47,64 Ha milik Perhutani. Perkiraan biaya untuk pembebasan lahan senilai Rp 93,8 miliar. (Puskapol PUPR/ES)

Nusantara Terbaru