Peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas se-Indonesia, 30 Desember 2019, di Pondok Pesantren Al Fadllu 2, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah
Bismillahirrrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Pengasuh Pondok Pesantren Al Fadllu Bapak Kiai Haji Dimyati Rois beserta Pimpinan Pondok Pesantren Al Fadllu 2 Bapak Kiai Haji Alamuddin Dimyati Rois, Gus Alam.
Yang saya hormati Wakil Ketua DPR RI Bapak Muhaimin Iskandar yang hadir pada siang hari ini.
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Hadir Bu Menteri Tenaga Kerja, Pak Menteri Sekretaris Negara, Bapak Menteri Agama, Bapak Menteri Pariwisata, Bapak Menteri Desa. Coba menterinya berdiri biar para kiai sama santri tahu. Yang ini Pak Mensesneg, Bu Menaker sudah tahu semuanya, Pak Menteri Agama, Pak Menteri Pariwisata, Pak Menteri Desa. Silakan duduk.
Yang saya hormati Bapak Gubernur Jawa Tengah. Perlu berdiri? Kenal semua? Nggih.
Yang saya hormati Ibu Bupati Kabupaten Kendal, para Pimpinan Balai Latihan Kerja Komunitas yang hadir.
Para santri, hadirin, dan undangan yang berbahagia.
Sekarang ini yang namanya persaingan, yang namanya kompetisi antarnegara itu begitu sangat ketatnya. Adu ekonomi, adu pintar-pintaran antarmanusia-manusia yang ada di negara itu. Semuanya berkompetisi. Begitu sebuah negara kalah ekonominya, kalah SDM-nya, sumber daya manusianya, sudah, ditinggal oleh negara lain, dan kita tidak mau Indonesia ditinggal oleh negara lain.
Dan di tengah ekonomi dunia sekarang ini yang bergejolak tidak pasti, banyak negara yang sudah masuk ke krisis, menuju ke krisis, ke resesi, alhamdulillah berkat doa dan dukungan Bapak-Ibu sekalian, utamanya dari para ulama, ekonomi Indonesia tetap baik dan stabil, dan pertumbuhan masih di atas lima persen. Ini alhamdulillah patut kita syukuri karena ada negara yang pertumbuhan ekonominya tujuh anjlok jadi minus satu setengah, ada yang empat anjlok jadi 0,5, ada yang sepuluh anjlok jadi enam. Sehingga, sekali lagi, patut kita syukuri, jangan kita kufur nikmat.
Yang kedua, tadi saya sampaikan masalah sumber daya manusia. Semua negara sekarang ini memang persaingannya ada di situ. Bukan ijazahmu apa, bukan adu ijazah sekarang ini, bukan, (tapi) adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi. Inilah sekarang yang hampir semua negara mengasah skill, mengasah keterampilan, kejuruan diangkat.
Tapi kadang-kadang di negara kita, misalnya di negara kita, ini banyak yang enggak sambung. Bank, lembaga keuangan perlu yang namanya teknisi coding, perlu yang namanya teknisi programming tapi suplainya enggak ada karena pelatihan di situ memang sangat minim sekali. Tanya bank, berapa yang butuh teknisi coding, enggak ada yang menyiapkan ke sana. Tanya teknisi programming, banyak yang butuh tapi enggak ada yang menyiapkan.
Oleh sebab itu, yang namanya BLK Komunitas ini semoga nanti bisa menyambungkan. Nggih? Misalnya, Bank Mandiri Syariah butuh teknisi programming, pondok pesantren di sini menyiapkan itu. Itu hanya paling diajari tiga bulan-empat bulan rampung, bisa itu. Apalagi santri-santri pintar-pintar, tekun-tekun, siapa yang enggak senang bank menerima, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah BNI,Bank Syariah BRI menerima SDM yang sudah dididik, dilatih dalam teknisi programming maupun teknisi coding. Gampang banget masuknya. Ini dari Bank Mandiri, Bank BNI ada semua? Butuh berapa sih sekarang teknisi coding, teknisi programming? Banyak, cukup banyak. Iya, yang saya tanyakan pasti itu.
Tapi siapa yang menyiapkan ini? Kalau ada santrinya banyak, “Pak, kami siap jadi teknisi coding, teknisi programming siap.” Ya siap, siap, tapi yang ngajari, yang mentoringnya siapa. Inikan perlu juga mentoring yang banyak. Karena juga sulit mencari pengajar/pelatih yang menyiapkan seperti itu, tidak mudah. Ini barang baru, sesuatu yang baru, yang memang harus disiapkan. Belum di bidang-bidang yang lainnya, seperti tadi yang sudah disampaikan oleh Bu Menteri Tenaga Kerja.
Ini santri di sini yang sudah dilatih di BLK Komunitas ada ndak? Belum? Kan kita sudah mulai, BLK Komunitas ini sudah kita coba lima puluh BLK itu di 2017, 75 BLK itu di 2018, 2019 kurang lebih seribu, meskipun yang jadi 980-an. Nanti tahun depan 2020, lipat dua kali, dua ribu (BLK Komunitas).
Pertanyaan saya sekarang, pelatihnya siap ndak? Mentor-mentornya siap tidak? Siap, siap. Coba maju siapa yang jadi mentor di sini? Mentor? Mentor? Maju sini. Senang saya kalau mentornya yang muda-muda gini. Senang, senang, senang, alhamdulillah. Oke, baik.
Sekarang yang santri yang ingin dilatih keterampilannya tunjuk jari! Yang tunjuk jari yang apa? IT? IT? Apa? IT? Bukan? Yang apa? Oh, ya boleh, maju. Siapa lagi? Siapa tadi yang teriak tadi? Sini, silakan. Sudah, tiga cukup.
Ini pada kalau enggak ditanya langsung kita enggak ngerti, enggak kebuka sebetulnya tujuan/goal-nya nanti apa. Nanti ketemu kalau sudah ditanya. Silakan dikenalkan.
Zakki
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Ni’Am Al-Muzakki, dari Cirebon, Pesantren Assalafie Babakan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Siapa tadi nama pendeknya?
Zakki
Zakki, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Gus Zakki. Nggih, Gus Zakki. Jadi apa yang dilatihkan di sana? Apakah bahasa asing, TIK, atau industri kreatif atau teknik otomotif? Apa?
Zakki
Baik, di BLK Pondok Pesantren Assalafie itu tentang TIK, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Eh?
Zakki
Tentang TIK. Dan untuk program pelatihan yang pertama tentang (Microsoft) Office dasar, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa?
Zakki
Office dasar.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Office data?
Zakki
Dasar.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, Office dasar. Office dasar?
Zakki
Ya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa itu?
Zakki
Jadi tentang pelatihan tentang seperti Microsoft Word, (Microsoft) Excel, kemudian presentasi, kemudian juga tentang bagaimana awal untuk menghidupkan komputer. Karena memang pesantren itu kan kadang ada yang masih belum paham sama sekali gitu, Pak. Jadi butuh yang namanya dari para sekretaris dari setiap institusi di pesantren butuh untuk mengenal lebih gitu, Pak. Biasanya kan masih tulis tangan, sekarang sudah mulai menggunakan komputer. Seperti itu, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Terus. Berarti sebentar, pelatihannya berapa bulan?
Zakki
Satu bulan, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu?
Zakki
Satu bulan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu bulan?
Zakki
Iya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah pada bisa?
Zakki
Karena kata intensif sih, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bisa?
Zakki
Intensif, bisa alhamdulillah, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, cepat banget satu bulan. Ya misalnya dilatih satu tahun bisa sangat pintar banget dong? Lo satu bulan sudah bisa. Jadi satu bulan sudah bisa apa saja?
Zakki
Ya tentang itu Pak, misalnya mengetik, terus kemudian tentang cara menghitung keuangan dengan Excel gitu lo Pak, seperti itu.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kalau yang untuk ini belum dilakukan, misalnya teknisi coding, teknisi programming? Belum masuk ke sana?
Zakki
Kita baru satu paket, mungkin di 2020 kita sudah akan ke sana, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mau ke sana?
Zakki
Iya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya. Gini, sebelum melatih itu tanya penggunanya, penggunanya siapa tanya. Bank BNI tanya butuhnya apa. Teknisi coding. Jangan diajarkan yang Excel. Misalnya, gitu lo. Tanya, yang dibutuhkan apa, BRI. Oh, teknisi programming, itu yang disiapkan. Jadi sesuai dengan, sambung dengan dari lembaga yang ingin, institusi yang ingin menggunakan.
Jangan diajari semuanya. Misalnya, urusan misalnya teknik las, setiap bulan keluar lulusan teknik las, teknik las, apa mau ngelas semuanya? Yang dilas itu siapa? Ditanyakan dulu, industri membutuhkan apa, perbankan syariah membutuhkan apa, baru itu dimulai pelatihannya.
Tapi saya kira tadi saya senang, sebulan sudah bisa ini, ini, ini, sudah bagus sekali, bagus sekali. Tinggal di…, saya kira tinggal dilanjutkan. Sarannya apa Gus Zakki?
Zakki
Untuk saran, memang perlu ditingkatkan tentang bagaimana materi-materi itu bisa dikuatkan, Pak. Kadang kan kita materi itu belum secara lengkap, misalnya materi kita baru Excel kemudian kemarin pelatihan tentang desain dan itu belum, belum cukup banyak gitu, Pak. Jadi apa yang saya dapatkan ya itu yang saya ajarkan. Seperti itu, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nggih, nangkep, nangkep, nangkep, nggih. Memang ini banyak barang-barang baru sekarang ini. Kita tahu yang ini memang harus disiapkan biar kita tahu yang namanya AI (Artificial Intelligence), tahu bagaimana bigdata dan mengolahnya, analitis data itu seperti apa, bagaimana internet of things. ya memang harus, harus mulai masuk ke sana apabila kita ingin mengejar bisa berkompetisi dengan negara-negara lain.
Kemudian yang bahasa, saya juga titip, kita harus bisa mem-forecast kira-kira ke depan itu yang dibutuhkan bahasa yang mana. Kalau bahasa Arab saya kira semua santri jago-jago, enggak ada yang ngalahin. Yang lain, tadi saya disampaikan oleh Gus Alam, “Pak, kalau di Al Fadllu ada juga bahasa Mandarin, yang ingin dikerjakan secara masif, kemudian bahasa Inggris dikerjakan secara masif. Hal-hal seperti itu, disesuaikan dan dihitung dengan kira-kira apa yang dibutuhkan di dunia industri, di dunia usaha maupun kalau pengin mandiri dalam dunia usaha.
Silakan, dikenalkan dulu.
Farkhan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Ahmad Farkhan Ramadhan, dari Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Cirebon. Panggilannya tadi?
Farkhan
Panggilannya Farkhan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Farkhan, nggih. Mas Farkhan, tadi yang sudah diajari apa di BLK Komunitas?
Farkhan
Diajari desain grafis.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Desain grafis. Desain grafis itu apa? Biar diceritain, “Pak, saya diajari desain grafis, desain grafis itu ini, ini, ini. Sekarang saya bisa ini,” gitu. Siapa tahu nanti ada perusahaan-perusahaan besar yang pengin desain grafis dari pondok pesantren.
Farkhan
Ya, awalnya memang santri itu masih minimal, masih sedikit yang bisa desain grafis. Ya kayak Photoshop, kemudian CorelDRAW, dan Adobe Illustrator itu minim sekali yang bisa.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terus?
Farkhan
Setelah saya ikut pelatihan BLK, itu ya alhamdulillah bisa, walaupun itu setengah-setengah.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lo kok setengah-setengah? Bisa, bisa kok setengah-setengah? Belum bisa namanya itu. Bisa kok setengah-setengah. Bisa seratus persen, gitu dong. Bisa setengah-setengah gimana panjenengan niku?
Farkhan
Seratus persennya kita bisa pelajari lagi sendiri, ada YouTube kan banyak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, belajar sendiri. Artinya itu basic/dasarnya sudah?
Farkhan
Dasarnya ada.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Apa sih, tadi diceritain desain grafis apa, kayak apa gitu? Nanti akan saya bisa ini, bisa ini, biar santri-santri yang lain tahu.
Farkhan
Desain grafis itu adalah mendesain sesuatu yang grafis.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Desain grafis itu adalah mendesain yang grafis, oke.
Farkhan
Ya, seperti kita mendesain background, kemudian…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mendesain background, oke. Terus?
Farkhan
Ya, kemasan, leaflet, brosur, kemudian kita bikin logo. Dan kita pertama belajar itu bikin logo Kemenaker.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, ya. Desain grafis itu banyak sekali, tadi sudah disampaikan apa, mendesain logo, mendesain background, apalagi?
Farkhan
Background, kemasan, kemasan.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mendesain kemasan. Kalau punya barang kemasannya enggak baik dibuat kemasan yang baik. Tapi didesain, bukan langsung dimasukkan ke plastik, di desain. Ini sekarang, jadi designernya ada di sini. Nah kira-kira itu, oke.
Berarti sudah, misalnya saya minta tolong didesainkan kemasan produk, ya kan saya punya barang, dikemas kemudian didesainkan mereknya, namanya, itu sudah bisa? Warnanya bisa?
Farkhan
Bisa, pertama kita harus kesepakatan lewat design brief dulu. Jadi kesepakatan antara desainer dengan klien itu.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wah, mulai ini pintar, kelihatan pintar banget sekarang. Sudah, terus? Terus, terus. Terus?
Farkhan
Ya, setelah itu design brief, ketika sudah sepakat maka MoU (memorandum of understanding) dan kita…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini sudah ini, ini yang benar gini, yang benar gini, praktik dan kelihatan ini sebetulnya yang kita butuhkan. Ini, kayak gini ini tadi. Baik, sudah. Ya meskipun yang namanya mendesain itu memang melatih, ini melatih keterampilan, warna harus punya feeling warnanya apa, hurufnya besar atau kecil, lurus atau belok atau melengkung. Sudah, kelihatan, sudah oke. Ini dapat satu lah, dapat satu ini, bagus ini.
Silakan Mbak, kenalkan dulu.
Lisa Maulida
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam.
Lisa Maulida
Nama saya Lisa Maulida.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Panggilannya?
Lisa Maulida
Panggilannya Lisa, Lisa.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Elisa?
Lisa Maulida
Lisa.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lisa?
Lisa Maulida
Iya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lisa, Mbak Lisa, ya.
Lisa Maulida
Dari Pondok Pesantren Al Hidayat Magelang.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Di Magelang. Al Hidayat di Magelang, ya. Apa Lisa, sudah diajari apa itu di BLK Komunitas?
Lisa Maulida
Sebenarnya BLK Komunitas di tempat kami belum dimulai.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lha tadi maju ngapain? Maju, saya suruh cerita, gitu. Oke, enggak apa-apa belum dimulai, ya sudah. Terus kalau gitu penginnya seperti apa sudah? Enggak apa-apa.
Lisa Maulida
Tapi sebulan ini itu sudah dimulai sendiri karena…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah dimulai?
Lisa Maulida
Ya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bangunan BLK-nya sudah ada?
Lisa Maulida
Sudah.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang di dalamnya ada apanya?
Lisa Maulida
Dalamnya sudah komplet.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Komplet. Apa itu?
Lisa Maulida
Mesin.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mesin apa itu?
Lisa Maulida
Jadi kita BLK Komunitas Penjahit.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Penjahit. Berarti di situ ada mesin-mesin jahit? Oke, terus?
Lisa Maulida
Mesin-mesin jahit, terus meja-meja.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah diajari apa belum? Belum dimulai?
Lisa Maulida
Belum.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, belum.
Lisa Maulida
Belum dimulai tapi dari pelatih kita itu sudah memulai sendiri dan kami para santri…
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mulai sendiri?
Lisa Maulida
Iya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Menjahit sendiri-sendiri? Benar.
Lisa Maulida
Dari santri sendiri sudah mempunyai semangat untuk memulai.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke, ya yang paling penting semangatnya ada, gitu ya?
Lisa Maulida
Ya.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke, baik. Oke, yang paling penting memang semangatnya ada. Tapi nanti memang lebih baik Bu Menteri kalau ini disambungkan dengan designer, disambungkan dengan industri garmen, disambungkan dengan industri TPT (tekstil dan produk tekstil). Jadi biar sambung. Artinya, kalau sudah belajar di situ itu benar-benar yang pengin jadi desainer ya artinya bisa, yang pengin masuk ke industri garmen juga bisa. Jangan sampai belajar sendiri nanti jahit-jahit…
Ya sudah, saya kira nangkep, saya nangkep, semangatnya ada, yang sudah jadi ada, mentornya juga ada, saya kira komplet. Terima kasih. Nggih.
Oh sebentar, itu ke sana dulu. Ke sana dulu. Ini, ke sana dulu. Di mana? Oh, ini, ini, ini, ini. Ini, ini, kembali lagi. Ini Pak Zakki, nggih. Ini, ya. Ini foto, foto yang… di sini tadi kan baru lima menit kan, fotonya sudah jadi ini. Ini yang sering saya bilang yang namanya kecepatan ke depan itu, ke depan itu bukan negara besar mengalahkan negara kecil, bukan negara gede mengalahkan negara kecil, bukan, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Sehingga kecepatan dalam setiap bekerja sekarang ini diperlukan. Ini contoh kecepatannya itu, baru di sini lima menit fotonya sudah jadi. Silakan. Oke.
Lisa Maulida.
Terima kasih, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nggih, sama-sama. Sudah.
Farkhan
Terima kasih, Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, sama-sama.
Sebentar, sebentar, sebentar, saya tambahi sepeda, sudah. Sepedanya di sana. Ya di sana, di ambil dulu sepedanya di sana, diambil.
Saya melihat ini, ini adalah awal, memang ini baru awal. Dan saya sampaikan bahwa tahun 2019 yang dibangun kurang lebih seribu (BLK Komunitas), tahun depan 2020, akan dibangun dua ribu lagi BLK Komunitas, dan yang paling penting secara riil/nyata itu BLK ini betul-betul harus hidup dan menghasilkan SDM-SDM yang baik dari pondok pesantren yang kita miliki. Goal-nya harus ke sana. Kalau nanti, dua ribu ini benar-benar kita lihat berjalan semuanya, nanti akan kita lipat lagi menjadi empat ribu, insyaallah tahun depannya lagi. Karena kita memiliki 29.000 pondok pesantren di seluruh tanah air, banyak sekali.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya yakin kalau training oleh BLK Komunitas ini baik, berjalan baik, akan bisa sinergi/bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan, dengan perbankan syariah, dengan perbankan, lembaga keuangan. Dan dengan cara itu, kita berharap BLK Komunitas bisa menjadi tempat di mana pembangunan sumber daya manusia Indonesia itu dimulai.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.