Presiden Jokowi: Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung Terkendala Pembebasan Lahan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Januari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 936 Kali

Pemandangan banjir Jakarta pada Rabu, 1 Januari 2020, dilihat dari udara. (Foto: Humas BNPB)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, banjir di ibu kota dan sekitarnya awal tahun ini paling parah terjadi di empat Daerah Aliran Sungai (DAS) di DKI Jakarta, yakni DAS Sungai Krukut, Sungai Ciliwung, Sungai Cakung, dan Sungai Sunter.

Melalui akun media sosialnya, twitter @jokowi, fanpage facebook dan akun instgram yang diunggahnya beberapa saat lalu, Presiden Jokowi menyampaikan, untuk penanganan darurat bersama pihak terkait, telah difungsikan pompa, karung pasir, bronjong dan tanki air agar kawasan dan prasarana publik terdampak dapat segera berfungsi kembali.

Menurut Presiden, pembangunan prasarana pengendalian banjir pada keempat sungai itu terkendala sejak tahun 2017 karena masalah pembebasan lahan.

“Program Pengendalian Banjir Sungai Ciliwung misalnya, sudah ditangani 16 kilometer dari rencana keseluruhan 33 km,” tulis Presiden Jokowi dalam akun media sosialnya itu.

Sementara pada hulunya tengah dilaksanakan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi dengan kemajuan pembebasan tanah di atas 90 persen dan perkembangan pembangunan fisik mendekati 45 persen.

“Kedua bendungan tersebut direncanakan selesai pada akhir 2020,” jelas Presiden.

Sementara percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, sedang berlanjut. “Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1200 meter,” pungkasnya. (ES)

Berita Terbaru