Seskab: Presiden Tidak Diundang Acara Ponpes Lirboyo Kediri, Bagaimana Mau Datang

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 965 Kali

Seskab berbincang dengan Menteri ESDM sebelum Ratas Persiapan Pameran Hannover Messe dan World Expo Dubai 2020, di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Senin (17/2). (Foto: Humas/Rahmat).

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum pernah diundang untuk mengikuti acara Reuni Akbar Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, di Kediri, sehingga tidak mungkin datang karena tidak ada undangan.

“Nah kalau Bapak Presiden, sebagai pembantu presiden, saya tentunya akan menyampaikan kepada beliau untuk tidak datang. Ini kata-kata ini, untuk tidak datang, ya karena beliau tidak diundang. Bagaimana mau datang,” ujar Seskab menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Senin (17/2).

Sebelumnya, menurut Seskab, pengasuh Ponpes Lirboyo Kiai Haji Abdullah Kafabihi Mahrus menyampaikan bahwa di Kediri itu ada mitos, kalau presiden, wakil presiden, para penggede, maupun pejabat ke Kediri itu biasanya mengalami nasib yang kurang baik.

”Tetapi beliau juga menyampaikan sekarang sudah ada antinya, ada penangkalnya, yaitu kalau kemudian mau berkunjung ke Mbah Wasil, Mbah Wasil itu adalah kiai, makam Syekh Al Wasil Syamsuddin. Jadi harus ke Mbah Wasil dulu,” tambah Seskab menirukan ucapan pimpinan Ponpes Lirboyo. Ia juga menambahkan bahwa makam Mbah Wasil berada di Setono Gedong.

Menurut Seskab, saat memberikan sambutan, karena suasananya humoris, dirinya menyampaikan karena lahir dan besar di Kediri mengetahui adanya mitos sebagaimana disampaikan Kiai Haji Abdullah Kafabihi Mahrus.

”Nah kemudian karena yang diundang dalam acara reuni akbar dan mukhtamar itu Pak Wapres, sambil bercanda saya bilang ‘kalau Pak Wapres monggo aja mau datang karena beliau ini kan diundang, dan beliau kiai, beliau tahu antinya, penawarnya lah supaya enggak apa-apa’, sambil bercanda,” jelas Seskab seraya menyampaikan bahwa yang hadir saat itu tertawa dengan gurauan tersebut.

Framing Berita

Lebih lanjut, Seskab menjelaskan bahwa berita yang kemudian beredar telah di-framing menjadi ‘Jokowi takut ke Kediri’ padahal selama ini Presiden tidak pernah takut untuk pergi ke mana-mana.

”Kan kita tahu Presiden kita ndak pernah takut kemana-mana, mau kemana aja kan Afghanistan aja saya juga mendampingi apalagi hanya ke Kediri. Saya melihat ini berita sudah melenceng jauh dari substansi awal yang disampaikan,” ujarnya.

Saat itu, menurut Seskab, juga hadir Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menhub Budi Karya Sumadi sehingga suasana yang terbangun sangat akrab. Pada kesempatan itu, menurut Seskab, dirinya hanya merespons penyampaian pimpinan Ponpes Lirboyo yang secara terbuka mengudang Wakil Presiden untuk hadir.

”Saya juga sambil bercanda kalau Pak Wakil Presiden diundang kan ada mitos tadi enggak apa-apa karena kan beliau tahu penangkalnya karena beliau adalah seorang tokoh NU sehingga ziarah ke makam itu hal yang biasa,” tambah Seskab.

Jika ada undangan untuk mengunjungi Kediri, menurut Seskab, Presiden pasti datang karena Presiden Republik Indonesia. Ia juga mengaku kaget mengapa isunya menjadi liar seperti sekarang ini padahal maksudnya becanda.

”Becanda dan menyampaikan, loh Pak Jokowi kan tidak diundang, dan semua orang ger ketawa. Makanya saya catat ini dari rekaman itu,” pungkas Seskab akhiri wawancara. (FID/EN)

Berita Terbaru