Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2020, 20 Februari 2020, di Grand Ballroom The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place, Sudirman, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Februari 2020
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 903 Kali

Wartawan
Izin, Pak. Pak, soal acara dulu Pak, mengenai ini?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Acara dulu.

Wartawan
Iya, iya, boleh, Pak. Soal investasi, Pak. Targetnya gimana Pak soal investasi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya memang sekarang ini ekonomi global pada posisi yang kurang baik. Kita tahu ada peristiwa-peristiwa perang dagang, kemudian virus korona dan juga di kawasan-kawasan yang lain juga kondisinya tidak mendukung untuk tumbuhnya ekonomi global untuk naik ke yang lebih baik. Oleh sebab itu, kunci, kunci… karena pasarnya semuanya turun, enggak mungkin kita ingin menaikkan ekspor itu enggak mungkin karena pasarnya semuanya  turun, oleh sebab itu satu-satunya jalan untuk meningkatkan, mendorong pertumbuhan ekonomi, hanya satu (yaitu) investasi. Investasi itu bisa yang kecil-kecil, bisa yang tengah-tengah, maupun yang gede. Yang kecil misalnya dalam omnibus law, nanti perizinan untuk yang usaha-usaha kecil ini dipermudah dan hanya mungkin pendaftaran sehingga bisa mereka akses ke modal, akses ke keuangan. Yang tengah juga sama, yang berkaitan dengan perizinan dipermudah, disederhanakan. Saya kira arah ke depan seperti ini.

Wartawan
Pak, soal omnibus law di Pasal 170 tertera bahwa undang-undang ini bisa diganti oleh PP, Pak. Ini bagaimana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)

Ya enggak mungkin. Artinya apa? Pemerintah bersama DPR itu selalu terbuka. Ini masih baru awal, mungkin masih 3 bulan, mungkin masih 4 bulan baru selesai, atau 5 bulan baru selesai, ya kan. Kita ingin terbuka, baik DPR maupun kementerian-kementerian terbuka untuk menerima masukan-masukan, menerima input-input, mendengar keinginan-keinginan masyarakat sehingga kita nanti bisa akomodir lewat kementerian, kemudian persetujuan di DPR. Artinya apa? Pemerintah membuka seluas-luasnya masukan. DPR juga saya kira juga akan membuka seluas-luasnya masukan-masukan, lewat mungkin dengar pendapat… Saya kira.

Wartawan
Pak, soal omnibus law lagi Pak, apakah artinya bahwa pemerintah meskipun banyak yang mengkritik mengenai terutama Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja itu apakah memang sejauh ini pemerintah seperti apa, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wong satu per satu belum dilihat sudah dikritik. Ini belum, sekali lagi ini belum undang-undang lo ya, rancangan undang-undang yang baik asosiasi, baik serikat, baik masyarakat bisa memberikan masukan sekali lagi kepada pemerintah, kementerian, maupun kepada DPR. Ini yang ditunggu itu justru.

Wartawan
Bapak, Pak inikan pelemahan kondisi global kurang mendukung. Bapak melihat target 5,3 (persen) masih masuk akal enggak sih, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya?

Wartawan
Target pertumbuhan ekonomi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Masuk akal kalau, masuk akal kalau target investasi yang kita berikan kepada BKPM itu tercapai, yaitu kurang lebih Rp900 triliun.

Wartawan
Pak kemarin kan Jakarta sama Surabaya dibilang menghambat investasi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya?

Wartawan
Menghambat EoDB (ease of doing business), ranking EoDB Jakarta dengan Surabaya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bukan menghambat investasi. Kita ingin ease of doing business (kemudahan berusaha) itu ranking-nya semakin baik sehingga pemerintah pusat, pemerintah provinsi itu harus semuanya bekerja sama dalam satu line (garis) yang sudah kita sepakati, baik itu pemerintah provinsi di Jakarta, di Jawa Timur, maupun provinsi yang lain.

Wartawan
Pak, terkait dengan (virus) korona, Pak. Yang 4 WNI Pak yang ada di Jepang, Pak?

Presiden
Sekarang ganti ke urusan?

Wartawan
(Virus) korona, Pak. Empat orang WNI yang di (Kapal) Diamond Princess itu positif terjangkit mengenai korona Pak, sejauh ini bagaimana pemerintah untuk menjamin?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, ini sampai saat ini setelah menerima info bahwa ada 4 yang terkena dan positif terkena virus korona di Kapal Pesiar Diamond Princess yang ada di Jepang, dan itu sudah dibawa juga ke rumah sakit yang ada di Jepang, KBRI, Kementerian Luar Negeri selalu memantau itu. Tetapi juga kita ingat, yang ada di kapal juga masih kurang lebih 70-an (WNI). Ini yang terus dikomunikasikan oleh Kementerian Luar Negeri baik dengan perusahaan, artinya pemilik Kapal Diamond maupun juga kepada pemerintah di Jepang. Dan kita ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh WHO.

Wartawan
Ada peluang dipulangkan seperti yang di Wuhan Pak kalau mereka sembuh? Untuk dievakuasi juga? Kan dikarantina dulu di sana, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya sekarang ini yang 74 (WNI) itu masih berada di kapal. Dan sekali lagi, kita masih terus membahasnya dengan otoritas di Jepang.

Wartawan
Setelah nanti mereka pulang akan di-treatment lagi enggak, Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya?

Wartawan
Setelah nanti mereka pulang?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Belum, wong pulangnya saja belum.

Wartawan
Terima kasih, Pak.

Keterangan Pers Terbaru