Kunjungi PT Dok dan PT PAL Indonesia, Presiden Jokowi Optimistis Bisa Kembangkan Industri Maritim
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (10/1) siang mengunjungi dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di Surabaya, Jatim, yaitu PT Dok dan Perkapalan dan PT PAL Indonesia.
Didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryarmirzad Ryacudu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto, dan Gubernur Jatim Soekarwo, Presiden Jokowi pertama kali mengunjungi PT Dok dan Perkapalan. Selanjutnya, Presiden Jokowi berkunjung ke PT PAL Indonesia yang bermarkas di areal Tanjung Perak Surabaya.
Seusai peninjauan ke kedua BUMN tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan rasa optimismenya akan bisa mengembangkan industri kemaritiman.
Kalau melihat dari kondisi dan luas areal pabrik, sebetulnya ya cukup untuk bisa dijadikan awal pengembangan industri maritim kita. Tidak hanya PT PAL, tapi ada juga PT Dok dan Perkapalan Surabaya, serta lain-lainnya, kata Jokowi kepada wartawan dalam keterangan pers di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (10/1) petang.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Presiden Jokowi, perusahan ini (PT PAL-red) harus fokus untuk satu proyek pengerjaan. Yang bukan bidang atau keahliannya sebisa mungkin dikurangi.
“Bisa mengerjakan, tapi ya harus fokus. Kalau ini untuk kapal ya kapal, kalau untuk kapal selam ya kapal selam. Pada suatu titik akan menjadi produk yang matang dan sempurna. Susah kalau harus gonta ganti produk,” ujar Jokowi.
Untuk menuju industri kemaritiman yang handal, menurut Presiden Jokowi, sebelum dapat menggaet pesanan, yang paling penting adalah memperbaiki manajemen terlebih dulu. Setelah kedua hal itu selesai, baru diperhitungkan berapa modal yang kurang.
PT PAL, kata Jokowi, merupakan satu diantara ndustri strategis diIndonesia. Mestinya bukan hanya masalah yang muncul sekarang, yang harus diselesaikan. Tapi urusan-urusan kedepan harus sudah dipikirkan dan diperhitungkan.
“Bukan melulu pada untung dan rugi, tapi ini industri setrategis kita, sehinga semua harus sudah dipikirkan,” tutur Jokowi.
Presiden juga menilai, juga mengatakan, mesin-mesin yang ada di PT PAL sebenarnya sudah canggih, tapi sudah banyak buatan tahun 80-an. Ia meminta agar secepatnya harus dilakukan up grade, jika tidak maka akan tertinggal jauh oleh perusahaan galangan kapal yang ada dinegara lainnya.
“Jadi kalau tidak di upgrade setiap lima tahun sekali, maka ya akan ketinggalan kereta,” tutur Presiden Jokowi.
(*/ES)