Tony Blair: Ibu Kota Baru Sangat Perhatikan Masalah Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Februari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.396 Kali

Tony Blair saat memberikan keterangan pada wartawan usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (28/2). (Foto: 

Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair menyampaikan bahwa pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlangsung sangat baik dan proyek perpindahan ibu kota ini akan menjadi sangat istimewa karena cara pengembangannya memberikan penekanan khusus pada aspek kebersihan dan penghijauan.

“Melakukan hal terbaik untuk lingkungan namun juga ibu kota baru tersebut memungkinkan ekonomi negara secara keseluruhan untuk pembangunan dan pertumbuhan,” ujar Tony Blair saat memberikan keterangan pada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (28/2).

Menurut Tony Blair, banyak hal yang masih harus dibahas tetapi untuk saat ini dalam perkembangan Indonesia, ini adalah waktu yang sangat menyenangkan untuk berada di sini dan merasa terkesan luar biasa oleh visi Presiden dan komitmennya terhadap proyek baru ini.

Lebih lanjut, Tony Blair mengungkapkan bahwa dirinya hadir di sini karena melihat visi Presiden Jokowi untuk ibu kota baru sangat menarik.

Ia menambahkan ibu kota baru ini akan menjadi tempat bagi orang ingin datang dan tinggal dan bekerja, tetapi itu tidak hanya akan menjadi ibu kota dalam arti menjadi pemerintah pusat, tetapi ibu kota yang dapat menawarkan dimensi baru bagi perekonomian Indonesia. 

“Bagaimana ia berkembang dan menjadi contoh bagi teknologi terbaik, selama pengembangan dalam lingkungan berkelanjutan, saya diminta membawa orang terbaik untuk hadir di sini apakah itu dalam hal teknologi, universitas maupun lainnya,” tambah Tony Blair.

Dengan demikian, menurut Tony Blair, bangsa Indonesia menciptakan sesuatu yang mutlak dan dapat diidentifikasi sebagai modal untuk Indonesia tetapi juga merupakan tempat dimana orang-orang dari seluruh dunia ingin berkontribusi karena melihat ini adalah proyek yang menarik.

“Jadi saya pikir peran saya adalah benar-benar mencoba melakukan kontak di Inggris atau di tempat lain tetapi tidak terbatas pada siapa pun negara atau siapa pun geografi tetapi sangat banyak tentang mencoba memastikan bahwa orang-orang terbaik dibawa untuk menjadi bagian dari proyek ini,” sambungnya.

Secara terus terang, Tony Blair menyampaikan ibu kota baru akan jadi tempat untuk orang-orang yang kembali bergerak, tinggal, dan bekerja di kota dan karena pada akhirnya, mereka akan merasakan bagian dari sesuatu yang mengasyikkan, baru, dan berbeda.

“Itu datang pada titik perubahan yang luar biasa dari perubahan teknologi secara global dan perubahan dalam perkembangan Indonesia itu sendiri dan saya pikir itu adalah hal yang sangat menarik,” tambahnya.

Sebagai informasi, Tony menyampaikan akan menggunakan relasi yang dimilikinya sehingga dapat mencoba dan membawa sebanyak mungkin orang untuk menjadi bagian dari pembangunan ibu kota baru.

Senada dengan Tony Blair, Masayoshi Son menyampaikan bahwa pertemuan dengan Presiden dan para menteri lain berlangsung dengan sangat baik.

“Saya pikir ibu kota baru ini akan menjadi ibu kota abad ke-21 pertama, dengan banyak teknologi baru, dengan AI, IoT dan teknologi-teknologi tinggi,” kata Masayoshi.

Ia juga sependapat dengan Tony Blair bahwa Ibu Kota baru nanti akan banyak sekali ruang terbuka hijau yang bagus untuk lingkungan, bersih, baik untuk masyarakat, langit biru yang indah, dan masyarakat dapat hidup di lingkungan yang aman dan bersih.

“Jadi saya berharap proyek ibu kota ini akan benar-benar datang untuk membuat hidup orang lebih bahagia,” katanya. 

Menyangkut Investasi, Masayoshi mengajak melihat gambaran keseluruhan yakni apa risikonya, kegembiraan menjadi bagian ini, dan melihat keuntungan yang didapat.

“Jadi kita harus membahas semua jenis perencanaan. Berapa jumlah total yang kita butuhkan. Apa desain kota. Apa itu populasi. Apa aturan dasar dan peraturannya. Jadi kita harus melihat keseluruhan gambarnya,” tambahnya.

Pada bagian akhir setelah melihat gambaran keseluruhan, Masayoshi menyampaikan akan memutuskan berapa banyak dan dari entitas mana, tetapi sejauh ini diskusi mengarah ke arah yang benar, sangat menarik dan bagus.

“Kami memiliki setiap kali kami berinvestasi, kami harus melihat masing-masing dalam pemimpin perusahaan atau proyek. Jadi di sini, kita memiliki pemimpin yang fantastis di Indonesia, tim yang fantastis sebagai anggota kabinet dan warga negara yang fantastis,” pungkas Masayoshi seraya menyampaikan bahwa ini merupakan awal yang baik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan juga menegaskan bahwa pertemuan kali ini sudah banyak dicapai kemajuan dan pada dasarnya telah hampir final kepada kesepakatan.

“Presiden mengarahkan tadi ada pertemuan teknis tim kami dengan timnya Pak Masa dan Prime Mr. Blair, Tony Blair, untuk detail dan kita kasih time limit dalam 3 waktu ini, 3 minggu ini kita harus selesaikan. Nah konsultannya sudah ada McKinsey, tapi kita tambah tadi dari Pak Masa itu Nikkei dan juga tadi dari satu lagi dari Amerika, jadi 3 konsultan ini akan meramu semua konsep ini,” ujar Menko Marves.

Konsep dari Indonesia dan konsep yang ada, menurut Luhut, dipadukan sehingga betul-betul semua bagus, kedua penasihat juga memiliki komitmen, dan sudah menyepakati beberapa hal.(HIM/EN)

Berita Terbaru