Lakukan Pencegahan, Tamu Masuk ke Istana Diukur Suhu Tubuh

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 3 Maret 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.151 Kali

Menkominfo diperiksa suhu tubuh saat mau masuk ke Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (3/3). (Foto: Humas/Jay)

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyampaikan bahwa Kepala Sekretariat Presiden, Komandan Paspampres, dan Sekretaris Militer memutuskan bahwa mulai hari Selasa (3/3) dilakukan pencegahan penyebaran Virus Korona di lingkungan Istana yaitu dengan menggunakan pengukur suhu tubuh.

“Jadi mulai hari ini.  Sebelumnya sudah diberikan tapi hanya sebatas imbauan tapi sekarang secara fisik dilakukan pengukuran setiap tamu yang akan datang ke istana. Setelah itu seandainya 37,5 (derajat Celcius) mereka diminta untuk kembali, jadi tidak perlu masuk ke dalam Istana,” ujar Bey di Halaman Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (3/3).

Penerapan itu, menurut Bey, diberlakukan untuk siapa saja, baik itu pejabat dan semua yang akan ke istana, termasuk pegawai juga, Paspampres, dan juga wartawan bahkan para menteri.

”Semua yang masuk ke komplek istana akan diperiksa,” tambahnya.

Pemberlakukan tersebut, menurut Bey, dilakukan di semua pintu masuk Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta.

”Sekarang mungkin baru di satu tempat, tapi nanti semua akan semua tempat pintu masuk juga. Jadi boleh dibilang akan ada dua kali pemeriksaan ya, pertama itu di pintu pertama, kemudian pintu masuk istana akan diperiksa,” imbuhnya.

Aturan ini, menurut Bey akan diberlakukan terus selama dua minggu berjalan kemudian dievaluasi.

”Kemudian juga melihat kondisi nasional secara umum apakah akan diteruskan atau tidak. Tapi kita akan siap sampai kondisi dinyatakan benar-benar stabil,” ujarnya.

Untuk presiden, Bey menyampaikan bahwa saat ini sudah ada dokter pribadi sehingga ada jadwal rutin untuk pemeriksaan.

Hingga saat ini, Bey menyampaikan belum ada yang suhu badannya tinggi. Ia juga menyampaikan Pemerintah juga telah menunjuk juru bicara resmi untuk penanganan Virus Korona yaitu Achmad Yurianto, Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan (Pencegahanan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan).

”Seandainya ada pertanyaan (atau) ada hal-hal yang ingin ditanyakan silakan Pak Dokter Achmad Yurianto, beliau yang ditunjuk resmi,” pungkas Bey akhiri pernyataan. (FID/EN)

Berita Terbaru