Mentan: Pemerintah Siap ‘Back Up’ HKTI Susun ‘Mapping’ Komoditas Tiap Wilayah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Maret 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.193 Kali

Mentan menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Presiden di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (12/3). (foto: Humas/Oji)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan Pemerintah akan siap mem-back up dan diharapkan Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) mampu merespons lebih positif terkait penyusunan mapping komoditas tiap daerah atau wilayah.

”Secara mapping-nya sih ada. Tetapi kan sekadar sebuah mapping, pemerintah hanya kuat kalau HKTI sebagai himpunan kelompok yang ada itu mampu melakukan, katakanlah, mengapresiasi sendiri apa yang ada kemudian kita timpali dengan mapping,” kata Mentan menjawab pertanyaan wartawan usai mendampingi Presiden di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (12/3).

Soal harga komoditas yang nanti tiba-tiba naik, Mentan menyampaikan perlu diatur dengan baik. “Ini karena ada kondisi yang tidak normal saja sehingga tadinya sudah ter-mapping setiap wilayah ada komoditas unggulan dan ada yang ada, kemudian bagaimana membangun manajemen ini,” ujarnya.

Senada dengan Mentan, Ketua HKTI sekaligus Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menyampaikan bahwa rempah-rempah dan buah tropis seperti manggis memang memiliki pangsa yang tinggi.

”Cuma sayangnya kita tadi yang dikatakan Bapak Presiden, belum masuk ya. Kita sedang menginventarisasi karena tidak semua wilayah itu bisa menghasilkan yang bagus ya,” kata Moeldoko.

Ketua HKTI menjawab pertanyaan wartawan di Halaman Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (11/3). (Foto: Humas/Oji).

Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan bahwa Forum yang dilaksanakan HKTI kali ini bertujuan meningkatkan hubungan antar petani, khususnya mengelola isu-isu strategis di bidang pertanian dan juga food security (ketahanan pangan).

”Berikutnya kita mengenalkan sumber-sumber, bukan hanya produknya. Sumber ini ada di sini, dikelola oleh ini sehingga akan memudahkan dalam konteks transaksi. Ini forum ini bisa berjalan seperti itu,” imbuh KSP seraya menyebutkan rencana ada 20 negara yang siap hadir, tetapi karena ada situasi Covid-19 sehingga negara-negara yang masuk dalam episentrum tidak ikut.

Ketua HKTI berharap forum ini bisa menjadi ajang interaksi bagi para stakeholders yang selama ini membangun sebuah komunikasi sangat baik dengan mitra-mitra kita di Asia.

”Kita juga selalu bertukar ilmu, kita menimba di sana, kita mengirimkan anak-anak muda petani kita ke sana dan seterusnya. Dan ini terus berjalan, saya harapkan forum ini juga bisa menjadi ajang untuk transaksi dan ini sudah kita mulai. Kalau tahun yang lalu kita baru mengenalkan ada ‘asap’, kalau sekarang sudah mulai ada tahapan-tahapan yang lebih ke arah komersial,” katanya.

Selanjutnya, Ketua HKTI berharap masyarakat petani khususnya bisa berinteraksi bersama-sama di sana.

”Seperti yang diinginkan Bapak Presiden, produk-produk unggulan kita di bidang rempah-rempah, bidang buah-buah tropis dan herbal itu yang saat ini disenangi oleh orang luar bisa kita eksplorasi lebih jauh lagi,” kata Moeldoko akhiri jawaban kepada pers. (FID/EN)

Berita Terbaru