Menkes: Tenaga Kesehatan Telah Terkirim untuk Tangani DBD Utamanya di Sikka
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 14 Maret 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.424 Kali
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, menyampaikan bahwa Pemerintah telah men-deliver tenaga-tenaga kesehatan untuk menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) terutama di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang paling banyak korban meninggal hingga 13 orang sampai sekarang.
“Jadi kita menghadapi juga masalah yang sangat berat yaitu demam berdarah yang terdistribusi di banyak provinsi. Memang yang banyak meninggal kemarin adalah NTT kemudian Jawa Barat juga dengan demam berdarahnya, Lampung, itu urutannya,” ujar Menkes usai mendampingi kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Masjid Istiqlal, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (13/3).
Saat ini, menurut Menkes, insiden penyakit DBD mulai turun dan sudah mendapat laporan tadi malam, namun masih ditunggu sampai minggu, bangsal-bangsal sudah mulai berkurang jumlah pasiennya.
“Ini akan kita lakukan di semua daerah mengenai juga pemberantasan sarang nyamuk. Jadi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) itu harus dilakukan, preventif itu harus dilakukan, preventif dan promotif. Karena demam berdarah ini sangat mematikan, 100 lebih yang meninggal di seluruh Indonesia,” imbuh Menkes.
Pada kesempatan itu, Menkes juga berharap semua media ikut membantu dalam pemberantasan sarang nyamuk dan juga petugas bisa melihat dengan baik ada jentik tidak di sekitar karena ini sangat mematikan, 100 lebih yang meninggal karena DBD.
“Ini justru juga menjadi, tanpa mengesampingkan penyakit-penyakit yang ada sekarang menjadi pandemi, namun ini tidak boleh diabaikan. Karena yang ini juga menyangkut anak-anak kita, yang kena terutama adalah anak-anak dan balita dan sampai dewasa muda,” ujarnya.
Otomatis, lanjut Menkes, semua harus bersama-sama berjuang supaya wabah demam berdarah ini juga bisa selesai sehingga nanti tinggal konsentrasi lagi ke masalah pandemi korona.
Menkes berharap jangan habis di satu sisi energinya, sehingga akan kebobolan karena itu program preventif yang kita terus ajukan. Ia menambahkan seperti tempat-tempat berkumpul, beribadah akan dilakukan desinfektan maupun juga istilahnya pensterilan supaya bersih.
“Kemudian imbauan-imbauan kalau yang sakit ya jangan dulu datang. Kami dari Kementerian Kesehatan bersama-sama dengan TNI, BNPB, dan kementerian lain akan terus bekerja melakukan fungsi-fungsi preventif dan promotif,” imbuhnya.
Untuk Kabupaten Sikka, Menkes sampaikan akan support tenaga-tenaga ahli yang kemarin telah membawa 30 dokter dan perawat dari TNI-Polri serta Kementerian Kesehatan.
“Kita melakukan upaya-upaya untuk mencegah bertambahnya kematian dan berhasil. Termasuk jumlah yang sakit mulai turun karena dari masyarakat bersama Bakorwilda setempat melakukan fogging, pemberantasan sarang nyamuk, 3M, dan semua bersama-sama hidup bersih,” kata Menkes.
Ternyata memang benar, lanjut Menkes, kasusnya langsung turun dengan drastis dan itu adalah hal yang sama akan dilakukan untuk penyakit-penyakit yang lain.
Soal alat, menurut Menkes, tidak ada kekurangan, tenaganya yang ditambahkan sehingga begitu tenaga ahli yang wajib kerja spesialis itu terhambatĀ akan dilakukan Nusantara Sehat.
“Pemberdayaan dokter spesialis supaya di daerah-daerah juga ada karena itu menyangkut penanganan kasus menghindarkan kematian. Makanya yang kurang tenaganya kita support,” pungkas Menkes. (MAY/EN)