Bantah Bersihkan Orang-Orang SBY, Presiden Jokowi: Kita Tidak Alami Patahan Politik
Presiden Joko Widodo menampik tudingan jika dirinya melakukan bersih-bersih dan menyingkirkan orang-orang yang dianggap pro kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bantahan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam akun facebooknya Joko Widodo pada Selasa (20/1).
“Tidak ada itu istilah “Pembersihan orang-orang Bapak SBY”, kita tidak sedang mengalami “Patahan Politik”, juga tidak sedang dalam pertempuran antar generasi, justru sekarang ini perjalanan tatanan pemerintahan dilakukan secara gradual dan juga memperhatikan benang merah segala kebijakan,” kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, dia melanjutkan kebijakan masa lalu di era mantan Presiden SBY yang dirasa kurang bagus akan diperbaiki. Sebaliknya kebijakan yang sudah bagus akan terus ditingkatkan.
“Kalaupun ada pergantian-pergantian pejabat di tubuh pemerintahan itu hanya sirkulasi manajemen pejabat publik, dan itu hal yang biasa untuk penyegaran manajemen tata kelola kebijakan publik,” tulis Jokowi.
Sebelumnya Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Jokowi tidak ada niat melakukan ‘pembersihan’ dalam pemerintahannya.
“Saya tidak yakin Presiden Jokowi punya pikiran dan kehendak untuk melakukan pembersihan semacam itu. Kalau hal itu terjadi, bagaimana pula nanti jika Presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan “pembersihan” yang sama, tulis SBY dalam akun facebooknya, Senin (19/1).
Namun, SBY menegaskan, Presiden Jokowi memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat dan memberhentikan seseorang sesuai dengan urgensi dan kebutuhannya. Beliau yang akan menggunakan. Beliau tentu ingin sukses memimpin kita semua 5 tahun mendatang ini. Tentu semuanya dilakukan sesuai dengan norma, aturan dan etika yang berlaku,” kata SBY dalam akun facebooknya itu.
SBY melanjutkan di era kepemimpinanya Komjen Budi Gunawan juga mendapat prestasi dan karier cemerlang.
“Pak Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan, serta kenaikan pangkat dari Brigjen ke Irjen, dan kemudian ke Komjen,” tandas SBY. (WID/ES)