Presiden Minta Capaja TNI-Polri Terus Belajar, Cepat Beradaptasi, dan Berpikir Inovatif

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Juli 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 989 Kali

Presiden saat menyampaikan pesan bagi Calon Praja TNI/Polri yang disampaikan melalui akun media sosial Sekretariat Presiden, Rabu (8/7). (Foto: BPMI).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para Calon Perwira Remaja (Capaja) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk terus belajar baik sendiri maupun melalui institusi, cepat beradaptasi, dan berfikir inovatif.

Kepala Negara mengetahui untuk mencapai pada tahap sekarang ini para Calon Praja TNI/Polri telah ditempa selama 4 tahun dengan kedisiplinan tinggi, keahlian dan keterampilan mumpuni agar memiliki karakter kepemimpinan yang kokoh tiada tanding.

“Saya tahu untuk bisa lolos dan lulus dari tempaan itu tidaklah mudah bahkan sangat-sangat sulit. Saudara-saudara adalah generasi muda terpilih, calon pemimpin masa depan menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat. Saya yakin Saudara-saudara sangat siap menghadapi tantangan-tantangan itu,” ujar Presiden saat memberikan pesan kepada para calon Praja TNI/Polri melalui akun media sosial Sekretariat Presiden, Rabu (8/7).

Oleh karena itu, Presiden menyampaikan atas nama pribadi, rakyat, serta bangsa dan negara ucapan selamat kepada para calon Praja TNI/Polri atas prestasi yang telah dicapai dan akan segera dilantik.

Pelantikan menjadi Praja, menurut Presiden, adalah awal dari prestasi dan medan pengabdian kepada rakyat, bangsa serta negara dalam menghadapi medan pengabdian yang penuh dinamika sarat dengan tantangan-tantangan.

“Tantangan jauh lebih dinamis, jauh lebih berat, jauh lebih kompleks dari yang sebelumnya. Dunia berubah dengan cepat, disrupsi teknologi telah berdampak pada semua sektor kehidupan. Penerapan otomatisasi, artificial intelligenceĀ danĀ big data mengalami percepatan. Dan semakin dipercepat oleh terjadinya pandemi Covid-19 sekarang ini,” imbuh Presiden.

Menurut Presiden, teknologi militer juga berkembang dengan cepat yang terkini menggabungkan instrumen persenjataan dengan menggunakan kecerdasan buatan.

“Teknologi otomatisasi dan teknologi sensor yang mengarah pada penginderaan jarak jauh semakin canggih. Komputasi kuantum juga telah mengarah pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber,” ujarnya.

Tantangan kejahatan yang dihadapi oleh perwira Kepolisian, lanjut Presiden, juga sangat berat. Ia menambahkan saat ini kejahatan menggunakan teknologi canggih dan kejahatan siber yang lintas negara juga memerlukan kemampuan antisipasi dan mitigasi yang lebih baik.

Untuk itu, Presiden tekankan agar Praja TNI/Polri terus belajar baik sendiri maupun melalui institusi.

“Kita tidak bisa lagi berpikir dengan cara yang biasa-biasa saja. Tidak bisa lagi menggunakan cara yang bekerja yang monoton. Tidak bisa lagi dengan kemampuan dengan standar-standar saja,” tandas Presiden

Para Praja TNI/Polri masa depan, menurut Presiden, harus memiliki sikap, mental, dan cara kerja yang tidak biasa-biasa saja.

“Harus semakin cerdas dan lincah dalam menghadapi perubahan. Cepat beradaptasi dan selalu berpikir inovatif, dan harus lebih baik dan lebih cepat dibandingkan negara lain,” jelas Presiden. (FID/EN)

Berita Terbaru