Pemberian Bantuan Modal Kerja, 15 Juli 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Juli 2020
Kategori: Sambutan
Dibaca: 973 Kali

SESI PERTAMA

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Yang saya hormati Bapak Kepala Staf Kepresidenan, Bapak Moeldoko, Pak Kasetpres, Pak Heru, serta Bapak-Ibu sekalian para pedagang kaki lima. Ada yang pedagang keliling, ada yang pedagang rumahan, terus apa lagi…, pedagang asongan. Yang (pedagang) asongan mana? (Pedagang) asongan, nggih. Yang (pedagang) rumahan? Oh, banyak juga. Yang (pedagang) keliling? (Pedagang) keliling, satu. Terus yang (pedagang) kaki lima? Oh banyak, ya.

Saya tahu kondisi di lapangan seperti apa. Yang biasanya mungkin sehari bisa berjualan sampai Rp500.000 atau Rp800.000 sekarang mungkin hanya Rp200.000. Benar? Separuhnya atau sepertiganya. Benar Bu, ya? Atau sekarang sudah mulai kembali agak baik? Belum?

Itulah memang kondisi yang kita alami. Ini yang mengalami tidak hanya yang kecil saja, yang tengah juga mengalami hal yang sama, yang gede juga mengalami hal yang sama karena pandemi Virus Korona. Yang mengalami juga tidak hanya negara kita Indonesia tetapi 215 negara mengalami hal yang sama persis dengan kita. Tapi saya minta kita semuanya tidak patah semangat, semuanya harus tetap semangat bekerja keras agar nanti pada saat kondisi sudah normal itu semuanya berjalan lebih baik, yang kita harapkan itu. Jadi saya berharap Bapak-Ibu tetap bekerja keras. Sanggup ya? Nggih.

Dan untuk menuju ke sebuah keadaan yang normal kembali, kita memang masih butuh waktu. Oleh sebab itu, sekali lagi, kita semuanya harus tetap bekerja keras, bertahan agar usaha kita tetap berjalan dengan baik.

Kalau yang PKL tadi mana? Kalau PKL biasanya omzet berapa sekarang berapa? Jadi berapa? Biasanya Rp500 (ribu) sekarang Rp200 (ribu). Oh, nggih, nggih.

Kalau yang (pedagang) keliling biasanya berapa? Biasanya Rp300 (ribu)?

Pedagang Keliling
Rp300 (ribu) sekarang paling ya Rp100 (ribu).

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Biasanya Rp300 (ribu) sekarang Rp100 (ribu).

Pedagang Keliling
Itu omzetnya itu.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya omzetnya, tahu…

Pedagang Keliling
Bukan untungnya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, betul, saya tahu. Semuanya mengalami hal yang sama, saya tahu. Saya ini kan ke lapangan enggak pagi enggak tengah malam jadi saya ngerti keadaan-keadaan itu. Oleh sebab itu, Bapak-Ibu semuanya kita undang ke Istana untuk kita berikan bantuan modal kerja darurat ini. Semuanya sudah terima?

Pedagang
Sudah, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, semuanya sudah terima, alhamdulillah. Ini tolong Bapak-Ibu sekalian dipakai untuk tambahan modal kerja agar kita semuanya nanti pada saat normal usaha kita sudah bisa terdongkrak dengan baik. Isinya, mohon maaf, Rp2,4 juta, Rp2,4 juta isinya. Jangan sampai ada yang kurang serupiah pun, tolong nanti dihitung.

Pedagang
Terima kasih banyak, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi sudah diberitahu isinya?

Pedagang
Belum…

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, belum. Saya kira sudah diberitahu. Oke, saya rasa ini nanti agar ini digunakan untuk tambahan modal kerja. Dan ini memang mau kita bagikan ke 12 juta pedagang-pedagang kecil yang ada di seluruh tanah air. Dan Bapak-Ibu sangat beruntung, termasuk yang pertama mendapatkan, ya.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih sekali lagi atas kehadirannya. Selamat bekerja, selamat berusaha, semoga kita semuanya selalu diberikan perlindungan dari Allah SWT.

Saya tutup.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SESI KEDUA

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko, Pak Kasetpres, Pak Heru,
Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak-Ibu semuanya di Istana ini. Sudah ada yang pernah masuk Istana?

Pedagang
Belum

Presiden Republik Indonesia
Belum pernah? Saya tahu Bapak-Ibu yang hadir di sini ada yang pedagang rumahan, ada? Mana? Oh, yang banyak ibu-ibu ya yang rumahan. Ada yang pedagang kali lima? Ada. Yang (pedagang) asongan? Oh, (pedagang) asongan juga banyak. Yang pedagang keliling? Ada juga, ya.

Saya tahu usaha pada saat pandemi COVID-19 ini tidak mudah. Betul? Yang dulu berjualan mungkin sehari bisa Rp600 (ribu), bisa Rp800 (ribu), sekarang mungkin tinggal Rp200 (ribu) atau tinggal Rp150 (ribu) atau tinggal Rp300 (ribu), separuhnya. Benar?

Memang ini dialami oleh semuanya. Yang kecil mengalami, yang tengah mengalami, yang gede juga mengalami, semuanya mengalami. Dan ini juga tidak dialami oleh negara kita Indonesia saja tetapi 215 negara juga mengalami hal yang sama persis dengan yang kita alami. Ada masalah krisis kesehatan pandemi COVID-19, kemudian berimbas lari ke urusan ekonomi, menjadi krisis ekonomi. Semua negara mengalami hal yang  sama.

Oleh sebab itu, pada sore hari ini kita mengundang Bapak-Ibu sekalian untuk hadir di Istana ini, ingin menambah semangat, semangat kerja Bapak-Ibu sekalian agar kita tidak patah semangat. Keadaan ini memang sangat sulit sekali, oleh sebab itu perlu kerja lebih keras, perlu usaha lebih keras lagi dari kita semuanya agar nanti ekonominya kembali berada pada posisi yang normal, omzet dan usaha Bapak-Ibu semuanya juga berada pada posisi yang normal kembali. Saya rasa harapan kita itu semuanya ya? Nggih.

Oleh sebab itu, sore hari ini Bapak-Ibu sekalian, pemerintah membantu Bantuan Modal Kerja ini. Sudah diterima semuanya? Ya. Tadi di sana sudah diberi tahu isinya berapa? Belum?

Jadi Bapak-Ibu dibantu oleh pemerintah di dalam amplop Rp2,4 juta, di dalamnya ada Rp2,4 juta yang bisa Bapak-Ibu sekalian pakai untuk tambahan modal kerja agar kita bisa usaha kita bisa kembali sehat dan normal kembali. Senang dapat ini? Oke, sudah, Rp2,4 juta. Dan kita harapkan nantinya kerja keras Bapak-Ibu semuanya, semangat yang tinggi dari Bapak-Ibu semuanya bisa mengembalikan omzet usaha menjadi pada posisi normal lagi. Nggih.

Saya rasa itu. Dan… Bapak usahanya apa? Apa jualannya?

Pedagang
Kopi sama rokok.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kopi sama rokok? Kopi apa itu ya?

Pedagang
Kopi seduh, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oh, kopi yang diseduh. Hanya muter atau?

Pedagang
Mangkal, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mangkal?

Pedagang
Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke. Sehari biasanya kalau normal yang lalu dapat berapa sehari?

Pedagang
Ya sehari kalau normal semuanya dapat normalnya Rp400 (ribu), sekarang boro-boro, Rp150 (ribu) aja susah. Banyak Pak yang minta-minta…, mohon maaf ini saya Pak, masyarakat Bapak, masyarakat Indonesia, tolong Pak, tolong PKL ini Pak, tolong PKL ini tolong, tolong kasihani PKL-PKL, kawan-kawan kita semua. Ya Allah, ya Rabbi ya Allah… Itu aja, Pak.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Terima kasih, terima kasih Pak, terima kasih.

Ada yang pedagang rumahan tadi? Siapa ya? Gimana, Bu? Silakan Bu, biasanya sehari bisa omzet berapa sekarang berapa?

Pedagang
Sekarang cuma paling Rp150 (ribu), dapat Rp200 (ribu) susah.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sekarang ini?

Pedagang
Iya.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Biasanya?

Pedagang
Biasanya Rp300 (ribu), cuma segitu aja

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Rp400 (ribu)?

Pedagang
Dari tahun kemarin enggak bisa nyampai Rp300 (ribu) sekarang. Iya, paling cuma Rp150 (ribu).

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya itu lah memang, sekali lagi, keadaan ini dialami 215 negara semuanya, keadaannya sama. Jadi sekali lagi jangan patah semangat, jangan kita karena kondisi ini usaha keras kita menjadi turun, ndak. Kita harus bekerja keras. Ini adalah sebuah situasi, cobaan dari Allah SWT yang harus memang kita hadapi dengan kerja keras. Ya.

Pedagang
Terima kasih, Pak.

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak-Ibu atas kehadiran di Istana Bogor ini.

Saya tutup.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru