Sekretariat Kabinet Gelar Diskusi Virtual ‘Inflasi dan Teknologi Digital’
Oleh Humas    
Dipublikasikan pada 3 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.055 Kali
Sekretariat Kabinet melalui Asisten Deputi (Asdep) Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha, Kedeputian Bidang Perekonomian, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) secara virtual bertemakan “Inflasi dan Teknologi Digital”, Kamis (3/9).
Saat pembukaan, Ekonomi Makro, Penanaman Modal, dan Badan Usaha, Roby A. Brata, menyampaikan bahwa digital ekonomi bisa dikelola sehingga dalam situasi ini inflasi dapat dikendalikan dengan baik.
Lebih lanjut, Roby menjelaskan bahwa FGD yang rutin dilakukan dalam rangka memberikan masukan dan rekomendasi kepada pimpinan karena ini berkaitan dengan tugas dan fungsi Setkab pada Kedeputian Bidang Perekonomian.
“Tugasnya, memberikan dukungan manajemen kabinet kepada presiden dan wakil presiden dalam penyelenggaraan pemerintahan, itu ada pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2020 tentang Sekretariat Kabinet,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Roby juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dalam 5 tahun terakhir termasuk yang tercepat di Asia Tenggara.
“Dengan jumlah penduduk yang terbesar, kita termasuk tercepat pertumbuhan ekonominya,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa salah satu yang harus dilakukan adalah memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola dan mengatasi inflasi.
Ia juga mengungkapkan pentingnya identifikasi tantangan perwujudan stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen pada masa pandemi Covid-19 melalui pemanfaatan teknologi digital dalam kerangka pengendalian inflasi nasional.
“Selanjutnya, mengidentifikasi peran teknologi digital terhadap pembentukan inflasi nasional, serta merumuskan sasaran kebijakan pengendalian inflasi nasional untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen melalui intensifikasi pemanfaatan teknologi digital,” tandas Roby di akhir pengantar.
FGD kali ini menghadirkan narasumber David Sumual, Kepala Ekonom BCA, Piter Abdullah, Direktur Riset CORE Indonesia, dan Enny Sri Hartati, Ekonom Senior INDEF. (FID/EN)