Pembukaan Festival Ekonomi Syariah Indonesia ke-7 (secara virtual), 28 Oktober 2020, di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Oktober 2020
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.380 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Gubernur dan Dewan Gubernur Bank Indonesia;
Yang saya hormati Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat serta Lembaga-lembaga Internasional yang hadir;
Yang saya hormati para Pimpinan Pondok Pesantren;
Yang saya hormati para Pelaku Usaha Syariah;
Yang saya hormati para Akademisi, Asosiasi, dan Ormas;
Serta Hadirin dan Undangan yang berbahagia.

Ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Tidak hanya diminati oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim tetapi juga oleh negara-negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat. Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harus menangkap peluang ini, sekali lagi, harus menangkap peluang ini dengan mendorong akselerasi/percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi menuju Indonesia Maju dan upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat rujukan ekonomi syariah global.

Pemerintah juga telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, dengan strategi besar melakukan penguatan halal value chain; penguatan keuangan Islam; penguatan usaha mikro, kecil, menengah; dan penguatan ekonomi digital.

Hadirin yang saya hormati,
Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival ini dapat menjadi momentum untuk membuat peta jalan yang jelas dan detail, menentukan langkah-langkah konkret yang segera harus dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah. Industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur. Saat ini, pemerintah memiliki concern besar untuk membangkitkan raksasa ini, salah satunya dengan membangun satu bank syariah terbesar di Indonesia. Sederhananya, semua aset bank syariah milik negara akan dilebur menjadi satu untuk melahirkan bank syariah raksasa. Total tiga aset bank syariah BUMN, yaitu BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah sampai semester I/2020 adalah Rp214 triliun, sebuah angka yang besar.

Di lain sisi, pemerintah juga terus mengembangkan bank wakaf mikro di berbagai tempat, bekerja sama dengan pondok-pondok pesantren maupun organisasi-organisasi keagamaan. Kita berharap ke depan, industri keuangan syariah dapat menjadi instrumen keuangan alternatif untuk memajukan ekonomi rakyat.

Hadirin yang saya hormati,
Pengembangan ekonomi syariah yang berbasis sektor riil, padat karya, dan industri halal juga sangat potensial untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha baru. Negara kita punya banyak produk halal unggulan, produk  makanan, kosmetik, juga fesyen. Untuk fesyen, kita bahkan punya cita-cita menjadi pusat fesyen muslim terbesar di dunia. Sayangnya potensi yang besar dalam industri halal ini juga belum dimanfaatkan dengan baik, belum kita manfaatkan dengan baik. Karena itu, upaya pengembangan yang integratif dan komprehensif perlu terus kita lakukan, ekosistem industrinya perlu dibenahi, regulasinya harus simpel dan efisien, SDM-nya juga harus dipersiapkan dengan baik.

Terakhir, Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk Islam terbesar di dunia, saya harapkan, dengan mewujudkan Indonesia sebagai centre of excellence hub ekonomi syariah di tingkat global.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Indonesia Sharia Economic Festival ke-7 Tahun 2020, saya nyatakan resmi dibuka.

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru