Presiden Ajak Jepang Bekerja Bersama ASEAN Pulihkan Ekonomi Kawasan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 November 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 835 Kali

Presiden Jokowi menghadiri KTT ke-23 ASEAN-Jepang secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11) (Foto: BPMI – Setpres)

Perang terhadap pandemi COVID-19 masih jauh dari usai. Dampak yang ditimbulkan pandemi kini amat dirasakan oleh masyarakat dunia. Oleh karena itu, untuk menanggulangi hal itu, tidak ada pilihan lain bagi negara-negara kecuali untuk bekerja keras dan bekerja sama untuk menggerakkan perekonomian tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

Saat menyampaikan pidato di KTT ke-23 ASEAN-Jepang secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/11), Presiden Joko Widodo mengajak Jepang untuk bekerja bersama-sama negara kawasan ASEAN mengingat potensi besar yang dimiliki kedua pihak.

“Tahun 2019 misalnya, investasi Jepang di ASEAN mencapai US$20,3 miliar, terbesar kedua di Kawasan. Volume perdagangan ASEAN-Jepang mencapai US$225,9 miliar. Kunjungan wisatawan antara keduanya mencapai sekitar 10 juta orang,” ujarnya.

Menurut Presiden, terdapat dua hal bentuk kerja sama yang dapat dilakukan ASEAN dan Jepang untuk memulihkan kondisi perekonomian kawasan di tengah pandemi. Hal yang pertama ialah bekerja sama untuk percepatan pemulihan ekonomi itu sendiri. Kepala Negara berpendapat bahwa ASEAN dapat menjadi mitra utama Jepang dalam diversifikasi rantai pasokan sekaligus perluasan investasi.

“Pandemi juga mengajarkan kita bahwa ketahanan ekonomi sangat terkait erat dengan ketahanan kesehatan. Penguatan sistem ketahanan kesehatan harus menjadi prioritas kerja sama ASEAN dan Jepang,” imbuhnya.

Untuk itu, Kepala Negara memandang bahwa pendirian ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases menjadi krusial dan amat mendesak. Indonesia sendiri siap untuk menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.

Adapun yang kedua, ASEAN dan Jepang dapat bekerja sama untuk meningkatkan strategic trust dengan menciptakan situasi yang kondusif di kawasan. Sebab, stabilitas keamanan menjadi prasyarat bagi bergeraknya roda perekonomian.

“Di tengah keterpurukan global, saat ini tidak ada ruang untuk trust deficit. Sebaliknya, strategic trust harus terus dipertebal,” kata Presiden.

Presiden Joko Widodo meyakini bahwa hal tersebut dapat dicapai apabila masing-masing pihak mengedepankan paradigma win-win dan berkolaborasi satu sama lain. ASEAN dan Jepang sendiri dapat menjalin kerja sama yang lebih konkret melalui kerangka ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. (BPMI/UN)

Berita Terbaru