Penandatanganan Kontrak Paket Tender/Seleksi Dini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2021, 15 Januari 2021, dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Januari 2021
Kategori: Sambutan
Dibaca: 1.291 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

Yang saya hormati para Menteri, para Menko Kabinet Indonesia Maju,
Yang saya hormati para Gubernur yang hadir pagi hari ini,
Yang saya hormati Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) dan seluruh Pejabat Eselon 1 Kementerian PUPR, para Kontraktor, Konsultan, Kepala Balai di seluruh Indonesia,
Hadirin dan undangan yang saya hormati.

Pada APBN tahun 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan porsi anggaran yang terbesar, sangat besar, nilainya Rp149,8 triliun. Sekali lagi, ini adalah jumlah yang sangat besar. Karena itu, saya ingin mengingatkan seluruh jajaran di Kementerian PUPR agar anggaran yang besar ini harus memiliki dampak yang signifikan, memberikan daya ungkit bagi ekonomi kita, membuat sektor konstruksi nasional bergeliat kembali.

Bergeraknya kembali sektor konstruksi bukan saja memberikan kesempatan kerja bagi para pekerja konstruksi, tapi juga akan menggerakkan rantai pasok sektor konstruksi, sektor kontraktor, memberikan multiplier effect yang luas bagi industri yang terkait dengan konstruksi, menggerakkan industri baja, besi, semen, alat berat, dan juga sektor informal seperti pedagang makanan-minuman, kos-kosan, dan lain sebagainya.

Bapak-Ibu hadirin yang saya hormati,
Saya memberikan penghargaan/apresiasi atas upaya Kementerian PUPR yang sejak bulan Oktober tahun 2020 telah melakukan percepatan dalam proses tender atau seleksi dini. Saya menerima laporan sampai tanggal 15 Januari 2021, ada 209 paket senilai Rp2,1 triliun telah selesai tender dan 982 paket dengan nilai Rp12,5 triliun telah selesai tender dan telah siap ditandatangani pada hari ini dan tadi telah dilakukan.

Dan saya mencatat sisa paket kegiatan infrastruktur yang belum ditenderkan masih cukup banyak. Untuk itu, saya minta kepada Menteri PUPR agar dilakukan percepatan sehingga di kuartal pertama semua paket sudah ditenderkan dan sudah ditandatangani kontraknya. Ini penting dalam rangka menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita.

Hadirin yang saya hormati,
Saya mengingatkan kepada seluruh jajaran Kementerian PUPR, di tahun 2021 kita harus bekerja lebih cepat lagi. Kita harus sadar kita ini masih dalam kondisi krisis, semangatnya harus berbeda, auranya harus berbeda, harus pindah ke channel extraordinary. Dengan bekerja lebih cepat maka kita bisa memberikan daya ungkit pada pertumbuhan ekonomi. Dan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi kita mengalami kontraksi yang cukup dalam, sempat turun di minus 5,32 persen di Kuartal II 2020, dan membaik menjadi minus 3,49 persen di Kuartal III 2020, meskipun minus tapi membaik. Dan kita berharap, di Kuartal IV 2020 dan Kuartal I 2021 pertumbuhan ekonomi negara kita mengalami rebound, mengalami pemulihan kembali.

Sekali lagi, kuncinya adalah kecepatan kita dalam bekerja. Sekali lagi, kecepatan kita dalam bekerja. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang saat masyarakat banyak yang kehilangan pekerjaan, kecepatan kita mengeksekusi pekerjaan terutama proyek-proyek yang padat karya sangat dinantikan dan sangat membantu meringankan beban masyarakat, terutama menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak.

Terakhir, walaupun kita bekerja cepat dengan cara-cara smart shortcut, tidak berarti kita mengabaikan tata kelola, kita mengabaikan (good) governance, ini enggak boleh! Prosesnya harus benar, harus transparan, sesuai aturan, dan juga yang paling penting outcome-nya juga betul-betul dijaga agar memiliki dampak yang signifikan pada pemulihan ekonomi negara kita.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.

Saya tutup,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya.

Sambutan Terbaru