Resmikan Terminal Bandara Kuabang, Presiden Harap Muncul Sentra Ekonomi Baru di Halmahera Utara
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal Bandar Udara (Bandara) Kuabang yang terletak di Desa Jati, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (24/03/2021).
Bertolak dari Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.00 WIB, Presiden tiba di Bandara Kuabang sekitar pukul 12.15 WIT (atau pukul 10.15 WIB) dan langsung menuju ke lokasi peresmian.
“Saya sangat menyambut baik, alhamdulillah terminal penumpang di Bandara Kuabang ini telah siap dipergunakan untuk mendukung aktivitas masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara dan sekitarnya,” ujar Presiden saat memberikan sambutan.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terminal penumpang Bandara Kuabang yang dibangun dengan anggaran APBN sekitar Rp50,82 miliar ini memiliki luas 3.500 meter persegi dan dapat menampung hingga 160 ribu penumpang per tahun.
Bandara Kuabang sendiri memiliki landasan sepanjang 2.400 x 30 meter, landasan hubung (taxiway) 100 x 23 meter, landasan parkir (apron) 157 x 72 meter, dan mampu menampung sebanyak 3 pesawat jenis ATR dan 1 pesawat boeing.
Dengan adanya bandara ini, Presiden mengharapkan akan memicu perekonomian daerah sekitar. “Kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di sekitar bandara ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga memerintahkan Menteri Perhubungan (Menhub) agar frekuensi penerbangan yang terganggu akibat dampak dari pandemi dapat ditingkatkan kembali. Jika sebelumnya, terdapat dua penerbangan ditambah satu pesawat carter, dampak dari pandemi hanya beroperasi layanan carter.
“Pagi hari ini, saya perintahkan kepada Pak Menteri Perhubungan dan Dirjen untuk di Airport Kuabang ini agar secepatnya diusahakan paling tidak minimal seminggu dua kali flight menuju ke sini. Sehingga, sekali lagi nanti pada keadaan normal tidak mbuka-nya terlalu kenceng, sudah ada tahapan dua kali seminggu, kemudian baru naik lagi ke keadaan normal yaitu tiga kali sehari,” tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Presiden melakukan pemukulan tifa serta menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian terminal Bandara Kuabang.
Dilansir pada laman Kemenhub, Bandara Kuabang difungsikan sebagai alternatif dari Bandara Sultan Babullah di Ternate yang berlokasi dekat dengan daerah Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara.
Lokasi Bandara Sultan Babullah Ternate yang berdekatan dengan Gunung Gamalama dan Gunung Dukono yang sangat aktif, kerap kali mengalami gangguan operasional akibat sering terjadinya letusan kedua gunung tersebut.
Posisi Bandara Kuabang yang berjarak 85 kilometer dari Sofifi dinilai sangat strategis dan tidak terdampak letusan dari kedua gunung tersebut, untuk itu dilakukan pengembangan pada bandara ini.
Bandara ini merupakan salah satu pintu masuk melalui udara di Kabupaten Halmahera Utara. Keberadaan bandara ini sangat penting untuk membuka aksesibilitas dan konektivitas dari dan ke Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki sejumlah destinasi wisata alam dan bahari andalan, di antaranya Pantai Luari, Taman laut Tupu-Tupu, Taman laut Tagalaya, Taman laut Pawole, Laguna Tagalaya, Pulau Kakara, Pulau Bobale, Pulau-pulau kecil Loloda, dan Pantai Panamboang.
Selain itu, bandara ini juga berpotensi melayani orang dan barang, untuk mendukung operasional pertambangan emas yang ada di daerah Gosowong.
Mendampingi Presiden dalam agenda ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, serta Plh. Bupati Halmahera Utara Yudihart Noya. (TGH/UN)