Ditanami 655 Pohon, Greenbelt Bendungan Tukul Beri Manfaat Ekonomi Bagi Warga Sekitar 

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 April 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.464 Kali
Sabuk Hijau Bendungan Tukul

Area sabuk hijau Bendungan Tukul, Pacitan, Jatim. (Foto: Humas Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menanam pohon bernilai ekonomis di area sabuk hijau atau greenbelt seluas 2.496 hektare di sekitar Bendungan Tukul, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Penanaman ini adalah bentuk komitmen PUPR untuk terus berperan aktif dalam konservasi alam melalui penghijauan dengan melakukan penanaman pohon yang bernilai ekonomis pada semua area infrastruktur.

Pohon yang akan ditanam adalah sebanyak 655 pohon yang terdiri dari durian musang king sebanyak 50 pohon, mangga sebanyak 300 pohon, serta jeruk baby Pacitan sebanyak 305 pohon. Pelaksanaan penanaman akan melibatkan Ikatan Purnabhakti Kementerian Pekerjaan Umum (IPPU) dan kelompok masyarakat setempat.

“Dalam kegiatan pembangunan PUPR, prosesnya harus berfokus pada penyediaan lapangan kerja atau padat karya, misalnya penghijauan, mulai dari pembibitan, kemudian penanaman hingga pemeliharaan diharapkan sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (12/04/2021).

Sunarto, salah seorang anggota Kelompok Tani Tukul, menyampaikan ucapan terima kasih karena telah dilibatkan dalam  pengelolaan tanaman di Bendungan Tukul

“Selama ini Pacitan terkenal memiliki durian sebagai komoditas unggulan dengan pembudidayaan yang jauh lebih singkat. Kami berharap ke depan hasil pengelolaan tanaman ini bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar,” ujar Sunarto.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR (Sampu) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman menyampaikan, pohon yang ditanam harus memiliki kriteria dapat memperkuat infrastruktur dan bernilai ekonomis terutama dari buahnya. Ditambahkannya, teknis penanaman pohon telah diatur dengan memperhatikan kondisi lahan dan area infrastruktur sampai ke urusan pemeliharaannya.

“Bendungan Tukul yang telah diresmikan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Februari 2021 lalu, selain bermanfaat sebagai irigasi, air baku, pengendalian banjir dan pembangkit listrik, harus ditata dan memiliki kawasan sabuk hijau yang memadai melalui penanaman pohon yang disesuaikan dengan struktur tanah,” ujar Sudirman.

Bendungan Tukul memiliki kapasitas tampung 8,68  juta meter kubik bermanfaat untuk mengairi irigasi seluas 600 hektare dan mereduksi banjir sebesar 42,22 m3/detik, berpotensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 2 x 132 kilowatt, konservasi sumber daya air, dan pariwisata.

Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 2013 hingga 2021 menggunakan anggaran APBN sebesar Rp904,4 miliar. Dalam sambutan yang disampaikan saat peresmian bendungan, Presiden Jokowi mengharapkan agar Bendungan Tukul dapat menjadi infrastruktur yang penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan air di wilayah sekitar, serta memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

“Saya minta agar Pemerintah Provinsi (dan) Pemerintah Kabupaten betul-betul memanfaatkan infrastruktur ini sebaik-baiknya sehingga memberikan nilai tambah bagi daerah, memberikan keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah, dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah,” ujar Presiden. (HUMAS KEMENTERIAN PUPR/AIT/UN)

Kunjungi laman resmi Kementerian PUPR melalui tautan ini. 

Berita Terbaru