Menkes: Jangan Lengah Hadapi Pandemi, Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 April 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 869 Kali
VAKSINASI SENIMAN DAN BUDAYAWAN 2

Presiden Jokowi didampingi Menkes Budi G. Sadikin, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Mendikbud Nadiem Makarim, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi seniman dan budayawan, Senin (19/04/2021), di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kembali mengingatkan semua pihak untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini, mengingat potensi risiko lonjakan kasus penularan masih dapat terjadi.

“Jangan lupa terus pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Sayang, kita sudah turun [kurvanya], jangan sampai nanti ada lonjakan ketiga seperti yang terjadi di negara-negara lain di Eropa, di Asia, maupun di Amerika Selatan,” ujarnya saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (19/04/20214).

Disampaikan Menkes, kegiatan vaksinasi kali ini diikuti oleh kurang lebih 500 seniman dan budayawan dari wilayah Jabodetabek. Keikutsertaan seniman dan budayawan yang merupakan tokoh panutan dan banyak ditonton oleh masyarakat ini diharapkan dapat meyakinkan masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti program yang telah digulirkan pemerintah sejak awal tahun 2021 ini.

“Kami harapkan dengan mereka divaksinasi bisa juga membantu, agar teman-teman yang menyaksikan mereka bisa lebih yakin bahwa vaksinasi itu aman, terutama ini para lansia,” tuturnya.

Ditambahkan Menkes, pemerintah terus mendorong penambahan cakupan vaksinasi bagi penduduk lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas yang memiliki tingkat kerentanan yang tinggi jika terpapar COVID-19.

“Masih banyak lansia yang merasa takut, merasa sungkan, merasa enggan datang, termasuk anak-anaknya juga ragu mengajak bapak dan ibunya untuk suntik padahal vaksinasi ini sangat penting untuk melindungi mereka, karena mereka termasuk golongan yang rentan atau rawan kalau terkena kemungkinan fatalitasnya tinggi,” ujarnya.

Dalam keterangannya, Menkes juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya maksimal untuk mendatangkan pasokan vaksin dari berbagai sumber untuk mendukung program vaksinasi yang digulirkan secara gratis oleh pemerintah. Suplai vaksin dalam bentuk jadi dari Bio Farma pun telah disiapkan untuk kebutuhan pelaksanaan vaksinasi pada bulan April dan tengah disiapkan untuk kebutuhan bulan berikutnya.

“Pengiriman yang datang kemarin itu 6 juta bahan baku, itu akan jadi sekitar 80 persennya atau 4,8 juta [dosis vaksin jadi] satu bulan, kemudian di bulan Mei,” ungkapnya.

Ditambahkan Menkes, dalam mengamankan suplai vaksin untuk kebutuhan dalam negeri, Indonesia memiliki empat pemasok. “Jadi ada yang dari RRT [Republik Rakyat Tiongkok], dari London, dari Amerika, ada yang dari Jerman-Amerika. Sehingga kalau ada satu yang terganggu yang lainnya insyaallah masih lancar,” pungkasnya. (FID/UN)

Berita Terbaru