Sesuai Permintaan Para Gubernur, Presiden SBY Titip Proyek MP3EI ke Jokowi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menitipkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sudah berjalan sejak 2011 dan akan berakhir pada 2015 kepada presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). MP3EI sudah berjalan sejak 2011 dan akan berakhir pada 2025.
“Saya titip pada Pak Joko Widodo, presiden kita mendatang, agar apa yang telah kami capai dalam rangka pembangunan MP3EI dapat dilanjutkan karena masih ada 11 tahun lagi, dan dengan dukungan semua, Pak Jokowi, insya Allah sasaran tersebut dapat kita capai,” kata Presiden SBY saat memberikan sambutan pada peresmian 21 proyek dan tujuh groundbreaking proyek-proyek MP3EI, di Jakarta Convention Center, Jumat (5/9) pagi.
Presiden menyampaikan titipannya itu setelah melakukan konferensi jarak jauh dengan para gubernur di enam koridor perekonomian, yaitu Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur NTB Zainul Majdi, Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Gubernur Kalbar Cornelis, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Gubernur Sumut.
Para Gubernur tersebut, dalam kesempatan itu juga menyatakan harapannya agar proyek-proyek MP3EI terus dilanjutkan pada pemerintahan mendatang di bawah Presiden Terpilih Joko Widodo.
“Pak Jokowi jangan khawatir tidak kebagian pekerjaan dan tugas. Bapak mendengar permintaan dari para gubernur itu untuk kemajuan saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Sebagi pemimpin, kita dengar mereka dan wujudkan impian harapan mereka semua,” kata Presiden SBY yang disambut senyuman presiden terpilih Jokowi yang menyimak acara video conference itu.
Presiden menjelaskan, MP3EI yang diluncurkan pada Mei 2011 dan akan berakhir pada 2025 mendatang memiliki dua semangat utama. Pertama, meningkatkan kesejahteraan melalui penciptaan pusat-pusat perekonomian dan menghubungkan seluruh daerah.
Keterhubungan antar daerah sangat dibutuhkan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau-pulau, sebelum nantinya terhubung secara lebih luas dengan negara lain baik di ASEAN maupun kawasan Asia, kata Presiden SBY..
Kedua, semangat MP3EI untuk menciptakan peluang di era global, sehingga bangsa Indonesia dapat bersaing dan menjadi pemain utama dalam perekonomian dunia.
Proyek MP3EI memiliki enam koridor ekonomi, yaitu koridor ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Kepulauan Maluku.
MP3EI, lanjut Presiden SBY, berperan penting dalam pembangunan konektivitas dalam konteks regional dan global. Asia, termasuk ASEAN, tumbuh menjadi pilar tertinggi dalam perekonomian dunia. Oleh karena itu, percepatan konektivitas di kawasan tersebut menjadi amat penting.
“Ketika saya menganalisis dan mencoba memahami konsep besar ini, agar Asia terhubung satu sama lain, maka kewajiban kita memastikan terlebih dahulu bahwa negara kita harus terhubung dengan baik,” SBY menegaskan.
Menurut Presiden SBY, proses keterhubungan antarwilayah Indonesia dan Indonesia dengan kawasan harus dilakukan secara paralel. “Kita harus mempercepat dan memperluas pembangunan konektivitas agar siap memiliki daya saing tinggi ketika terhubung dengan pihak lain,” ujarya.
Menko Perekonomian Chairul Tanjung melaporkan, dalam tiga tahun pelaksanaan MP3EI, tahun 2011 hingga Agustus 2014, investasi yang sudah terealisasi sebesar Rp 860,3 triliun yang terdiri dari 383 proyek.
Dari proyek-proyek tersebut, 174 diantaranya di sektor riil yang menjadi tonggak ekonomi baru dengan total investasi Rp 441,2 triliun. Kemudian, ada 209 proyek infrastruktur dengan total investasi sebesar Rp 422,3 triliun.
Acara peresmian 21 proyek MP3EI yang sekaligus dilaksanakan dengan peringatan HUT ke-3 MP3EI itu dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Gubernur DKI Joko Widodo. (*/ES)