Tingkat Interaksi Tinggi, Presiden Minta 7,5 Juta Warga DKI Jakarta Divaksinasi Hingga Agustus

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Juni 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 967 Kali

Presiden Jokowi didampingi Menkes Budi G. Sadikin dan Gubernur DKI Anies Baswedan saat peninjauan vaksinasi massal COVID-19, di Rumah Susun Tanah Tinggi, Jakarta, Senin (14/06/2021). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

Dalam upaya untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan cakupan vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta mencapai 7,5 juta penduduk pada akhir Agustus mendatang.

Hal tersebut disampaikannya usai melakukan peninjauan vaksinasi massal COVID-19 bagi masyarakat umum dan unsur pekerja, yang dilaksanakan di Rumah Susun Tanah Tinggi, Provinsi DKI Jakarta, Senin (14/06/2021),

“Saya tadi telah menyampaikan kepada Gubernur DKI untuk nanti di akhir Agustus, target 7,5 juta penduduk di Jakarta harus sudah tervaksinasi, ujarnya.

Meskipun mengakui target tersebut cukup ambisius, namun Kepala Negara menegaskan hal ini harus dilakukan agar  kekebalan komunal dapat segera dicapai. Untuk itu, ia meminta semua jajaran terkait bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

“Saya berharap kerja keras semuanya, baik di tingkat wali kota, kecamatan, kelurahan, dan seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di DKI Jakarta,” ujarnya.

Presiden menyampaikan, Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkat interaksi dan mobilitas masyarakat yang tinggi, sehingga kecepatan pelaksanaan vaksinasi ini sangat menentukan keberhasilan upaya penanganan pandemi. Pemerintah, ungkapnya, juga akan memprioritaskan pemberian vaksinasi bagi masyarakat di daerah rentan. Salah satunya adalah kawasan pemukiman penduduk Rumah Susun Tanah Tinggi.

Kenapa dilakukan di sini? Karena ini adalah kawasan padat yang interaksi antarmasyarakatnya sangat tinggi, sehingga diberikan prioritas untuk diberi vaksinasi. Bayangkan kalau di rusun ini, satu saja ada yang terkena, menyebarnya akan cepat sekali, sehingga vaksinasi sangat diperlukan di kawasan ini,” ujarnya.

Saat peninjauan, Presiden tampak didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma. (SLN/UN)

Berita Terbaru