2 Bulan Terjadi Deflasi, Presiden Jokowi Yakinkan 2 Minggu Lagi Harga Beras Turun Rp 2.000
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu (4/3) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam pidato pengantarnya, Presiden Jokowi menyinggung soal laju inflasi yang dalam bulan Januari dan Februari lalu mengalami deflasi. “Kita patut bersyukur karena bulan Januari kemarin terjadi deflasi 0,24%, kemudian bulan Februari juga deflasi lagi (0,36%, red). Kali ini bisa kita pertahankan terus sehingga inflasi pada posisi amat rendah,” ujar Presiden.
Presiden berharap deflasi ini akan memberi dampak yang sangat baik terhadap pertumbuhan ekonomi, terhadap daya beli dan keringanan masyarakat dalam membeli barang yang ada.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepada para menteri, terutama akan hal yang berkaitan dengan sembako untuk dipantau. Ia menyebutkan, berawal dari kenaikan harga pokok atau sembako itu tinggi rendahnya inflasi dimulai, sebagaimana yang terjadi dengan kenaikan harga beras.
Seharusnya Sudah Diantisipasi
Menurut Presiden Jokowi, pergolakan inflasi atau kenaikan harga seperti beras sebetulnya sudah kelihatan pada bulan Desember, sehingga mestinya bisa diantisipasi pada bulan Januari, dan selanjutnya dilakukan tindakan.
Namun, diakui Presiden, jika yang pertama ini karena ada masalah sedikit keterlambatan di tanam, artinya dipanennya terlambat, sehingga kurang terkendali.
“Tetapi saya yakin dengan operasi raskin kemarin kita harapkan dalam seminggu, maksimal dua minggu, saya pastikan turun sampai dua ribu. Ini menjadi pelajaran bagi kita semuanya agar bila naik sedikit bisa segera dikejar,” tegas Presiden.
Sidang Kabinet Paripurna ini dihadiri seluruh menteri Kabinet Kerja, termasuk Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman, dan Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti. (Humas Setkab/ES)