HUT ke-76 TNI, Presiden Sapa Prajurit TNI di Lebanon hingga Perairan Natuna Utara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Oktober 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.695 Kali

Presiden Joko Widodo, Wapres Ma’ruf Amin, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Peringatan Ke-76 Hari TNI, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (05/10/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

Pada momen Peringatan ke-76 Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh pada Selasa (05/10/2021), Presiden RI Joko Widodo menyapa prajurit TNI yang tengah bertugas di dalam dan di luar negeri.

Melalui sambungan konferensi video, dari Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Presiden berdialog dengan prajurit TNI yang ada di lima lokasi penugasan, yaitu Satuan Tugas Luar Negeri (Yonmek UNIFIL) di Lebanon; di pulau-pulau terluar/perbatasan Indonesia di Ndana Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT); di KRI Multatuli-561 di perairan Natuna Utara; Satgas Pamtas RI-MLY Yonmek 643/WNS di Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar); dan di Rumah Sakit (RS) Lapangan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Pertama, Kepala Negara menyapa Kontingen Garuda UNIFIL 2021 yang sedang bertugas di Lebanon yang dikomandani oleh Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar.

Pada kesempatan itu, Amril melaporkan, prajurit TNI yang bertugas di Lebanon sebanyak 1.230 orang yang terdiri dari 730 prajurit TNI AD, 399 prajurit TNI AL, dan 101 prajurit TNI AU. Sebanyak 84 orang di antaranya adalah prajurit wanita.

“Kontingen Garuda UNIFIL telah memperoleh pengakuan positif dari masyarakat, pemerintah setempat, dan UNIFIL. Kami bangga dapat mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional melalui operasi pemeliharaan perdamaian di Lebanon,” ujar Amril.

Amril menambahkan pasukannya sudah berada di Lebanon selama 10 bulan dari 12 bulan waktu penugasan dan saat ini semua dalam keadaan sehat.

“Tadi sudah disampaikan semuanya dalam keadaan sehat, yang paling penting. Kemudian keamanan di Lebanon terkendali semuanya sehingga tidak ada masalah yang berarti yang dialami oleh para prajurit kita,” ujar Presiden menanggapi laporan Amril.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menerima laporan dari Kapten Marinir Aghy Kauna, Komandan Kompi Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar Wilayah Timur XXIV Pos Pulau Ndana, Rote.

Aghy melaporkan personel yang terlibat dalam operasi berjumlah 34 prajurit, terdiri dari 24 prajurit Yonif 1 Marinir Brigif 2/Marinir dan 10 prajurit Yonif 743 Brigif 21/Komodo, Kodam IX Udayana.

“Situasi Pulau Ndana, Rote, dalam keadaan aman dan seluruh prajurit dalam keadaan sehat. Kami akan menjaga Pulau Ndana, Rote, dengan penuh semangat dan dedikasi sampai titik darah penghabisan, karena bagi kami NKRI harga mati,” tegas Aghy.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyapa prajurit TNI yang tengah bertugas di perairan Natuna Utara.

Komandan Gugus Tempur Laut (Gurpurla) Koarmada I dari daerah operasi Laut Natuna Utara Laksamana Pertama TNI Dato Rusma S.N menyampaikan situasi perairan Laut Natuna dan sekitarnya saat ini dalam keadaan aman dan kondusif.

“Tidak ada kapal asing yang masuk ke perairan kita?” tanya Presiden.

Menanggapi pertanyaan Presiden, Dato menjelaskan bahwa hari ini, Selasa (05/10/2021, terdapat dua kapal asing yang melintas.

“Namun dia melaksanakan lintas laut internasional dan dalam keadaan aman, yaitu kapal-kapal dari Cina dan kapal-kapal dari Amerika, dan semua dalam keadaan aman dan kondusif,” imbuhnya.

Dato menambahkan seluruh pasukannya juga dalam keadaan sehat dan memiliki dedikasi yang tinggi menjaga kedaulatan Indonesia di perairan.

“Seluruh prajurit saat ini dalam keadaan sehat walafiat dengan semangat, motivasi, dan dedikasi pengabdian yang tinggi untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan maritim di seluruh wilayah yurisdiksi nasional Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menyapa prajurit TNI yang sedang bertugas di perbatasan Indonesia-Malaysia, di Entikong, Kalbar.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia (Satgas Pamtas) Yonif Mekanis 643/WNS Letkol Inf Hendro Wicaksono melaporkan jumlah personel yang bertugas sebanyak 450 dan tersebar di 29 pos satgas.

“Tugas pokok kami adalah mengamankan perbatasan. Dalam pelaksanaannya, kami telah bersinergi dengan instansi terkait lainnya, dengan hasil operasi yang kami peroleh di jalur tidak resmi Kotis Entikong selama kurang lebih lima bulan bertugas sejumlah 460 kasus, terdiri dari 395 illegal entry, 7 illegal trading, 2 illegal logging, 53 illegal senpi, 2 illegal satwa, dan 1 narkoba,” ujar Hendro.

Hendro menambahkan keadaan di wilayah penugasannya kondusif, aman, dan terkendali.

“Di masa pandemi COVID-19, kami membantu pengamanan PMI (Pekerja Migran Indonesia) prosedural maupun nonprosedural di PLBN Aruk dan Entikong, dengan mematuhi protokol kesehatan dimulai dari swab PCR, pendataan, karantina, dan pengembalian PMI bekerjasama dengan BP2MI dan Imigrasi,” tandas Hendro.

Terakhir, Presiden menyapa para prajurit yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Lapangan Khusus COVID-19 Indrapura, Surabaya, Jatim.

Wakil Kepala RS Lapangan Indrapura Kolonel CKM Krisna Murti melaporkan, hingga saat ini pihaknya telah merawat 10.562 orang pasien positif COVID-19 dan saat ini sudah tidak ada pasien yang dirawat.

“Pelaksanaan tugas di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya, berjalan dengan aman dan lancar, serta sinergitas TNI, Polri dan Pemda Jawa Timur terjalin dengan baik,” ujar Krisna.

Menutup dialognya Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih untuk seluruh kerja keras yang telah dilakukan oleh para prajurit TNI tersebut.

“Terima kasih atas seluruh kerja keras Saudara-saudara semuanya. Terima kasih, semuanya. Terima kasih,” pungkas Presiden. (MAY/UN)

Berita Terbaru