Akselerasi Transformasi Digital, Pemerintah Perbanyak Target Peserta Pelatihan Talenta Digital Tahun 2022 

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Desember 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 2.281 Kali

Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menkominfo Johnny G. Plate, dan Pendiri Narasi Najwa Shihab pada peresmian Gerakan Akselerasi Generasi Digital di JCC, Jakarta, Rabu (15/12/2021) pagi. (Foto: BPMI Setpres/Lukas)

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan meningkatkan target peserta pelatihan talenta digital di tahun 2022 mendatang. Sejalan dengan itu, Kementerian Kominfo juga akan memperluas kerja sama dengan mitra untuk pelatihan tersebut.

“Bapak Presiden sudah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur harus juga bisa digunakan dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat atau istilah beliau hilirisasi. Dalam rangka hilirisasi ini, maka ada banyak yang harus kita lakukan termasuk untuk mempersiapkan tersedianya sumber daya manusia atau talenta digital yang memadai,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, dikutip dari laman Kementerian Kominfo, Rabu (29/12/2021).

Kementerian Kominfo telah menjalankan program pelatihan digital dalam tiga tingkatan untuk membekali peserta dengan keterampilan dasar melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Selain itu, terdapat juga pelatihan tingkat menengah dalam Program Digital Talent Scholarship (DTS) serta tingkat atas melalui Program Digital Leadership Academy (DLA). Program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) guna mengakselerasi transformasi digital nasional.

“Kita mempunyai infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) tapi kita tidak siap dengan sumber daya manusianya, sehingga Kominfo mengambil inisiatif untuk melakukan program terkait dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas sumber daya manusia digital Indonesia dimulai dari level yang paling bawah yaitu basic skills,” ujar Menkominfo.

Peningkatan kapasitas  talenta digital dilakukan Kementerian Kominfo sejalan dengan pembangunan infrastruktur digital yang berlangsung sehingga SDM Indonesia dapat memanfaatkan infrastruktur yang dibangun tersebut. Johnny menambahkan, pengembangan kapasitas SDM digital bukan hanya tugas Kementerian Kominfo semata, tetapi ada peran kementerian dan lembaga serta ekosistem di tanah air.

Lebih lanjut, Menkominfo memaparkan bahwa capaian GNLD atau peserta pelatihan kecakapan digital tingkat dasar tahun 2021 hampir 98,87 persen atau total 12.307.498 orang. Untuk tahun 2022, target pesertanya sebanyak 12,5 juta orang.

“Tahun depan kita akan lanjutkan ini dengan jumlah yang sama, tetapi belum tersedia di APBN anggarannya sehingga kami akan mencari dana atau sumber pembiayaan baru, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sekitar 12,5 juta lagi tahun depan. Dengan harapan di akhir tahun 2024, 50 juta penduduk Indonesia sudah mendapat pelatihan digital tingkat basic,” jelasnya.

Menurut Johnny, dari total 270 juta penduduk Indonesia, masih relatif sedikit yang memahami  digitalisasi. Oleh karena itu, melalui GNLD Kementerian Kominfo bersama ekosistem menyediakan pelatihan untuk mengenalkan dasar-dasar literasi digital.

“Tanpa melibatkan dan menghadirkan masyarakat untuk mengambil bagian di dalam ruang digital, maka infrastruktur TIK yang kita bangun tidak akan optimal pemanfaatannya,” jelasnya.

Program GNLD yang meraih Prize Winner dari International Telecommunication Union Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2020 menyediakan pelatihan kepada  masyarakat di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Terdapat empat kurikulum dasar yang diberikan, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.

“Kami mengambil inisiatif lebih proaktif untuk melakukan gerakan ini dengan harapan kementerian dan lembaga, dan pemerintah daerah akan meneruskannya dan memperbanyak. Karena memang kebutuhan kita sangat besar, tidak bisa sukses kita nanti seperti pelaku UMKM dan ultra mikro onboarding kalau kita tidak menyiapkan mereka untuk punya kecakapan digital tingkat basic,” ujar Menkominfo.

Sementara itu, untuk Program DTS Kementerian Kominfo menargetkan setidaknya 600 ribu peserta setiap tahun, untuk mencapai target ketersediaan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.

“Kominfo mengambil inisiatif sudah beberapa tahun terakhir ini, tahun 2021 cukup agresif dengan menyiapkan 100 ribu pelatihan bagi para milenial Indonesia tamatan SLTA dan sarjana. Tahun depan, saya harapkan program ini melatih sekitar 200 ribu peserta dan ini juga kerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan perusahaan global,” ujarnya.

Realisasi peserta Program DTS tahun 2021 berjumlah 131.204 orang peserta, yang telah mengikuti berbagai program pelatihan berkaitan dengan cloud computing, artificial intelligence, internet of things, virtual reality, augmented reality, hingga coding.

“Program ini bekerjasama dengan banyak global technology company, baik dari Amerika, Eropa maupun Asia. Mulai dari Cisco, Apple, Microsoft, Huawei, Samsung, ZTE dan lain sebagainya mengambil bagian di dalam ini untuk ketersediaan tenaga-tenaga digital atau keahlian digital di  tingkat menengah,” paparnya.

Selanjutnya, Program DLA diadakan untuk penyiapan dan pelaksanaan kebijakan digital. Program itu dilaksanakan untuk melatih pegawai sektor publik mencakup pemerintah pusat dan daerah dan startup founder di sektor privat. Di tahun 2021, Kementerian Kominfo bermitra dengan empat perguruan tinggi ternama di dunia yakni Tsinghua University, National University of Singapore di Singapura, Oxford University di Inggris, dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat.

“Tahun 2021 ini sebanyak 306 peserta, tahun 2022 program ini akan dikembangkan dengan target 400 pimpinan lembaga publik dan C-level mengikuti program DLA yang harapan kami bekerjasama dengan delapan universitas top dunia,” tandasnya. (HUMAS KEMENTERIAN KOMINFO/UN)

Kunjungi laman resmi Kementerian Kominfo melalui tautan ini.

Berita Terbaru