Peran Organisasi Kemasyarakatan Islam di Indonesia
Oleh: Apria Ivoni Suci, S.H.*)
Kehadiran organisasi kemasyarakatan (ormas) merupakan manifestasi dari pengakuan Indonesia sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi demokrasi di mana setiap individu dan masyarakat memiliki kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat yang dijamin dalam konstitusi. Secara lebih terperinci pengaturan mengenai ormas telah tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 Tahun 2017.
Ormas sejatinya didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Demikian juga dengan keberadaan ormas Islam yang sejatinya dimaksudkan untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara.
Dalam tulisan ini akan diuraikan mengenai (i) peran ormas Islam di Indonesia; (ii) hubungan ormas Islam dengan pemerintah; dan (iii) kolaborasi dan sinergi yang perlu dilakukan antara ormas Islam dan pemerintah.
Peran Ormas Islam di Indonesia
Ormas keagamaan, khususnya ormas Islam telah memberikan warna tersendiri dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, baik sejak dari masa pra kemerdekaan maupun hingga saat ini. Setidaknya terdapat lebih dari 100 organisasi Islam yang bersifat organisasi massa dengan jumlah pendukung mencapai jutaan orang. Ormas tersebut umumnya berawal dari gerakan kebudayaan yang bertujuan menguatkan landasan budaya dalam kehidupan masyarakat dengan kegiatan yang sangat beragam.
Ormas Islam tidak dapat dipandang sebelah mata karena kehadiran dan keterlibatannya secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah maupun tatanan politik di Indonesia. Kegiatan dari ormas-ormas tersebut sangat beragam, namun umumnya melakukan kegiatan keagamaan (dakwah), pelayanan pendidikan, kesehatan, sosial, politik, hingga ke pemberdayaan ekonomi, serta menangkal terorisme dan radikalisme.
Peran Ormas Islam dalam Bidang Dakwah dan Pendidikan
Mayoritas organisasi Islam memprogramkan dan mengintensifkan pelaksanaan dakwah dan pendidikan. Ormas Islam aktif membangun lembaga-lembaga pendidikan, seperti pesantren, sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi sebagai wadah positif membangun bangsa. Ormas-ormas Islam menyadari betapa strategisnya peranan dakwah dalam merespon tantangan yang dihadapi umat dan bangsa dewasa ini.
Pendidikan Islam dan dakwah dirancang untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang ada terutama generasi milenial agar mampu menghadapi tantangan global saat ini. Salah satu di antaranya adalah dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum (sains) ke dalam materi pendidikan Islam dan dakwah. Hal ini agar generasi penerus bangsa telah dipersiapkan dengan bekal yang cukup, tidak hanya mengenai agama namun juga pengetahuan lainnya serta membentuk kesadaran bernegara dan menjaga keutuhan NKRI dengan menjaga kerukunan bersama.
Peranan Ormas Islam dalam Bidang Sosial, Politik, dan Ekonomi
Ormas Islam bersama lembaga-lembaga pendidikan yang didirikannya seringkali melakukan kegiatan sosial rutin seperti pemberian santunan dan kegiatan lainnya dalam rangka merespons kejadian sebagai akibat dari terjadinya bencana seperti pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) saat ini. Selain itu, ormas Islam juga selalu berupaya untuk meredam terjadinya konflik sosial yang berbau agama. Pluralitas masyarakat Indonesia menyebabkan kebenaran diinterpretasi secara berbeda dan dipahami secara absolut. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya penyatuan bagi masyarakat yang terpecah akibat konflik seperti dilakukannya integrasi sosial yang dapat dilakukan oleh ormas.
Tidak hanya dalam bidang sosial, ormas sebagai salah satu komponen dalam infrastruktur politik, perlu mengoptimalkan ide-ide politik yang ada untuk dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti halnya pada masa pasca orde baru, mulai bermunculan partai-partai Islam mengikuti pemilu. Tidak dapat dipungkiri partai tersebut berasal dari rahim ormas Islam. Melalui partai, ormas Islam mengembangkan gagasan-gagasan politiknya dengan harapan mampu memperbaiki kondisi negara ini, karena pada dasarnya Islam bersifat menyeluruh tidak terbatas pada kooptasi-kooptasi sektoral.
Dalam bidang ekonomi, ormas Islam mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Ormas Islam mempunyai peranan yang besar dengan kekuatan pesantrennya. Pesantren diharapkan dapat banyak menghasilkan wirausahawan baru yang berperan signifikan dalam menciptakan lapangan kerja. Dalam menyongsong revolusi industri 4.0, menyiapkan sumber daya manusia generasi muda yang mumpuni adalah sebuah keharusan. Pesantren, misalnya, tak lagi sekadar tempat menimba ilmu pendidikan, namun perlu didorong menjadi lembaga yang memberdayakan ekonomi umat.
Peran Ormas Islam dalam Menangkal Terorisme dan Radikalisme
Pandangan yang terlalu mengagungkan pada salah satu kepercayaan dapat menimbulkan rasa fanatisme yang sempit terhadap suatu keyakinan. Rasa fanatik ini akan menjadi lebih buruk lagi bila dilakukan dengan menafsirkan ayat-ayat suci secara tidak utuh. Hal ini yang dapat membuat seseorang menjadi fanatik dan radikal disebabkan oleh pemahaman agamanya.
Upaya melawan terorisme dan radikalisme perlu dilakukan dengan terus menanamkan kecintaan generasi muda pada agama dan bangsa. Permasalahan terorisme dan radikalisme menjadi tugas semua elemen masyarakat. Dengan kepedulian dan komitmen yang kuat, ormas Islam akan mampu membentengi masyarakat dari pengaruh radikalisme dan terorisme.
Hubungan Ormas Islam dengan Pemerintah
Berakhirnya masa orde baru membawa perubahan paradigma mengenai keberlangsungan ormas di Indonesia. Pada masa orde baru, negara mengontrol kegiatan ormas sehingga ormas tidak dapat tumbuh, berkembang, dan berdaya secara memadai. Sementara itu, pasca reformasi hingga saat ini pemerintah cenderung bersinergi dengan ormas. Ormas dapat lebih leluasa berpartisipasi menyampaikan aspirasinya dan aspirasi masyarakat.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah tidak dapat melakukan sendiri serta memiliki keterbatasan untuk dapat menjangkau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini ormas merupakan wadah penyalur aspirasi masyarakat yang paling efektif. Ormas Islam pada hakikatnya memiliki komitmen untuk dapat menjaga persatuan, kesatuan, dan kemaslahatan bangsa. Maka, penting untuk menjaga keharmonisan hubungan, baik antara ormas Islam dengan pemerintah. Ormas Islam diperlukan dalam menjembatani aspirasi masyarakat secara konstruktif dengan cara yang baik.
Selain sebagai penyalur aspirasi masyarakat, ormas Islam juga mempunyai peranan sebagai mitra strategis pemerintah. Pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan tidak cukup mengharapkan peran dari pemerintah saja, namun keterlibatan langsung masyarakat dalam sejumlah aksi juga menjadi sangat penting. Saat ini, pemerintah cenderung bersinergi dan melibatkan ormas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan agenda-agenda strategis nasional. Ruang-ruang partisipasi bagi ormas juga lebih banyak dan lebih terbuka bagi penyampaian aspirasinya.
Ormas Islam diharapkan dapat terus mendukung segala pelaksanaan program-program pemerintah terutama dalam mewujudkan masyarakat yang beriman, sehat, sejahtera, dan hidup rukun. Dapat dilihat selama pandemi COVID-19, pemerintah melibatkan ormas dalam menyukseskan pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19. Langkah tersebut misalnya mendorong ormas untuk melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran virus COVID-19 dan mendorong terlaksananya program vaksinasi COVID-19 guna tercapainya pembentukan herd immunity di masyarakat. Pemerintah juga mengajak ormas Islam untuk terjun langsung menjadi relawan saat Indonesia sedang kekurangan petugas COVID-19 pada masa-masa puncak pandemi.
Kolaborasi antara Ormas Islam dan Pemerintah
Agama dan negara sama-sama saling membutuhkan. Agama memerlukan wadah untuk menerapkan nilai-nilai, sementara kehidupan bernegara memerlukan nilai-nilai agama sebagai panduan dan acuan kehidupan bernegara. Kontribusi ormas Islam yang terlibat aktif dalam pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi umat, adalah salah satu bentuk kolaborasi dengan pemerintah.
Kolaborasi ormas Islam dengan pemerintah diupayakan dengan program moderasi beragama yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Moderasi beragama penting untuk menguatkan komitmen kebangsaan, toleransi aktif, serta mencegah paham keagamaan yang ekstrimis.
Pembangunan moderasi beragama di Indonesia menjadi upaya strategis pemerintah dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Untuk menuju ke sana, peran ormas Islam pun tidak boleh dilupakan sebagai elemen sentral dalam menancapkan nilai-nilai kebangsaan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui upaya:
1. Merangkul ormas Islam untuk berpartisipasi melakukan revolusi karakter/mental bangsa seperti menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebinekaan.
2. Mengajak ormas Islam untuk menjadi motor penggerak dalam menyelesaikan permasalahan kebangsaan dan menguatkan komitmen dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan pemberdayaan umat.
3. Mendorong ormas Islam menjadi wadah aspirasi, saran, dan masukan dari masyarakat bagi pemerintah.
4. Mengajak ormas Islam untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan, mengawasi, dan mengevaluasi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan.
Sebagai kesimpulan, ormas Islam di Indonesia mempunyai pengaruh yang besar dalam pembangunan nasional. Pemerintah perlu mengoptimalkan potensi seluruh ormas Islam yang ada, baik ormas besar maupun kecil, agar dapat menjadi mitra aktif dalam mendukung kebijakan dan program pemerintah.
__o0o__
*) Penulis adalah pegawai pada Kedeputian Bidang Polhukam, Setkab