Jepang Dukung Gagasan Presiden Jokowi Soal Perlunya Reformasi PBB
Gagasan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika ke-60, di Jakarta, Rabu (22/4) pagi, mengenai perlunya dilakukan reformasi terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar agar berfungsi secara optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua, bagi semua bangsa, mendapat dukungan dari Pemerintahan Jepang.
Dukungan itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (22/4) siang.
Saat memberikan sambutan pada pembukaan KTT Asia Afrika ke-60, Presiden Jokowi mengatakan, ketika ada sekelompok negara kaya merasa mampu mengubah dunia dengan menggunakan kekuatannya, maka ketidakseimbangan global jelas membawa sengsara yang semakin kentara ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak berdaya.
Presiden menilai, aksi-aksi kekerasan tanpa mandat PBB seperti yang kita saksikan telah menafikan keberadaan badan dunia yang kita miliki bersama itu. Oleh karena itu, kita bangsa-bangsa di Asia Afrika mendesak reformasi PBB agar berfungsi secara optimal sebagai badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua, bagi semua bangsa, kata Jokowi menyerukan pimpinan negara-negara Asia Afrika.
Dalam pembicaraan delegasi kedua negara itu selain masalah reformasi PBB, juga dilakukan pembahasan lebih lanjut tentang kerjasama Selatan-Selatan untuk meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan negara dan bangsa Asia Afrika.
Adapun masalah yang langsung berhubungan dengan kedua negara, antara lain dibahas masalah investasi industri untuk ekspor energi, soal kemaritiman, dan juga masalah bebas visa bagi Warna Negara Indonesia (WNI) yang akan berkunjung ke Jepang.
Masalah lain yang dibahas adalah kerjasama dalam penanganan bencana tsunami, termasuk di antaranya menginisiasi kemungkinan dideklarasikannya Hari Tsunami Dunia.
Mendampingi Presiden Jokowi saat menerima PM Jepang Shinzo Abe itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. (Humas Setkab/ES)