Temui Presiden Jokowi, PM Mesir Tanya Pengalihan Subsidi BBM
Setelah membuka Konferensi Parlemen Asia Afrika, di DPR-RI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melanjutkan agenda pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/4) siang.
Secara berturut-turut Presiden Jokowi menerima kunjungan Raja Swaziland Raja Maswati III, Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, PM Madagaskar Rajonarimampianina Hery, dan PM Mesir Ibrahim Mahlab.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan secara terpisah dengan Raja Swaziland Raja Maswati III dan Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina, fokus pembicaraan adalah masalah investasi. Raja Swaziland mengundang tim dari Indonesia untuk berkunjung dan mempelajari kemungkinan investasi di bidang tambang di negaranya.
Sementara dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Bangladesh Sheikh Hasina telah disepakati untuk membentuk Bilateral Joint Committee untuk meningkatkan investasi dan perdagangan RI di Bangladesh.
Subsidi BBM
Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan PM Mesir Ibrahim Mahlab berlangsung pukul 12.15 WIB siang ini. Dalam pertemuan ini disepakati kerjasama Indonesia Mesir sebagai dua negara dengan penduduk mayoritas muslim akan diperkuat untuk menunjukkan politik Islam moderat.
Kedua Kepala Pemerintahan sepakat bahwa stabilitas Timur Tengah ditentukan oleh dua faktor, yaitu solusi damai untuk masalah instabilitas Timur Tengah, dan aksi bersama untuk menumpas organisasi terorisme yang sekarang sudah di level negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menawarkan beberapa produk industri strategis pertahanan untuk Mesir. Kedua pihak sepakat akan meningkatkan dialog pertahanan antarkedua negara.
Presiden Jokowi juga mengapresiasi keinginan Mesir untuk menambah kuota pelajar Indonesia di Mesir.
Adapun PM Mesir Ibrahim Mahlab sempat menanyakan masalah pengalihan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) kepada Presiden Jokowi, yang dijawab alasan pengalihan adalah untuk mendukung sektor produktif, pembangunan infrastruktur, dan bantuan pendidikan serta kesehatan untuk rakyat.
Terkait konflik di Timur Tengah, menurut PM Ibrahim Mahlab, Mesir mendorong upaya penyelesaian konflik secara damai. Terkait hal ini, Mesir merasa perlunya menjunjung tinggi 3 (tiga) prinsip dalam menyelesaikan masalah, yaitu: tidak mengintervensi masalah dalam negeri, menghormati konstitusi, dan menjaga kedaulatan masing-masing negara.
Sementara terkait radikalisme, PM Ibrahim Mahlab menekankan perlunya pemahaman yang benar mengenai ajaran Islam untuk mengatasi masalah terorisme, serta agar terorisme tidak lagi diasosiasikan dengan Islam.
Setelah pertemuan-pertemuan itu, Presiden Jokowi masih dijadwalkan bertemu dengan PM Vietnam Truong Tang San, PM Nepal Sushil Koirala, Presiden Zimbabwe Robert Gabriel Mugabe, Ketua Presidium Majelis Tinggi Republik Demokratik Rakyat Korea Kim Yong Nam, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak.
(Humas Setkab/ES)