Menparekraf Optimistis Pertemuan G20 Dongkrak Perekonomian Bali

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 November 2022
Kategori: Berita
Dibaca: 995 Kali

Menparekraf Sandiaga Uno dan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo memberikan keterangan pers, di Media Center G20 Bali, Selasa (15/11/2022). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Sandiaga Uno, optimistis rangkaian pertemuan di bawah Presidensi G20 Indonesia mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khusus Bali yang menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam keterangan pers di auditorium, Media Center G20 Bali, Bali Internasional Convention Center (BICC), Selasa (15/11/2022).

“Kami berharap dengan KTT G20, puncak pertumbuhan ekonomi Bali, bersamaan dengan musim liburan, akan terus mendorong ekonomi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas,” kata Sandiaga.

Menparekraf menyampaikan, ekonomi Bali di triwulan III-2022 tumbuh signifikan dan diproyeksikan akan berlanjut di triwulan IV-2022.

“Ekonomi pada kuartal III-2022 tumbuh signifikan sebesar 8,9 persen (year on year), yang merupakan peningkatan besar dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatatkan kenaikan 3,5 persen,” ujarnya.

Selain gelaran G20, kata Sandiaga, terdapat beberapa faktor yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Bali, di antaranya meningkatnya frekuensi maskapai penerbangan, fokus pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berkualitas, serta adanya delapan kawasan ekonomi khusus (KEK).

“Termasuk yang banyak dinanti kawasan ekonomi khusus kesehatan di Sanur, Bali. Ada juga digitalisasi di berbagai sektor ekonomi, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif,” ucapnya

Sandiaga menyampaikan, pihaknya terus mendorong peningkatan daya saing pariwisata Bali di tingkat global, di antaranya melalui paket insentif dan paket wisata yang menarik.

“Kami juga meningkatkan kegiatan promosi dan kami juga ingin mendatangkan lebih banyak penerbangan dari maskapai global,” kata Menparekraf.

Selain itu, lanjut Sandiaga, Kemenparekraf juga mengembangkan wisata bahari khususnya pelayaran dengan menggabungkan banyak destinasi menarik di Bali dengan destinasi lainnya. Hal ini merupakan bagian dari upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu, bandara juga meningkatkan kapasitas logistik dan komoditas unggulan di luar Bali, seperti komoditas perikanan dan kerajinan, fesyen, serta kuliner untuk diekspor,” tuturnya.

Menutup keterangannya, Sandiaga menyampaikan bahwa upaya pemulihan ekonomi Bali dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah serta lebih banyak perempuan dan generasi muda.

“Pemulihan ini harus bersifat holistik dan komprehensif dengan konsep no one left behind,” tandasnya. (MAY/UN)

Berita Terbaru