Pidato Presiden Jokowi Pada Peresmian Percepatan Pembangunan Jalan Tol Ruas Solo – Ngawi dan Groundbreaking Jalan Tol Ngawi – Kertosono, di Kabupaten Ngawi, Jatim, 30 April 2015

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Mei 2015
Kategori: Transkrip Pidato
Dibaca: 24.283 Kali

Logo PidatoBismillahirahmanirrahim
Assalammualaikum Wr. Wb.
Selamat sore, salam sejahtera bagi kita semuanya.

Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Timur, Bupati Ngawi beserta para bupati, wakil bupati, walikota, wakil walikota yang hadir.

Forum komunikasi Bina Daerah, Pangdam, Kapolda, hadirin dan tamu undangan yg berbahagia, seluruh direksi BUMN, dan juga pimpinan dewan hadir di sini, Pak Mas Irwan.

Tadi pagi jam sembilan, saya dan menteri di Lampung, groundbreaking buka dimulainya pembangunan jalan tol Trans Sumaetra yang akan dimulai dari Lampung sampai ke Aceh. Tadi sudah dimulai tadi pagi jam sembilan. Kemudian jam setengah satu ke Palembang di Sumatera Selatan, buka lagi.

Jadi yang dibuka memang baru di ujung bagian timur Sumatera dan di tengah yang ada di Palembang, jadi memang baru sepanjang 258 km. Tetapi itu sudah diimpi-impikan masyarakat di Sumatera sudah lebih dari 20 tahun. Alhamdulilah, pagi tadi sudah dimulai di Lampung, kita buka. Kemudian di tengah kita buka di Palembang nanti tembus ketemu di tengah. Insya Allah tahun depan nanti buka lagi di Aceh tembus dengan Medan, tembus dengan Palembang.

Memang ini adalah sebuah kerja yang berat, kerja yang berat, karena panjangnya dari Lampung sampai ke Aceh itu 2048 km. Tetapi saya sampaikan tadi pagi bahwa kalau swasta bisa, silahkan dikerjakan swasta untuk investasi. Kalau tidak, akan dikerjakan oleh BUMN. Kalau BUMN juga tidak, akan dikerjakan oleh Kementerian PU dengan APBN. Kita sekarang ini memang pilhannya semuanya kita buka agar apa yang diinginkan oleh masyarakat itu segera bisa tercapai dan terlaksana.

Yang di sini juga sama, yang Ngawi-Kertosono, Solo-Ngawi ini sudah sebetulnya harusnya sudah 3 tahun yang lalu, harusnya, tadi saya dibisiki Pak Menteri PU. Silahkan swasta mau kerjakan, silahkan. Bahkan BUMN kalau mau ngerjain, silahkan. Kuncinya bahwa bekerja itu ada target. Saya sudah berikan target ke Pak Menteri PU paling lama dua ruas ini 2,5 tahun, paling lama, saya berikan target.

Kalau swastanya sudah kira-kira tidak punya kemampuan, ya ambil BUMN. BUMN masih lambat lagi, ambil Kementerian PU. Cara kerjanya sekarang seperti itu. Kalau tungga tunggu tungga tunggu, saya yang dimarahi masyarakat. Pak, kapan? Pak, kapan? Yang ditanya kan saya.

Sekarang ini karena APBN juga sudah bergerak, setiap pertanyaan saya berani jawab. Kemarin waktu ke kampung, waktu ke desa, ditnyakan. Pak, mana, Pak? Kartu Indonesia Sehat? Pak, mana, Pak? Kartu Indonesia Pintar? Saya juga bingung, waduh! Itu kan APBN Perubahan baru digedok itu pertengahan Januari, harus ada administrasi prosedur. Kemudian juga harus ada lelang untuk kartunya, ini makan waktu dua sampai dua setengah bulan sehingga baru pertengahan bulan ini kartu-kartu itu siap dan sudah sekian ribu yang kita bagikan.

Sekarang yang sudah siap ada 88 juta Kartu Indonesia Sehat, jadi ini tinggal tunggu urut saja. Jawa Timur kapan, Jawa Tengah kapan, nanti yang di Sumatera kapan, di Kalimantan kapan, sudah akan kita bagi terus. Karena 88 juta, bagi juga membutuhkan waktu. Yang Kartu Indonesia Pintar-nya ada 20,3 juta juga akan kita bagi ke anak-anak kita karena memang uangnya sudah siap, lelangnya sudah selesai. Termasuk juga tentu saja yang sudah sering kita sampaikan masalah irigasi, masalah waduk, semuanya sekarang ini sudah kita mulai karena memang anggarannya semuanya sudah bisa digunakan.

Alhamdullilah pada sore hari ini, percepatan pembangunan ruas Solo-Ngawi dan ruas Ngawi-Kertosono sudah bisa kita mulai kembali.

Oleh sebab itu, dengan mengucap Bismillahirahirahim percepatan pembangunan ruas Solo-Ngawi dan groundbreaking ruas Ngawi-Kertosono sore hari ini saya nyatakan resmi dimulai.

Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

(Humas Setkab)

Transkrip Pidato Terbaru