Terima Delegasi Republik Korea, Presiden Jokowi Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Republik Korea, Senin (15/05/2023), di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan, Indonesia dan Republik Korea bersepakat untuk meningkatkan hubungan diplomatik yang akan memasuki masa 50 tahun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), dan Duta Besar RI untuk Republik Korea Gandi Sulistiyanto mendampingi Presiden dalam pertemuan.
“Hubungan kedua negara sangat baik, apalagi memulai di akhir tahun 2015 sampai dengan ke sini yang ditandai dengan berbagai macam kebijakan perekonomian, salah satu di antaranya adalah menyangkut dengan perdagangan maupun investasi,” ujar Bahlil.
Kedua negara, kata Bahlil, juga berpandangan bahwa neraca perdagangan harus terus ditingkatkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Jokowi mendorong agar akses ekspor komoditas Indonesia ke Republik Korea dibuka luas, utamanya untuk komoditas pangan.
“Tadi Bapak Presiden juga meminta agar akses ekspor komoditas-komoditas kita terutama komoditas pangan bisa dibuka; jeruk, kemudian beberapa komoditas unggulan lain,” ujar Bahlil.
Di dalam pertemuan juga dibahas tentang kerja sama terkait ekosistem mobil listrik. Bahlil menyebutkan, Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MoTIE) Republik Korea, Jang Youngjin menyampaikan bahwa tahun depan Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan memproduksi ekosistem mobil listrik yang baterainya langsung dari Indonesia.
“Jadi tahun depan kita sudah mempunyai produk baterai mobil yang kemarin satu tahun lalu-dua tahun lalu di-groundbreaking oleh Bapak Presiden di Karawang,” ujarnya.
Delegasi Republik Korea yang hadir dalam pertemuan, antara lain, Menteri Pertanian, Pangan, dan Desa Chung Hwang-keun; Wakil Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Jang Youngjin; Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang-deok; berseta sejumlah pemimpin perusahaan Republik Korea. (FID/UN)