Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Positif REI di Tengah Perlambatan Ekonomi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Agustus 2023
Kategori: Berita
Dibaca: 2.336 Kali

Presiden Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung saat membuka Munas XVII REI Tahun 2023, di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (09/08/2023) pagi. (Foto: Humas Setkab/Jay)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Tahun 2023, di Grand Ballroom Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Rabu (09/08/2023) pagi. Dalam sambutannya, Presiden mengapresiasi sektor properti dan real estate masih tetap tangguh dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.

“Saya senang di tengah perlambatan ekonomi global, sektor properti, real estat, dan konstruksi Indonesia termasuk yang tangguh dan tahan banting dan semakin kompetitif,” ujar Presiden.

Presiden mengungkapkan, kontribusi REI terhadap perekonomian Indonesia dari 2018 hingga 2022 setiap tahunnya mencapai Rp2.300-2.800 triliun atau 16 persen dari produk domestik bruto (PDB) ekonomi kita. Presiden menambahkan, REI juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai  13-19 juta orang.

“Kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha real estat, usaha-usaha properti, ya karena kontribusi di PDB-nya sangat tinggi di semua negara. Dan multiplier effect-nya ke 185 subsektor industri lainnya, ini juga banyak sekali, enggak ada industri yang semasif ini efeknya, yang ada hanya di industri properti, real estat, dan konstruksi. Multiplier effect ke 185 subsektor,” imbuhnya.

Presiden mencontohkan efek berganda dari sektor properti tersebut mulai dari material, furnitur, interior, elektronik, alat-alat dapur, hingga industri penyedia jasa.

“Di material, semuanya industri tersangkut di sini: semen, batu bata, besi, cat, semuanya bergerak kalau industri properti dan real estat itu bergerak. Furnitur dan interior: kursi, lampu, kasur, toilet pasti laku karena ada rumah-rumah baru yang banyak. Elektronik, kita tahu semuanya kalau rumah baru pasti butuh TV, kulkas, dispenser, dan lain-lainnya, AC dan lain-lainnya. Alat dapur, kalau rumah baru pasti beli alat-alat dapur: panci, wajan, sendok, semuanya beli, garpu semuanya beli. Industri jasa, jangan lupa industri jasa, dari yang namanya tukang listrik, tukang sampah, tukang kebun, sedot wc, semuanya bisa bergerak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan ketahanan sektor properti di tanah air juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 tercatat mencapai 5,17 persen.

“Sudah tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Di G20 itu yang tumbuh, negara-negara G20 itu yang tumbuh di atas 5 persen
 itu hanya Indonesia, India, RRT [Republik Rakyat Tiongkok],” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan harapan agar Munas REI kali ini dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk menyikapi peluang dan tantangan-tantangan sehingga kinerja REI semakin ekspansif dan kompetitif.

“Sekarang ini negara tanpa competitiveness, daya saing yang baik, jangan berharap bisa survive, karena persaingan antarnegara ini sangat, sekarang ini, sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, memperebutkan kue investasi, semuanya jadi rebutan. Dan semuanya bersaing saling memperbaiki diri, semua negara, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan, semuanya, semua negara. Karena kalau hanya tergantung pada APBN, negara-negara itu enggak akan mungkin bisa tumbuh sebuah negara, investasi menjadi kunci,” tandasnya. (FID/UN)

Berita Terbaru