Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations-Gulf Cooperation Council (ASEAN-GCC) di Riyadh, Arab Saudi, 20 Oktober 2023
Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations-Gulf Cooperation Council (ASEAN-GCC), 20 Oktober 2023
Alhamdulillah, seluruh kegiatan sudah selesai. Pertemuan bilateral dengan His Royal Highness Prince Mohammed bin Salman dan KTT ASEAN GCC berjalan dengan lancar, berjalan dengan produktif.
Saat bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed bin Salman (PM MbS), saya menyampaikan apa adanya bahwa antrean haji di Indonesia sangat panjang bahkan harus menunggu 47 tahun, sehingga Indonesia membutuhkan tambahan kuota haji. Dan, alhamdulillah ditanggapi sangat positif dan kurang dari 12 jam komitmen tambahan kuota haji langsung diberikan paling tidak 20 ribu untuk tahun depan tambahannya, diberikan kepada Indonesia.
Wartawan
Pak, apa benar Ibu Negara diundang ke Istana oleh Princess Sarah, Pak? Bicara apa saja, Pak?
Presiden Republik indonesia (Joko Widodo)
Ya jadi, saat saya diterima oleh His Royal Highness Prince Mohammed bin Salman, Ibu Iriana juga diterima oleh Her Highness Princess Sarah, istri dari PM MbS. Dan, alhamdulillah Ibu Negara bercerita kemarin bahwa diterima dengan sangat hangat, diterima dengan sangat ramah. Ini sebuah hal yang memang tidak biasa terjadi, info yang saya terima. Princess Sarah hampir, hampir tidak pernah menerima istri kepala negara dari negara lain. Artinya, saya melihat hubungan Indonesia dan Arab Saudi ini memang semakin lama semakin erat, semakin lama semakin baik.
Wartawan
Kemudian yang dibahas di KTT ASEAN GCC ini apa saja, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini adalah pertemuan pertama antara ASEAN dan GCC. Dan, alhamdulillah dilakukan di bawah keketuaan Indonesia di ASEAN. KTT ini memiliki makna sangat penting bahwa Indonesia ASEAN dan GCC tetap memilih untuk meningkatkan kerja sama di tengah dunia yang semakin terbelah. Salah satu yang dibahas terkait Palestina dan 16 negara anggota ASEAN-GCC sepakat untuk mengupayakan penghentian kekerasan, membuka akses penuh dukungan kemanusiaan dan menegaskan kembali komitmen solusi dua negara, agar kedua negara bisa hidup berdampingan secara damai.