PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENYAMPAIAN KETERANGAN PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN) TAHUN ANGGARAN 2026 BESERTA NOTA KEUANGANNYA DI DEPAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, JAKARTA, 15 AGUSTUS 2025
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita sekalian, Shalom,
Salve,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu, Rahayu,
Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, Saudara Gibran Rakabuming Raka,
Para Pimpinan Lembaga Negara,
Saudara Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Saudara Ahmad Muzani, beserta para Wakil Ketua dan seluruh anggota MPR RI;
Yang saya hormati Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Saudari Puan Maharani, beserta para Wakil Ketua DPR RI;
Yang saya hormati Wakil Ketua DPR RI, Saudara Adies Kadir; Wakil Ketua DPR RI, Prof. Sufmi Dasco Ahmad; Wakil Ketua DPR RI, Saudara Saan Mustopa; Wakil Ketua DPR RI, Saudara Cucun Ahmad Syamsurijal; dan seluruh anggota DPR RI,
Yang saya hormati dan saya banggakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Saudara Sultan Bachtiar Najamudin, beserta para Wakil Ketua dan anggota DPD RI,
Yang saya hormati Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. Sunarto,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Saudara Suhartoyo,
Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia, Prof. Amzulian Rifai,
Yang saya hormati Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Saudari Isma Yatun,
Yang saya hormati para Menteri Koordinator; para Menteri; Kepala Badan; Pimpinan Lembaga; Jaksa Agung; Panglima TNI; Kapolri; Kepala BIN; para Wakil Menteri; serta seluruh anggota Kabinet Merah Putih yang saya hormati,
Yang terhormat para Pimpinan Partai Politik: Partai PDI-Perjuangan, diwakili oleh Saudari Puan Maharani; Ketua Umum Partai Golongan Karya, Saudara Bahlil Lahadalia; Ketua Umum Partai Gerindra, hadir, saya sendiri; Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Saudara Zulkifli Hasan; Ketua Umum Partai Demokrat, Saudara Agus Harimurti Yudhoyono; Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Saudara Abdul Muhaimin Iskandar; Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Saudara Al Muzzammil Yusuf; Partai Nasional Demokrat, diwakili Wakil Ketua MPR RI, Saudari Lestari Moeordijat;
Yang saya hormati rekan-rekan pers, media, para tamu undangan sekalian, dan yang saya cintai, seluruh rakyat Indonesia, sebangsa dan setanah air, di mana pun engkau berada.
Hadirin sekalian yang berbahagia, Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam suasana yang aman, tenteram, dan damai.
Izinkan saya menyampaikan Pidato Pengantar Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026, beserta Nota Keuangannya.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pimpinan dan Anggota DPR RI atas kerja sama dan dukungan selama ini dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN. Insyaallah, ikhtiar kita bersama akan berkontribusi bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati,
Hari ini, saya berdiri di hadapan Saudara-saudara untuk menyampaikan Pidato Pengantar Rancangan APBN Tahun 2026. Ini adalah APBN pertama yang saya rumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya bersama Saudara Wakil Presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Ketangguhan adalah fondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Kita akan perkuat ketahanan di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
Sumber daya alam harus dikelola demi rakyat, bukan demi segelintir kelompok manusia Indonesia. Hilirisasi akan kita perluas, lapangan kerja akan kita ciptakan, nilai tambah harus kita maksimalkan dan nilai tambah itu harus tetap berada di tanah air kita, Indonesia. Semua anak bangsa berhak maju. Pendidikan dan
kesehatan harus merata. Pemerataan pembangunan kita lakukan dari Sabang sampai Merauke.
Sepuluh bulan pertama ini kita semua bekerja keras, bersatu padu mewujudkan cita-cita bangsa di tengah lingkungan global yang bergerak sangat dinamis penuh ketidakpastian. Tensi geopolitik terus memanas, perang fisik berada di mana-mana. Perang tarif menjadi ancaman bagi ekonomi global. Tata kelola dunia berubah drastis. Prinsip “my country first” menjadi semakin dominan, menekan ekonomi dan menimbulkan biaya tinggi bagi seluruh negara.
Dengan dukungan semua komponen bangsa, Pemerintah bersatu padu berjuang agar rakyat tetap terlindungi, ekonomi Indonesia tetap stabil, dan layanan publik dapat berjalan efektif. Hasilnya dapat kita rasakan sekarang. Ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Lebih dari setengahnya adalah kontribusi dari aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat 4,97 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen, nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita.
Kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76 persen di Februari 2025 dari 4,82 persen tahun lalu, dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan. Tingkat kemiskinan ditekan menjadi 8,47 persen, terendah sepanjang sejarah. Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4 persen, sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat tidak mampu. Inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera.
Optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia tinggi. Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN, dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang sangat tidak pasti.
Berbagai program unggulan kita sudah dirasakan rakyat. Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini telah mencapai 20 juta penerima manfaat, Cek Kesehatan Gratis (CKG) sudah mencapai lebih dari 17 juta penerima manfaat, revitalisasi sekolah sudah sampai lebih dari 13.000 sekolah dan madrasah, Sekolah Rakyat sudah mencapai 100, pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah dimulai di tahun ini. 80.000 koperasi telah dibentuk dan pada akhir tahun 2025 ini tiap koperasi akan memiliki gudang, akan memiliki cold storage, akan memiliki gerai-gerai dan tiap koperasi akan memiliki dua kendaraan truk untuk menjemput dan mengantar hasil buminya.
Kita juga tidak boleh lupa bahwa kita harus membentuk sumber daya manusia unggul untuk jangka panjang tapi program tersebut harus kita mulai sekarang. Ekosistem bisnis yang produktif dalam jangka pendek. Denyut transaksi ekonomi dari hulu hingga hilir saat ini sudah mulai dirasakan sampai tingkat Desa/Kelurahan di seluruh pelosok negeri.
Di tengah gejolak global, APBN kita mampu menjaga stabilitas ekonomi, melindungi rakyat dan dunia usaha. Pemerintah responsif saat tekanan global mempengaruhi kita. Stimulus ekonomi tahap pertama sebesar Rp33 triliun diberikan pada Januari 2025, disusul oleh stimulus tahap kedua Rp24,4 triliun pada Juni 2025. Jaring pengaman sosial disiapkan untuk menjaga daya beli dan mencegah PHK dan kemunduran sosial melalui berbagai program antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Indonesia memperjuangkan kepentingan nasional di panggung global. Pemerintah berhasil dalam negosiasi tarif bilateral dengan AS yang lebih rendah, menjadi 19 persen dari awalnya 32 persen. Tentunya ini masih merupakan tantangan dan kita harus terus menyiapkan diri untuk keadaaan di masa depan yang lebih berat lagi untuk kita.
Negosiasi bebas tarif Indonesia – Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sudah kita selesaikan. Setelah 10 tahun perundingan yang tidak selesai-selesai, kita berhasil melakukan terobosan pada tahun ini justru di saat ada tantangan dan cobaan yang lebih besar lagi.
Di forum multilateral, dalam BRICS, dalam G20 dan ASEAN, Indonesia terus hadir dan aktif memperjuangkan kepentingan nasional kita. Kita juga sedang mendaftar di OECD, insyaallah kita bisa diterima. Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional kita di panggung global, berdiri sama tegak dengan semua negara.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun kami dalam membangun bangsa. Rancang bangun kita. Kekayaan negara dan cabang produksi penting, harus dikuasai oleh negara untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Artinya negara harus hadir, melindungi mereka yang tidak mampu, dan menciptakan rasa aman bagi semua. APBN adalah instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera. APBN harus digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia.
RAPBN 2026 kita utamakan pada 8 (delapan) agenda prioritas.
Pertama, kita harus terus wujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Kita harus mencapai swasembada pangan terutama beras dan jagung, harga-harga stabil, petani makmur, nelayan sejahtera, dan konsumen aman. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan.
Untuk itu, kita akan cetak sawah baru. Kita akan salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran. Kita akan dukung bibit-bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah, juga kita menjamin harga pembelian pemerintah untuk gabah. Saudara-saudara sekalian,
Untuk Lumbung Pangan dan Cadangan Pangan, Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Bulog kita perkuat, sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat. Hadirnya Pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. 145 peraturan kita pangkas. Hasilnya, produksi beras meningkat, stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil, dan petani semakin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini.
RAPBN 2026 akan alokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan, Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional.
Kedua, kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Produksi minyak dan gas kita tingkatkan, harga energi kita jaga, dan transisi menuju energi bersih kita percepat.
Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh yang mampu. Energi baru terbarukan (EBT) adalah masa depan. Kita harus genjot pembangunan pembangkit, dari surya, dari hidro, dari panas bumi dan dari bio energi. Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia.
Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai. Dari target dunia 2060, kita bisa mencapainya jauh lebih cepat. Dan rakyat kita, dari kota hingga desa, harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan.
Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan, di tahun 2026 dukungan fiskal Pemerintah yaitu Rp.402,4 triliun untuk ketahanan energi.
Ketiga, kita bangun generasi unggul, anak-anak kita, melalui Makan Bergizi Gratis (MBG). Generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dengan gizi terpenuhi. Kita hilangkan stunting dalam waktu yang secepat-cepatnya.
Program Makan Bergizi Gratis telah dilaksanakan di seluruh Provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri.
MBG, kita targetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dibangun di seluruh pelosok negeri. Kedepan, program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat.
MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku-pelaku UMKM. Alokasi anggaran untuk MBG tahun 2026 kita alokasikan sebesar Rp335 triliun.
Keempat, kita wujudkan pendidikan bermutu. Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global. Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan.
Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun di tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI. Tapi, kita harus waspada. Anggaran pendidikan harus tepat sasaran. Kita tingkatkan kualitas guru, perkuat pendidikan vokasi, dan selaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah menyiapkan beasiswa bagi siswa dan mahasiswa dengan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa dan peningkatan kualitas fasilitas sekolah/ kampus dialokasikan sebesar Rp.150,1 triliun.
Untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru serta dosen dialokasikan sebesar Rp178,7 triliun. Tunjangan Profesi Guru Non-PNS dan Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah disiapkan secara memadai.
Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda dan Sekolah Unggul Garuda Transformasi kita perkuat sebagai jembatan pembangkit harapan bagi anak-anak miskin untuk meraih pendidikan terbaik.
Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih masif lagi di berbagai universitas terbaik dunia. Tahun 2026 LPDP ditargetkan dapat memberikan beasiswa sebanyak 4 ribu mahasiswa. Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, dan produktif yang siap bersaing di panggung global. Kita harus mengejar ketertinggalan kita di bidang science, technology, engineering, dan matematika.
Kelima, kita hadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata. Pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara.
Anggaran kesehatan kita pusatkan memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Anggaran kesehatan kita utamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberikan bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan tuberkulosis (TBC), melaksanakan cek kesehatan gratis. Dengan demikian, kita dapat mencegah penyakit menjadi lebih berat, menghemat uang yang sangat besar dari pemerintah. Kita tingkatkan semua fasilitas kesehatan.
Masyarakat miskin dan rentan dijamin memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas. Setiap tahun, Pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan. Secara keseluruhan, anggaran kesehatan tahun 2026 dialokasikan Rp244 triliun.
Keenam, kita hidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Desa kita bangun, koperasi kita bangkitkan kembali, usaha mikro, kecil, dan menengah kita berdayakan, serta ekonomi lokal kita tumbuhkan.
Desa dan kelurahan akan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Kita akan percepat pembangunan desa mandiri, Koperasi dan UMKM, dengan berlandaskan semangat gotong royong. Tradisi kita, budaya kita harus kita gunakan dalam pelaksanaan ekonomi kerakyatan.
80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk dan siap bekerja mempermudah masyarakat desa mengakses sembako, logistik, pupuk, hingga layanan keuangan. Tidak boleh ada rakyat kita lagi yang pinjam uang dari rentenir dengan bunga yang tidak masuk akal. Lintah darat akan kita hilangkan dari bumi Indonesia.
Pemerintah telah menyiapkan pendanaan murah melalui Bank Himbara agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat memperoleh akses pembiayaan dengan bunga yang rendah. Ini adalah pendekatan baru yang akan menghidupkan ekonomi lokal di perdesaan, memotong rantai distribusi logistik yang rumit, menciptakan lapangan kerja baru dan menghapus kemiskinan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di desa. Perekonomian daerah akan berdenyut kencang dan kemandirian daerah akan semakin memperkokoh persatuan dan kemandirian bangsa.
Ketujuh, kita akan perkuat pertahanan rakyat semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa kita. Dunia global penuh ketidakpastian. Ancaman muncul tiba-tiba. Indonesia masih penuh dengan masalah menjaga keutuhan wilayah, menjaga kekayaan kita. Pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan.
Bangsa Indonesia tidak menghendaki perang. Bangsa Indonesia memandang perang adalah jalan terakhir. Kita ingin damai tapi kita lebih cinta kemerdekaan kita. Kita ingin damai tapi kita mengerti sejarah manusia mengajarkan kepada kita bahwa mereka yang tidak punya pertahanan yang kuat biasanya ditindas oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Biasanya kekayaannya diambil, dirampok, dan itulah yang terjadi ratusan tahun kepada bumi Nusantara kita ini. Kita tidak mau lagi menjadi sapi perahan bangsa-bangsa lain.
Saudara-saudara sekalian,
Riset dari Universitas Oxford menceritakan kepada kita bahwa mereka, Belanda, yang memegang dan menduduki Indonesia, selama mereka duduk di Indonesia, Nusantara, GDP per kapita mereka tertinggi di dunia. Artinya, siapa yang kuasai kekayaan Indonesia, GDP per kapitanya akan sangat tinggi, akan menjadi salah satu dari tiga atau empat di dunia dan itu yang kita tuju. Kita harus kuasai, kendalikan, membela, dan mengelola semua kekayaan bangsa Indonesia.
Untuk itu, kita harus modernisasi alat utama sistem pertahanan, memperkuat komponen cadangan kita. Kita berdayakan industri strategis nasional serta kesejahteraan para prajurit patriot bangsa.
Alhamdulillah, Yang Maha Kuasa telah memberi karunia kepada kita. Kita memiliki mineral-mineral yang disebut tanah jarang, rare earth. Kita memiliki semua rare earth yang ada di dunia, kita miliki dan rare earth ini vital untuk kehidupan teknologi tinggi, untuk kehidupan modern, dan juga untuk pertahanan modern.
Saudara-saudara sekalian,
Kita harus menciptakan sumber daya manusia yang unggul agar semua sumber daya alam kita bisa kita manfaatkan secepat-cepatnya.
Kedelapan, kita percepat investasi dan perdagangan global. APBN sebagai katalis, peran Danantara Indonesia dan swasta harus semakin diperkuat sebagai motor penggerak ekonomi.
Melalui Danantara Indonesia, kita perkuat investasi produktif dan mewujudkan Indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia. Profesionalisme, kompetensi, dan integritas akan menjadi pijakan, didukung tata kelola transparan dan akuntabel. Inilah momentum bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi global.
Berbagai proyek hilirisasi dengan nilai investasi sekitar USD 38 miliar akan kita percepat. Proyek ini mencakup berbagai sektor, termasuk pertambangan mineral, hilirisasi batu bara, pertanian, perikanan, serta energi baru dan terbarukan.
Saudara-saudara sekalian,
Program 3 juta rumah untuk rakyat diberikan melalui berbagai skema antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dukungan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di desa, dan kota, dan pesisir, serta dukungan PPN DTP untuk rumah komersil dalam mendukung pembangunan rumah yang layak huni dan terjangkau. Total jumlah rumah yang akan mendapat dukungan APBN 2026 adalah 770.000 rumah.
Hadirin yang saya muliakan, serta Saudara-saudara se- Bangsa dan se-Tanah Air,
Untuk mendukung agenda pembangunan, di tengah gejolak global arsitektur APBN 2026 dirancang sebagai berikut:
- Belanja Negara dialokasikan 3.786,5 triliun Rupiah
- Pendapatan Negara ditargetkan mencapai 3.147,7 triliun Rupiah.
- Defisit APBN dirancang 638,8 trilun Rupiah atau 2,48 persen PDB, ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif, dan sustainable. Pemerintah yang saya pimpin berjanji di hadapan majelis ini, kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin dan harapan saya adalah cita-cita saya untuk suatu saat, apakah dalam 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini, podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali. Kita harus berani. Kita harus berani dan kita harus bertekad menghilangkan kebocoran, menekan segala bentuk kebocoran dan untuk itu, saya mohon dukungan seluruh dukungan politik yang ada di Indonesia. Negara kita besar, negara kita Kalau kita atur dengan baik, semuanya akan merasakan, semuanya akan menikmati.
- Kita akan mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif yang lebih masif sehingga tidak hanya mengandalkan APBN.
- APBN didesain tetap fleksibel agar adaptif dan
responsif untuk meredam guncangan.
Untuk itu, APBN harus terus dijaga tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan.
Optimalisasi pendapatan negara harus dilakukan secara konsisten. Pajak adalah instrumen untuk keadilan, untuk redistribusi pendapatan: yang kaya bayar pajak, yang tidak mampu dibantu. Penerimaan perpajakan akan terus ditingkatkan dengan tetap melindungi iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Insentif fiskal tetap diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis.
Pengelolaan SDA akan kita perkuat untuk digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Setiap aset negara harus dikelola secara efisien dan produktif, agar menghasilkan nilai tambah dan berkontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat. Dalam dunia bisnis, dalam dunia usaha, kita mengenal istilah Return on Asset. Dalam bisnis dikatakan bisnis itu baik dan berhasil kalau Return on Asset adalah sekitar 12 persen. Katakanlah konservatif 10 persen. Katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen.
Saudara-saudara sekalian,
Aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN-BUMN kita, asetnya adalah senilai lebih dari USD 1.000 triliun. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal USD 50 miliar. Kalau USD 50 miliar, APBN kita tidak defisit. Karena itu, saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita.
Tadinya pengelolaannya tidak masuk akal. Perusahaan rugi, komisarisnya sangat banyak. Saya potong setengah, komisaris paling banyak 6 orang, cukup 4 atau 5 dan saya hilangkan tantiem. Saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu. Itu akal-akalan mereka saja. Dia memilih istilah asing supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem.
Saudara-saudara,
Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali tantiemnya 40 miliar setahun. Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu tantiem kalau rugi dan untungnya harus benar untung, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia, dan kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan, segera berhenti Saudara-saudara sekalian.
Saudara-saudara sekalian,
Pemilu masih lama. Ini seperti rapat di kecamatan saja ini. Tapi ini serius. Tidak masuk akal. Jadi, direksi dan komisaris kalau keberatan, tidak bersedia tidak menerima tantiem, berhenti. Banyak anak-anak muda yang mampu, yang siap menggantikan mereka.
Saudara-saudara sekalian,
Setiap rupiah uang rakyat harus kita jaga, harus kita jaga. Jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat. Jangan seenak-enaknya.
Kualitas belanja negara harus terus kita tingkatkan. Kita terus mendorong efiiensi belanja. Saudara-saudara, setiap Rupiah harus memberi manfaat yang nyata. Belanja operasional yang tidak efisien dipangkas. Belanja negara harus memberi manfaat; menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan kualitas layanan publik.
Peran APBN didorong untuk lebih proporsional. APBN kita utamakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan publik terbaik bagi rakyat. Untuk aktivitas ekonomi bernilai tambah tinggi dan memberikan keuntungan komersial, peran Danantara harus dioptimalkan termasuk melibatkan swasta nasional dan global secara sinergis dan kolaboratif.
Ke depan, Belanja Negara baik Belanja Pemerintah Pusat maupun Transfer ke Daerah didesain menjadi satu kesatuan sehingga Transfer ke Daerah bukan satu- satunya instrumen untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Subsidi energi dan bansos terus didorong supaya lebih tepat sasaran, berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Pembiayaan APBN harus dikelola secara prudent dan inovatif. Kita harus prudent mengelola utang, defisit, dan rasio utang dijaga pada batas aman. Keberlanjutan fiskal jangka menengah-panjang adalah jangkar bagi
stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Kita akan terus mendorong skema pembiayaan yang lebih kreatif dengan memberdayakan peran Danantara dan swasta sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, serta penguatan inovasi pembiayaan, sehingga tidak lagi semua hal harus bergantung pada APBN.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati,
Dengan pengelolaan fiskal yang sehat, disertai dengan efektivitas transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat, maka pertumbuhan ekonomi tahun 2026 ditargetkan mencapai 5,4 persen atau lebih, inflasi terkendali di level 2,5 persen, suku bunga SBN di kisaran 6,9 persen, nilai tukar berada di kisaran Rp.16.500 per Dollar AS.
Tingkat pengangguran terbuka tahun 2026 ditargetkan terus turun ke tingkat 4,44 persen hingga 4,96 persen, angka kemiskinan kita turunkan ke 6,5 persen hingga 7,5 persen, Rasio Gini kita turunkan ke tingkat 0,377 hingga 0,380, serta Indeks Modal Manusia kita targetkan 0,57.
Selain itu, Indeks Kesejahteraan Petani dan penciptaan lapangan kerja formal ditargetkan meningkat.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, Demikianlah Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan.
Besar harapan kami, pembahasan RAPBN tahun 2026 dapat dilakukan secara konstruktif dan semangat gotong royong demi tercapainya cita-cita Indonesia Merdeka, Berdaulat, Adil, dan Makmur.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas dan amanah seluruh rakyat Indonesia.
Dirgahayu Republik Indonesia! Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Syalom,
Om santi santi santi om, Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu, Rahayu.
Jakarta, 15 Agustus 2025
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PRABOWO SUBIANTO