Keterangan Pers (Doorstop) Presiden Republik Indonesia Setelah Menyaksikan Penyerahan Aset Rampasan Negara dari Tambang Ilegal Kepada PT Timah, Tbk di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Senin, 6 Oktober 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Oktober 2025
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 50 Kali

Saudara-saudara sekalian,

Rekan-rekan media yang saya hormati.

Pagi hari ini saya ke Bangka, tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum, illegal mining, tambang tanpa izin di kawasan PT Timah, dan yang terlibat sudah dihukum. Pihak berwajib,  Kejaksaan juga sudah menyita enam smelter. Dan, di tempat-tempat smelter itu sebagaimana kita lihat sudah ada tumpukan tanah jarang dan juga ingot-ingot timah. Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati Rp6-7 triliun.

Tapi, tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit, ya. Monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu Dolar, 200 ribu Dolar. Monasit. Padahal, total diketemukan limbahnya puluhan ribu ton, mendekati 40 ribu ton. Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total potensi kira-kira 300 T. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun, ini kita hentikan.

Saya ucapkan terima kasih kepada aparat, Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, semua pihak yang telah bergerak dengan cepat sehingga bisa diselamatkan aset-aset ini. Dan, ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita.

Jadi, saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, semua petugasnya, kepada pejabat-pejabat semuanya. Ini suatu bukti bahwa pemerintah serius sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum, kita tegakkan dan kita tidak peduli siapa yang ada di sini.

Saya kira itu dari saya, ini prestasi yang membanggakan. Saya minta diteruskan Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, teruskan. Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita.

Saya kira itu dari saya, terima kasih.

Terima kasih.

Keterangan Pers Terbaru