UEA Akan Pasarkan Senapan SS2 Produk Pindad Ke Timur Tengah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 27.946 Kali
Menlu Retno Marsudi didampingi Seskab Pramono Anung berjalan menuju tempat Temu Bisnis, di Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/9)

Menlu Retno Marsudi didampingi Seskab Pramono Anung berjalan menuju tempat Temu Bisnis, di Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/9)

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah menyetujui untuk kerja sama lisensi senapan SS2 dan pemasaran amunisi Pindad di wilayah Timur Tengah. Persetujuan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Pindad (Persero) dan Continental Aviation Services yang dilakukan saat forum bisnis yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di  Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/9) waktu setempat.

Tim Komunikasi Presiden dalam siaran persnya Senin (14/9) menyebutkan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke UEA mendapatkan sambutan hangat dari pemerintahan setempat. Kehangatan itu ditunjukkan dalam pertemuan bilateral yang dilaksanakan secara bersahabat.

“Dalam pertemuan itu dibahas mengenai beberapa hal, tentang isu ekonomi dan non ekonomi, seperti kerjasama pertahanan,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sebagaimana dikutip Tim Komunikasi Presiden.

Menurut Menlu, UEA merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia di Timur Tengah, dengan nilai perdagangan mencapai 4,25 miliar dollar AS di tahun 2014, dan Indonesia menikmati surplus 748 juta dollar AS.

Di bidang investasi, UEA memiliki potensi sovereign wealth funds yang cukup besar. UEA merupakan salah satu investor besar dari Timur Tengah ke Indonesia yang selain melakukan investasi portofolio, juga melakukan investasi langsung dengan nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 25,365 juta dollar AS di tahun 2014.

Sebagai salah satu hasil konkrit dari kunjungan ini, Menlu RI dan Menlu UEA telah menanda tangani MoU Kerja Sama Penanggulangan Perdagangan Orang dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang RI-UEA.

“MoU tersebut menyepakati kerja sama dalam penegakan hukum untuk mencegah perdagangan orang melalui deteksi dini, investigasi dan penuntutan,” jelas Menlu sebagaimana dikutip Tim Komunikasi Presiden.

Selain itu MoU juga menyepakati kerja sama dalam melakukan perlindungan, rehabilitasi dan bantuan termasuk repatriasi kepada korban perdagangan orang.

Menurut Menlu, pemerintah berusaha menjadikan UEA sebagai penghubung untuk masuknya produk-produk dari Indonesia ke Timur Tengah, mengingat bandara dan pelabuhannya dikelola dengan modern. (ES)

Berita Terbaru