Jamin Biaya Lebih Rendah 20%, Presiden Jokowi Ajak Dubai Alumunium Kerjasama Kelola Asahan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 28.015 Kali
Presiden Jokowi saat meninjau perusahaan Dubai Alumunium, di Dubai, UEA, Senin (14/9)

Presiden Jokowi saat meninjau perusahaan Dubai Alumunium, di Dubai, UEA, Senin (14/9)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Dubai Alumunium (Dubal ), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Uni Emirat Arab (UEA)  untuk bekerjasama menjadi investor pengelolaan tambang alumunium di tanah air.

“Kita mempunyai Asahan dan kita punya deposit bauksit, ada pasir silika, ada nikel yang sebetulnya bisa kita kerjakan sebagus ini,” kata Presiden Jokowi saat meninjau Dubai Alumunium, di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (14/9).

Presiden menjelaskan, ia sudah berbicara dengan Dubai Alumunium, dan dalam dua-tiga minggu ini mereka akan segera mengirimkan tim ke Jakarta untuk memutuskan, apakah kerjasama dengan BUMN bisa kita tawarkan, apakah mereka mau sendiri juga tidak apa-apa.

Menurut Presiden Jokowi, ia sengaja mengambil keputusan cepat, karena tidak ingin terlambat. “Sudah saya sampaikan tadi sambil di mobil, kita langsung putus lebih cepat saja. Jangan terlampau lambat memutuskan,” kata Presiden Jokowi yang dalam kunjungan itu disambut oleh Managing Director Dubai Alumunium, Abdullah Kalban.

Mengenai pemilihan kepada Dubai Alumunium untuk menjadi mitra pengelolaan alumunium di Indonesia, Presiden Jokowi menjelaskan, karena mereka telah memiliki pengalaman selama 30 tahun. Selain itu, BUMN Pemerintah UEA itu juga memberikan jaminan biaya yang lebih rendah sebesar 20 persen, serta jejaring yang baik.

“Saya kira ini kalau sebuah perusahaan itu efisien, akan mudah berkompetisi dengan prrusahaan perusahaan yang lain dengan negara manapun,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan berkunjung ke kantor Dubai Alumunium itu, Presiden Jokowi berkesempatan menanam pohon di halaman kantor perusahaan tersebut.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi itu antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (SM/KMR/ES)

Berita Terbaru