Terima Pemenang SEM, Presiden Jokowi Tantang Perguruan Tinggi Hasilkan Mobil Hemat Energi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 September 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 58.556 Kali
Presiden Jokowi menerima mahasiswa pemenang Shell Eco Marathon Asia 2015, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/9)

Presiden Jokowi menerima mahasiswa pemenang Shell Eco Marathon Asia 2015, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/9)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menerima Tim Mahasiswa Indonesia Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2015 yang telah berkompetisi dalam event SEM Asia 2015 pada 26 Februari – 1 Maret 2015, di Manila, Filipina.

Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi yang mendampingi para mahasiwa melaporkan, SEM Asia 2015 melibatkan lebih dari 120 tim mahasiswa dari 17 negara di Asia dan Timur Tengah. Para tim peserta mengusung kendaraan dalam salah satu kategori Urban Concept atau Prototype dengan salah satu dari tujuh jenis bahan bakar yang berbeda.

“Hasil akhir diukur dari tim mana yang dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan bahan bakar setara dengan 1 kWh listrik, 1 m3 hidrogen atau 1 liter bahan bakar,” ujar Darwin.

Menurut Darwin, Indonesia pada lomba itu mengirimkan 23 tim, sebanyak 6 tim di antaranya berhasil menjuarai beberapa kategori penghargaan. “Pada Kategori  Urban Concept berjenis bahan bakar Diesel, tim mahasiswa Indonesia menyapu bersih peringkat 1, 2 dan 3,” kata Darwin.

Kategori lainnya yang dimenangkan oleh tim dari Indonesia adalah Kategori Urban Concept berjenis bahan bakar ethanol dan Kategori Prototype berjenis bahan bakar gasoline atau bensin.

Tantang Perguruan Tinggi

Presiden Jokowi  menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya kepada tim mahasiswa Indonesia yang telah berjuang dalam SEM Asia 2015. “Saya bangga baik bagi yang belum beruntung meraih penghargaan, maupun yang telah berhasil menjuarai beberapa kategori,” ucap Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir.

Prestasi yang telah diraih, kata Presiden, selain mengharumkan nama bangsa, juga menunjukkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa lain, bahkan memenangkannya.   “Untuk itu, kita tidak boleh merasa inferior terhadap bangsa lain,” tuturnya.

Presiden Jokowi berharap, prestasi yang telah diraih, juga  menginspirasi generasi muda Indonesia untuk memikirkan inovasi terhadap penggunaan bahan bakar dalam menciptakan solusi energi di masa depan. “Inovasi ini akan membantu kita melihat mobil cerdas, dan mengeksplorasi bahan bakar jenis baru yang dapat menjadi sumber energi  berkelanjutan,” ujarnya.

Presiden bahkan sempat menantang untuk mencoba memamerkan seluruh inovasi seluruh perguruan tinggi dan masyarakat yang ada yang bisa menghasilkan inovasi terbaru, misalnya mobil hemat energi.

“Jadi Presiden menginstruksikan untuk dilakukan kotes tingkat nasional dulu, agar nanti di tingkat dunia kita bisa juara lagi,” kata Nasir.

SEM pertama kali diselenggarakan pada 1939 di laboratorium penelitian Shell di Amerika Serikat sebagai pertandingan persahabatan antar ilmuwan untuk mengetahui siapa yang dapat menempuh jarak terjauh dengan segalon bahan bakar pada kendaraannya. Pemenang lomba ketika itu hanya mampu menempuh jarak 50 mpg (21 km/l), dan dari sejarahnya yang sederhana ini, pertandingan persahabatan tersebut berkembang menjadi kompetisi yang dikelola dengan lebih rapi di tiga wilayah, yaitu Eropa, Amerika dan Asia.

Pada 1985, di Perancis, SEM Eropa untuk pertama kalinya diselenggarakan. Pada April 2007, SEM America diselenggarakan di Amerika Serikat, dan pada 2010, pembukaan SEM Asia diselenggarakan di Malaysia, yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEM Asia sampai dengan 2013. Sejak 2014, Manila-Philipina, menjadi tuan rumah SEM Asia sampai dengan tahun 2016. (DND/TKP/AGG/ES)

Berita Terbaru