Dikelola Kemenhan, Pemerintah Akan Jadi Pengguna Utama Satelit L Band

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 36.876 Kali
Menkominfo Rudiantara

Menkominfo Rudiantara (Foto: Setkab/Jay)

Meski mengalami kebocoran, pemerintah memutuskan slot orbit satelit yang berada di 123 bujur timur atau yang lebih dikenal dengan L Band akan terus dipertahankan. Nantinya, pengguna utama slot satelit ini adalah pemerintah, apakah itu seperti Bakamla (Badan Keamanan Laut), untuk bencana, monitoring system, untuk bantu keamanan, dan lain sebagainya.

“Dari awal posisi pemerintah begitu. Begitu awal tahun saya diberi tahu ada surat saya dikasih itu langsung kita lakukan upaya-upaya bagaimana kita bisa mempertahankan slot itu,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada wartawan seusai rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/12) siang.

Pak Jokowi juga sangat menekankan itu? “Iya, sangat. Harus pertahankan,” sambung Rudiantara.

Soal biaya, Menkominfo meminta agar tidak dibicarakan dulu, karena dirinya juga belum tahu. Tapi ia menganalogikan, posisi slot satelit itu seperti lahan parkir.

“Kamu parkir di sini kemudian mobil kamu hilang nah parkiran kosong kan orang lain pasti ingin pakai. Tapi kita bilang jangan, nanti mobil kami tanggal sekian akan datang mobil memakai slot parkir itu, begitu proses sederhananya,” jelas Rudiantara.

Mengenai bagaimana bisa satelit canggih yang hanya ada 8 (delapan) di dunia itu bisa bocor, Rudiantara mengatakan, ya memang bocor, dan kita tidak bisa apa-apa. “Faktornya bisa macam-macam, bisa masalah teknologi, bisa masalah usia. Karena sudah 14 tahun lebih, mungkin karena itu, tapi itu di disain untuk 19 tahun sebetulnya,” ujarnya.

Namun Menkominfo menegaskan, bahwa pemerintah telah memutuskan mempertahankan slot tersebut. “Diputuskan bahwa slot 123 bujur timur itu harus dipertahankan. Mengapa karena yang yang tadinya slot tersebut dioperasikan oleh PT Aces satelitnya deorbit karena kehilangan bahan bakar. Karenanya ada waktu kurun tertentu untuk kita segera mengisi kembali dengan satelit,”jelasnya.

Slot satelit itu sebelumnya dikelola oleh PT Aces sesuai dengan penugasan (assignment). Nantinya, lanjut Rudiantara, assignment itu akan ia tarik sekarang karena sudah tidak ada. Nanti tinggal saya assign siapa, karena pemerintah sementara saya kasih ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan),” ungkapnya.

Tenggatnya 7 Desember? “7 Desember itu untuk negosiasi di London. Jadi sebelum 7 Desember suratnya sudah saya keluarkan,” kata Rudiantara seraya menyebutkan, jika kita tidak pertahankan maka kita akan kehilangan salah satu sumber daya yang sangat terbatas. (FID/JAY/ES)

.

Berita Terbaru