Kecelakaan Maut Metromini – Commuter Line di Angke, Presiden Jokowi Minta Dievaluasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.782 Kali

KA MetrominiKecelakaan maut antara Metromini B80 jurusan Kalideres – Jembatan Lima dengan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, di perlintasan kereta kawasan Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12) sekitar pukul 08.30 WIB, yang menelan belasan korban jiwa mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita berduka atas kecelakaan Metromini-Commuterline di Muara Angke. Harus dievaluasi agar tidak terjadi hal yang sama,” kata Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang diungganya pada Minggu (6/12) siang.

Kepala Negara mengaku merasakan  kesedihan yang mendalam dari keluarga para korban kecelakaan Muara Angke. “Semoga diberi ketabahan,” tulis Presiden Jokowi.

Sebagaimana diketahui kecelakaan maut antara Metromini dengan KRL Commuter terjadi akibat sopir Metromini menerobos palang persilangan rel kereta yang sudah ditutup dua pertiganya, di perlintasan jalan antara Stasiun Bandan dan Stasiun Duri. Akibatnya, Metromini itu dihantam KRL yang melintas dari utara, dan menyebabkan Metromini itu terseret hingga sekitar 200 meter.

Kepala Kepolisian Sektor Tambora Kompol Wirdhanto H. menyebutkan, kecelakaan itu menewaskan 13 orang, semuanya dibawa ke RSCM.

Atas terjadinya kecelakaan memilikan itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan izin pengoperasian metromini.

“Saya minta Gubernur supaya lebih berperan menertibkan, karena izinnya metromini itu bukan di saya (Kemenhub), izinnya di Gubernur,” kata Jonan di Jakarta, Minggu (6/12).

Jonan memperkirakan, kecelakaan tersebut bukan disebabkan karena perlintasan sebidang.  “Kalau pun itu harus dibuat flyover atau underpass karena traffic-nya banyak, tidak meligitimasi untuk menerabas, pasti masalah,” katanya. (ANT/ES)

 

 

Berita Terbaru