Inilah Penjelasan Seskab Pramono Soal Kehadiran Megawati Pada Pelantikan Kepala Lemsaneg

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 41.709 Kali
Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Presiden ke-5 Megawati dalam acara pelantikan Kepala Lemsaneg (8/1) di Istana Negara.

Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Presiden ke-5 Megawati dalam acara pelantikan Kepala Lemsaneg (8/1) di Istana Negara. (Foto: Humas/Jay)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan kehadiran Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, dalam pelantikan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Djoko Setiadi, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/1) pagi, adalah karena terkait dikembalikannya fungsi utama Lemsaneg seperti ketika didirikan oleh Bung Karno.

Menurut Seskab, dulu Lemsaneg sepenuhnya berada di bawah Presiden. Namun pada tahun 1972 diubah menjadi di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan), dan akhirnya di bawah Panglima TNI.  Sekarang ini Lemsaneg dikembalikan kepada fungsi utamanya  ketika didirikan, yaitu menangani tugas-tugas khusus pemerintah di bidang persandian yang sangat berkorelasi dengan keamanan informasi terutama keamanan informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan akan bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden.

“Namanya saja Lembaga Sandi Negara, maka sebagai kepala negara, Presiden akan mendapatkan report dari hal tersebut, sehingga semua hal yang berkaitan dengan hal tersebut termasuk kalau nanti ke depan ada cyber media maka semua akan disatukan di bawah presiden,” kata Pramono kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/1) sore.

Karena itu, lanjut Seskab, Kepala Lemsaneg yang sejak tahun 1972 biasa dilantik adalah Menhan. Sekarang dilantik oleh Presiden, karena ada perpres baru yang mengatur itu dan ini baru pertama kali.

“Walaupun Pak Joko dulu Mayor Jendral Purnawirawan, saat ini kan sudah sipil karena sudah pensiun per tanggal 31 Desember kemarin. Maka dengan demikian fungsi Lemsaneg dikembalikan seperti pada saat didirikan oleh founding father. Maka kenapa kemudian Ibu Megawati hadir dalam acara tersebut,” ungkap Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.

Kepengen Jadi Menteri

Dalam kesempatan itu Seskab juga menanggapi kencangnya rumor mengenai pergantian kabinet. Menurut Seskab, soal siapa yang menyebarkan rumor itu tidak penting. Istana tidak bergantung pada rumor, tapi Istana yang memutuskan.

“Maka yang rumor-rumor itu biasanya yang membuat orang yang kepengen menjadi menteri gitu ya. Tapi biasanya yang begitu enggak pernah kesampaian. Dijaminlah,” kata Seskab tersenyum.

Adapun mengenai materi yang dibahas dalam pertemuan Presiden Jokowi, Megawati, dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Seskab mengaku tidak tahu.

“Pak JK lagi makan siang sama Ibu Megawati. Membahas apa yang nggak tahu. Ya Ibu  kemarin ke Jogja, kebetulan kemarin saya sama beliau. Saya habis menghantar ibu saya dimakamkan, terus kemudian ketemu Ibu Mega di Jogja. Jadi pertemuan pada hari ini jam 2 tadi. Mengenai materinya apa hanya beliau berdua yang tahu dan Pak Jokowi tentunya,” ucap Pramono. (FID/UN/RAH/ES)

Berita Terbaru