Peringati Hari Habitat, Presiden SBY: Saya Sudah Blusukan Sejak 2004
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan banyaknya pejabat yang kurang peduli pada lingkungan. Mereka baru peduli lingkungan jika ada lomba, seperti penghargaan Piala Adipura misalnya, baru siang malam dicat kantor, kerja bakti, gotong royong.
“Kalau tidak ada lomba kembali business as usual. Mestinya tidak boleh begitu,” kata Presiden SBY pada acara peringatan Hari Habitat Dunia 2014 di Istana Negara, Jumat (3/10) pagi.
Presiden SBY mengisahkan, selama menjadi presiden dua periode, dirinya sudah melakukan lawatan ke seluruh Indonesia, yang kebanyakan lingkungan yang kumud dan pedesaan. Ia mengistilahkan lawatannya itu sebagai blusukan sebagaimana kini sering dilakukan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
“Saya blusukan ke seluruh wilayah Indonesia. Sebelum Jokowi blusukan, saya sudah blusukan sejak 2004 lalu. Saya senang blusukan tapi pasti ke tempat-tempat kumuh,” terang SBY.
Apa yang dilakukannya itu, lanjut Presiden SBY, tidak hanya sekedar blusukan saja, tetapi menghasilkan kebijakan dan program yang dibutuhkannya, diantaranya memperbaiki sejumlah infrastruktur di lokasi yang terpencil dan kumuh.
Pemerintah telah memiliki program-program prorakyat untuk mengentaskan kemiskinan, termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan lingkungan yang lebih baik. Ada pula Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, papar SBY seraya menambahkan, itulah cara pemerintah untuk secara sistemis, berkelanjutan, bertahap mengentaskan pemukiman kumuh menjadi lebih sehat dan lebih baik.
Tingkatkan Habitat
Terkait dengan peringatan Hari Habitat Dunia 2014, Presiden SBY berharap pertemuan di Istana Negara itu sebagai bentuk semangat dan tekad bersama untuk menyerasikan langkah dan upaya dalam meningkatkan habitat yang baik di Indonesia.
“Setiap orang tentulah menginginkan kehidupan yang baik dan sejahtera lahir batin, memiliki tempat tinggal yang layak dan berada di lingkungan yang sehat. Orang seorang dan keluarga juga mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan sejumlah aspek yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa manusia atau masyarakat itu hidup baik dan dalam lingkungan yang baik,” ujar SBY.
Menurut Presiden SBY, statistik menunjukan kehidupan di Indonesia dalam tingkat yang belum baik dalam kesejahteraan dan kondisi lingkungan. Satu dari lima warga belum tinggal dalam kesejahteraan dan lingkungan tidak baik.
“Kita terus membangun dan angka tahun 2013 sudah berubah. Sekarang satu dari delapan penduduk Indonesia yang belum hidup sejahtera dan dalam lingkungan yang baik,” jelas Presiden SBY.
Kepala Negara berharap semua pihak memiliki semangat yang sama untuk lebih memperkecil angka itu, dalam arti lebih banyak lagi rumah tangga-rumah tangga yang hidupnya lebih sejahtera dalam lingkungan dan kehidupan lebih baik.
Acara peringatan Hari Habitan Sedunia itu dihadiri oleh Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam, Mendikbud Mohammad Nuh, Menlu Marty Natalegawa, dam Menteri Lingkungan (LH) Hidup Balthazar Kambuaya.
(OCT/ES)